~8 ... ketik judul anda sendiri

2.8K 563 40
                                    

Malam yang sunyi, setelah makan malam dan bilang Luna menginap, ibu dan Ayah [Y/n] pun sudah tak bersisik.

Syukurlah tau tempat dan kondisi sekitar. [Y/n] juga ga berharap punya adek sekarang.

Pintu kamar nya di kunci dengan rapat agar tak ada yang masuk.
Kaki nya berjalan santai ke kasur dan mulai merebahkan diri, tak peduli dia barusan makan dan akan di cap babi karna langsung tidur.

Berguling guling sebentar kayak orang kemasukan setan, akhirnya [Y/n] pun memilih untuk mengingat ingat kejadian yang terjadi di masa lalu saja dari pada dia merutuki nasib kembali ke 12 tahun yang lalu, karna bosan dan belum menyelesaikan game Ob#ey Me dan Se#cret# Mes#seng#er.

Meski samar dia masih bisa ingat kejadian besar yang terjadi dan menghancurkan masa depannya itu.

Menoleh ke kiri dan kanan dirinya pun lebih nyaman jika rebahan dengan pose kayang saja /plak

Engga lah dia masih rebahan dengan normal.

[Y/n] POV

Dulu...

Dengan ingatan ku yang samar samar aku ingat beberapa hal.

Salah satunya adalah kematian dari seorang anak SMP yang dapat ku pastikan adalah anggota Toman di 3 agustus.

Dengan Tetta sebagai pembuat rencana, dan aku yang bodoh saat itu malah merevisi rencananya yang membuat sepupu sialan bin mata empat itu memanfaatkan celah.

Saat aku mendengar kabar tentang anggota geng moebius yang memerkosa seorang perempuan persis dengan rencana yang ku revisi untuk Tetta dan kabar anak smp meninggal di 3 agustus, saat itulah aku menjadi banyak pikiran, dan semangkin menjadi jadi karna Tetta yang malah mengatakan kalau itu berkat rencana ku dan akan melaporkan ku ke polisi jika aku tak bergabung ke geng nya.

Selama di geng bisa di bilang aku bos di balik layar, hanya beberapa orang yang pernah ku temui salah satunya Sano Manjirou entah kapan aku pun sudah tak ingat.

Tapi pertemuan itu adalah yang pertama dan terakhir, tetta melanggar janji dan melaporkan ku ke polisi saat itu. Tak ada semangat hidup saat aku di keluarkan dari penjara karna terduga tak bersalah. Luna sendiri yang masih menemaniku saat itu makanya aku masih percaya.

Ia mengenalkan ku pada pria bangsat itu, tentu sebagai wanita bodoh aku malah terjatuh mangkin dalam lagi di lubang yang berbeda tapi dengan pelaku yang sama sama pernah ku percaya

Yah itu juga salah ku, makanya kali ini aku akan sejauh mungkin dari para anak berandalan. Karna faktor aku menikah muda sendiri karna mereka semua yang bodoh bin tak punya otak.
Dan untuk Luna, aku akan melihat lagi, jika dia masih bisa di perbaiki lebih baik ku bebaskan dan tunjukan jalan lain.

Aku tak peduli kejadian yang sama terulang asal itu bukan karna kesalahanku aku tak peduli sama sekali.

Untuk apa aku menyelamatkan nyawa seseorang yang bikin pusing? Nyawa seorang anak yang ku kandung dulu saja bisa ku habisi hanya untuk kesempurnaan rencana. Apalagi seseorang yang menganggu rencana.

Kisaki Tetta, kita lihat sekarang siapa yang akan tunduk.

Dan untuk Sano Manjirou... Yah ku rasa dia ga banyak salah di kehidupan ku, biarkan saja deh. Cukup di hindari saja dan selesai.

{Leylin: apanya yang selesai heh?}

Lebih baik tidur deh.

[Y/n] POV End

Mengerjapkan mata di pagi yang cerah, tubuh dengan jiwa [Y/n] yang belum terkumpul pun tetap memaksakan diri memakai seragam nya, dan kaos kaki lalu keluar dari kamar dengan penampilan rapi sambil membawa alat gosok gigi dan cuci muka.

Sengaja di bawa ke kamar daripada di biarkan di kamar mandi, dari pada nanti di pake kisaki yang datang kek jelangkung atau di pakai emak yang ga bisa bedakan sabun badan dan sabun cuci muka, kan ga enak kalo kejadiannya kayak gitu.

Diri nya berpapasan dengan Luna yang membantu ibu nya, yah inilah yang tak akan membuat [Y/n] terlalu kasar dengan Luna dalam hal balas dendam.

Sifat baik nya yang itu tetap tersedia sampai SMA kelas 2, hanya saja perilaku keluarganya malah membuatnya menjadi terlihat seperti seorang lonte di mata [Y/n] saat SMA kelas 3 sampai seterusnya.

Senyum tipis terlihat di wajah [Y/n] yang masih belum ngumpul arwahnya, tangan dan kakinya tetap berjalan sampai menabrak seseorang yang agak tinggi dari nya

"Hei jalan pakai mata dong!" Ujar kisaki yang datang tak di undang pulang tak di antar.

Emanglah setan. Cocok emang kalo di kasih julukan setan ke Kisaki.

"Jalan itu pakai kaki, mata di gunakan untuk melihat. Makanya pas pelajaran ipa jangan baca buku PDKT ke cewe." Balas [Y/n] sambil menguap lebar.

"Hah?! Nyindir nih?!"

"Iya napa? Ga senang?"

"Tentu lah engga! Sini kau gelud di luar kita!"

"APANYA YANG GELUD KALIAN BERDUA! COBA LIAT LUNA! CAKEP, BAIK, RAJIN MEMBANTU. LAH KALIAN!?"
Nah kan muncul penengah yang galak.

[Y/n] dan Kisaki pun memandang datar Luna yang senyum karna merasa bangga.
Keduanya melirik ke arah yang sama dan mengangguk angguk mantap.

Kemudian lari dari rumah membawa sepotong roti dan tas. Ah jangan lupakan sepatu

"HEY KALIAN BERDUA!" Pekik si Ibu dengan esmosi

Sedangkan Kisaki dan [Y/n] yang lari pake tenaga dalam pun ngos ngosan setelah sedikit jauh dari rumah.

"Oi tetta. Bukankah sekolah mu beda tempat dengan ku ngapain di sini?" Tanya [Y/n] sambil memincingkan matanya takut takut kalo sepupunya ini malah menculiknya pula.

"LAH?! Ku kira ini arah sekolah ku, minta duit dong, ga ada ongkos naik bis."

"Ga modal amat sih, maklum lah kalo cewe yang kau taksir itu nolak kau, nih pake, nanti balikin dengan bunga 3%" ujar [Y/n] sambil memberi yang 1000 yen.

"Ini mah kelebihan!"

"Ga ada duit kecil! Jajan aja sana ba-"

"Ya Udah aku ikut aku!"

"Emak bilang ga boleh bolos nyet!" Kata [Y/n] sambil menggeplak kepala Kisaki

"Ih ...sakit bjir, Ga bakal tau kok si tante! Kau ikutan yak! Kita beli makanan bentar doang." Sahut Kisaki sambil nunjuk stand stand makanan yang sedang berjualan di pagi hari yang indah

"Bentar ya, awas lama, ku sleding pala kau!"

"Iya, bawel amat sih. Pantas jomblo." Kata Kisaki sambil berlagak seolah dia dah pro soal percintaan padahal masih sering jadi sad boi.

Ga tau aja sepupunya sedang di incar ketua geng toman. Untuk jadiin [Y/n] sebagai babu.

"Lagian ini kan masih jam 8. Masuk biasanya jam 8 lewat 30." Gerutu kisaki sambil tetap narik [Y/n] kayak gerobak dorong.

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang