~10 si Ambis [flashback]

2.4K 534 102
                                    

Note: sekedar mengingatkan ini flashback. Pakai sudut pandang (POV) mikey, jadi jika ini ga sepanjang yang akan di prediksi oleh leylin, maka jangan ngamuk karna pendek chapter nya.

Hari ini di umurku yang baru saja menginjak enam tahun aku malah di kejutkan dengan seseorang yang datang

Kakek memperkenalkannya sebagai satu orang lagi yang akan belajar tentang bela diri di dojo miliknya ini.

awalnya ku kira laki laki ternyata malah perempuan, rambutnya hitam dengan mata yang terus menatap dengan semangat, padahal kalau di lihat sendiri badannya itu letoy banget kalo di tendang sekali pasti langsung koid. Apa dia mengira ini hanya permainan anak anak biasa?

"Karna dia belum punya teman di tokyo akrablah dengan nya." Kata kakek sambil menepuk punggung anak perempuan yang berbeda satu tahun dengan ku itu.

Aku hanya menatap sinis saja pada anak perempuan yang jelas jelas tak peduli dengan kehadiran ku dan lebih sibuk memandang dojo yang berantakan.

"Namaku [L/n] [Y/n]! Salam kenal! Kau bisa memanggil ku dengan apapun." Kata nya dengan penuh semangat waktu itu.

"Uhm, Sano Manjirou."

"Ah! ANJIR!" Katanya lagi sambil meninggikan suara di kata terkahir

"Ha?!"

"Manjirou kan? Ku buang M dan Ou. Jadilah ANJIR!" Katanya lagi dengan tak berdosa lalu mulai melihat ke tempat yang biasa menjadi tempat ku melatih tendangan.

Matanya memandang kagum dengan samsak tendang ku itu, aneh sih.

"Nee! Anjir! Di lihat dari samsak tendang mu, pasti tendangan mu kuat kan!" Ucapnya masih dengan semangat membara.

Cukup. Aku lelah di buat bingung dengan perempuan satu ini. Kegiatannya tak bisa di tebak dengan otak. Harus di luar otak.

Yah sampai akhirnya kakek mencoba membuat kami berduel.

Pipi tembam dengan rambut hitam bagai obsidian itu pun bisa menipu berbagai orang, bahkan aku masuk ke salah satunya.

BRAK! KRACK! MEAW!

"Ah MAAF ANJIR!!" Pekik nya sambil menghampiri ku yang terbanting ke matras yang lumayan jauh dari tempatnya berpijak.

Matanya yang memandang khawatir saat itu benar benar menyebalkan, seolah olah karna memakai terlalu banyak tenaga dia malah khawatir pada ku yang baru berapa lama di kenal.

"JANGAN MATI! KAU GA MAU DI PENJARA!"

Ah abaikan dia hanya takut dengan hukum negara.

"HWEE ANJIR! JANGAN MATI! KAU BELUM AJAK AKU KE TEMPAT DORAYAKI YANG KAU BILANG ENAK!"

Baiklah seseorang sumpal mulutnya dengan cabe atau apapun itu, aku yang di banting kenapa dia yang nangis.

Singkatnya waktu pun berlalu melewati beberapa hari, detik, menit, jam, bulan, dam tahun

Mulai mengenal baji dan emma,
shinicirou-nii awalnya juga mau kenalan dan akrab tapi selalu ada halangan dan jadinya lupa sendiri.

"Emma!" Pekik perempuan itu sambil melompat ke pelukan emma yang tubuhnya lebih besar sedikit dari dia.

Emma sendiri menatap bingung sambil mengelus perempuan gila satu ini, syukurlah setelah duel yang berakhir kekalahan pertamaku, perempuan itu bahkan tak menang sama sekali dari ku lagi.

Mungkin karna tenaganya berkurang?

"Baju baju!" Ucap nya lagi sambil menjambak rambut baji.

"Sudah ku bilang aku Baju eh Baji!" Ucap Baji sambil menjitak kepala [Y/n].

"Eh.he.he" dan di sambut tawa setan dari [Y/n].

Ku kira ini akan tetap berlanjut selamanya. Setidaknya tingkah gilanya yang nyaris sebanding denhan Baji itu menghibur semua orang yang ada di dekatnya.

"Seseorang panggil ambulans!" Pekik beberapa orang sambil melirik orang lain.

Aksi yang di akibatkan beberapa berandalan sekitar, apalagi dengan kondisi [Y/n] yang saat itu sedang demam. Bukan berita besar jika tau dia di serang tanpa melawan sekali pun.

"Selama bisa menghindari pertarungan aku akan menghindarinya dan mencari rencana yang matang!"

"Selama bisa menghindari pertarungan aku akan menghindarinya dan mencari rencana yang matang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah kalimat paling menyebalkan yang terus menerus keluar dari mulutnya.

"Harusnya aku tak memintanya belajar bela diri! Lihat sekarang dia malah terbaring di sana! Dengan infus yang terpasang di tubuhnya!" Pekik perempuan yang bisa di pastikan ibunya sedang memeluk laki laki di sampingnya sembari menangis.

Apa hubungannya sih? belajar bela diri itu untuk perlawanan ke orang yang mengancam, justru aku sedang bingung kenapa dia malah berkeliaran kayak anak kucing oren saat sedang demam.

Semua hal berjalan lancar, dengan [Y/n] Yang juga bangun lebih cepat dari perkiraan.

Tapi meski dia selamat dari pendarahan lumayan banyak, justru saat itu aku merasa lebih baik dia mati saja.

"Kau siapa?
Mama dia siapa?" Tanya nya dengan raut bingung.

Jangankan aku, Emma ataupun Baji saja tak di ingatnya sama sekali.

Tapi kali ini saat smp aku malah melihatnya sedang bercosplay jadi monyet.

Mukanya tak banyak berubah selain memakai softlens beda warna entah kenapa, mungkin Dia kekurangan yang untuk membeli warna yang sama. Rambutnya panjang, marga [L/n], nama kecil [Y/n]. Jelas sudah mereka orang yang sama.

kayaknya dia lebih tenang tak seperti anak ambis yang pernah masuk ke Dojo kakek.

Yah mungkin karna faktor pergaulan Baru nya.
Tapi bisakah kali ini saja? Aku mengurungnya untuk diriku sendiri?
Agar dia tidak kabur lagi bahkan dengan cara antimainstream.

Yeee pendek :v
Mana reader di sini mainstream banget, 💞amnesia💞 penyakit laknat yang sering kena ke reader di beberapa fanfict :v

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang