~27 cute little girl

634 87 6
                                    

Helaan nafas yang sangat terlihat seketika ketika melihat sosok yang memanggil dirinya. Netra perempuan itu benar benar mengerinyit kesal ketika melihat sosok ketua OSIS yang datang dan menghampiri nya tanpa tahu malu.

"Ada apa ketua? Kau tak perlu memanggil ku langsung kan." Ujar [Y/n] sambil menahan geramnya tangan yang ingin menonjok muka sang ketua OSIS satu ini. Mikey sudah menjadi masalah utama, kenapa pula perempuan berstatus ketua OSIS ini juga ikut ikutan menambah kerjaannya. Ia bukan anak yang sabar mungkin suatu saat dia akan membawa shot gun dan menembak setiap kepala orang orang yang menganggu nya tanpa ampun.

Pandangan mata [Y/n] mulai melihat ke arah belakang nya, tampaknya pria cebol yang harga dirinya setara dengan harga dorayaki mulai menghindari ketua OSIS dengan segenap tenaga. Bahkan perempuan bergelar OSIS ini sampai tak sadar ada orang lain di dekat nya tadi.

"Nah boleh kita mulai pembicaraan kita? Nona muda." ujar ketua OSIS itu sambil tersenyum penuh misteri sementara [Y/n] hanya menghela nafas gusar sembari memijat pelipisnya.

"Ya ya."

.

.

.

Pintu rumah dibuka perlahan lahan, dengan perut seorang anak gadis mulai membesar dan hendak berjalan mengendap endap ke dalam kamarnya sendiri.

".... Bawa apa kau?" Tiga kata dengan intonasi yang sangat dalam, membuat sosok Surai hitam yang menyandang gelar sebagai anaknya itu, softlen sudah terlepas dari mata nya, anak nya yang memiliki mata biru tua itu tampak terkekeh sebentar sebelum akhirnya membuka pakaiannya dan memperlihatkan anjing betina yang sedang hamil.

"Aku memutuskan memelihara anjing. Aku bosan main sama tetta, ah aku sudah izin dengan Tou-san, tak apa kan Kaa-san?" Ujar [Y/n] sambil tersenyum simpul seolah tak melakukan kesalahan fatal sedikit pun.

"Lakukan saja. Kau akan perlu hewan peliharaan mu ketika aku bercerai atau bunuh diri karna ayah mu."

"duh Kaa-san, kalau Tou-san mendengar nya dia akan mengurung kaa-san kembali loh."

Santai. Suasana nya terlalu santai untuk pembahasan topik yang sedikit berat untuk beberapa orang. Pandangan wanita paruh baya itu menatap sinis ke anak kandung nya ini, benar benar menjijikan.

"Pakai softlens mu kembali, warna mata biru mu itu menyebalkan."

"Okey~"

Anak nya mulai berjalan sembari menuntun anjing baru nya itu untuk masuk dan tinggal di kamarnya, sementara ia cukup menghela nafas ketika seluruh lauk pauk untuk makan malam mulai matang satu persatu.

Suara rantai di kaki nya membuat wanita itu berdecih kesal, dirinya tak dapat lepas dari dapur kecuali si suami nya itu kembali dari pekerjaannya dengan cepat, atau anak nya akan berinisiatif melepaskannya dari rantai ini untuk sementara waktu.

Benar benar menyebalkan, ayah, anak sama saja keduanya benar benar mengekang nya di sebuah sangkar emas yang bahkan tak akan dicurigai oleh kepolisian karna berbagai alasan.

sementara itu [Y/n] mulai mendengar suara Isak tangis dari wanita malang itu, bukan salahnya yang ingin lahir, jika ada yang harus di salahkan, maka salahkan saja sosok yang di sebut Pencipta.

Dirinya yang mengatur tali takdir, dan tali takdir kali ini menyiksa umatnya, apakah ini yang dinamakan pencipta yang penuh kasih? [Y/n] akan tertawa hingga mati jika itu benar, Dari pada mengasihani ibu nya yang merasa kesepian di tengah sangkar emas yang di sebut rumah oleh orang orang, dirinya lebih fokus kepada anjing barunya yang ia dapat setelah berbicara dan bernegosiasi dengan ketua OSIS itu.

Benar benar berbulu lebat, terawat, dan sebagainya, anak SMP ini benar benar jatuh kepelet anjing betina yang sedang hamil. Senyum sumringah nya tak bisa lepas saat mulai mengelus elus bulu yang lembut bak kapas itu. Pandangan matanya berseri seri ketika melihat anjing baru nya ini mulai menatapnya dan menjilat tangan kanannya.

Hingga dirinya yang kelewat Salang tingkah itu mulai menyenggol suatu brankas yang ia rasa tak pernah ada di sana.

"... Aku punya ginian? Ku kira engga, hmm kalo aku benar harusnya kebiasaan nyimpan pass ku pasti ada di... Ah ini dia di bawah nya." Gumaman perempuan itu mulai memenuhi kamar, sang anjing baru itu aja paham untuk duduk diam di sana sambil memperhatikan tuan barunya dengan seksama.

Angka demi angka mulai di masukkan dan akhirnya brankas itu mulai terbuka, memperlihatkan foto foto pemandangan yang entah apa bagusnya di sana, tak ada unsur nilai seni bagi nya, kecuali satu perempuan berambut putih dengan cepolan di kepalanya, tersenyum sembari memberi pose peace terbaik nya.

"Cantik. Siapa ini ya." Gumam [Y/n] tanpa sadar lalu mulai kembali menutup brankas itu dan meletakkan semuanya seperti sedia kala.

"Sangat cantik! Bahkan Tetta versi cewe pasti tak akan dapat menyaingi perempuan kecil itu! Pasti dia model! Tapi kenapa aku engga kenal ya?" Begitulah ucapnya sambil mulai kembali mengelus elus anjing barunya dengan manja.

Rona merah mulai berada di pipinya, dia bukan belok, hanya saja anak kecil yang berada di foto itu benar benar cantik, rambut putih, dengan cepolan kecil di kepalanya, memakai pose peace dan tersenyum di kamera.

Oh demi Hanma yang memakai sempak pink, [Y/n] rela belok jika jodohnya adalah perempuan itu.

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang