~15 Tragedi Mawar Di Taplak Meja

1.8K 403 41
                                    

Note: Mohon maaf kalo ada yang ooc di chapter ini.

Dengan nafas tersengal sengal tangan kanan maupun Kiri nya tetap menahan pergerakan orang yang bisa di sebut monster itu.

Aneh emang, biasanya orang yang terkena satu tinju dari [Y/n] bisa mundur beberapa langkah beda dengan anak satu ini.

Perlu beberapa tendangan dan tinjuan kuat baru bisa jatuh,

'Syukurlah aku bawa cincin jebakan ini, dan pernah belajar boxing, walau aku sudah berhenti di tengah tengah sih.' Batinnya mengulanginya umur ke 17 dia belajar boxing tapi berhenti di pertengahan tahun karna ga kuat.

Jika bukan karna cincin yang memiliki duri atau jarum kecil yang tersembunyi maka [Y/n] sendiri pasti ga tau nasib nya akan gimana.

"Hahaha! Sudah ku duga kau menarik!"

"Maaf tapi saya tak menarik perhatian orang orang di sini." Elak [Y/n] mencoba menunjukan kebodohannya.

"Bukan itu sialan! Tak heran juga sih, dia tak melibatkan mu." Kata laki laki yang bisa di bilang mirip Nishinoya bedanya yang ini tinggi entah karna makan apa.

***

Di perjalan pulang [Y/n] pun jadi termenung sendiri karna bingung dengan kata kata orang yang dia anggap gila tadi.

Tapi beneran deh kalo maupun tangan kanannya sampai memar karna melindungi diri sendiri dari mahkluk yang mirip Noya itu.

"Perasaan di masa lalu aku ga ketemu orang gila deh, ah selain luna dan tetta sih." Batinnya lalu menangkap hal tak asing di dekat jalan pulang ke rumah.

Matanya mengerjap kaget melihat seseorang yang bisa di katakan perusak hubungan orang tua nya.

'Ku bunuh di sini ga ya, aku bawa pisau lipat sih, tadi mau di pakai untuk nusuk orang gila tadi andai dia ga terjatuh duluan.' Batinnya mulai meraba katung yang menyimpan pisau lipatnya.

Tapi tiba tiba terlintas ide yang lebih baik dari pada membunuh mahkluk kotor yang menyebabkan orang tuanya cerai itu.

'Luna akan berguna untuk kali ini, andai si preman pirang sialan itu tak menganggu. Luna juga kenapa mudah iri sih.' Batinnya sambil menghela nafas capek.

Sesampainya di rumah dia langsung ambruk di sofa

"Astaga [Y/n]! Kau ngapain hah?! Kok sampai memar begini?!" Tanya si bapak [Y/n] yang baru aja mau mengambil minum.

"Di serang orang gila!" Kata [Y/n] yang malas menjelaskan situasi nya tadi.

"Orang gila mana yang mau nyerang kau heh?" Sambung Kisaki yang ikutan keluar dari kamar karna keributan yang di pancing pamannya.

"Bacot kali ya anda, ku lempar ke sarang buaya mampus."

"Coba aja kalo bisa, ku seret kau juga."

"Oh nantangin?!"

"IYA SINI! MASIH DENDAM AKU SAMA KAU YANG JADI MALING DADAKAN!"

"OH AYOK GELUD KITA PAKE BANTAL!" Kata [Y/n] sambil menyeret Kisaki ke kamar nya.

Kenapa kamarnya? Ya karna di kamar [Y/n] luas. Beda dengan kamar Kisaki yang emang sempit karna ada ruang belajar mini di sana.

"Aduhh anak anak itu, kapan mereka akur ya?" Gumam si bapak yang di cuekin. Sampai di kamar [Y/n] terdengar suara batu bata yang di lempar ke dinding.

***

Kembali ke waktu sekolah yang bisa di bilang horor bagi [Y/n] sekarang.

Iya untuk sekarang.

Apa ga merinding melihat ada bunga bunga mawar yang tergeletak di mejanya. Pakai taplak putih yang biasanya buat tempat resto gitu, komplit dengan lilin pula!

Ah iya jangan lupakan love letter di sana.

'Ini siapa yang buat njir, aku bisa trauma dengan mawar kalo kayak gini.' Batinnya sambil melihat isi dari surat pinky pinky itu.

Dan dalam sejenak surat itu di remas remas sampai di bakar oleh [Y/n] di tempat.

'JIJIK, ALAY, GOBLOK! SYUKUR GA ADA YANG DATANG KE KELAS!' Batinnya yang mulai benar benar merinding sampai ke jiwa.

Surat nya singkat. Hanya beberapa bait puisi cinta yang ada di sana. Tapi Kata kata yang ada di puisi nya malah ngebuat [Y/n] sampai merinding disko.

'Ini mau balas dendam ga bisa kalo aku merinding seumur hidup karna surat alay ini.' Batinnya sekali lagi karna kesal sudah menyia nyiakan waktu untuk meladeni Mikey kemarin.

"Ah biarlah aku hanya perlu membereskan hal memalukan begini." Gumam [Y/n] sambil mulai membersihkan mejanya.

Dia lebih baik melihat mejanya penuh paku payung, coretan dan sampah kertas dari pada melihat mejanya di rias sedemikian rupa untuk hal romantis. Bahkan aroma mawar yang entah dari mana muncul begitu saja di meja [Y/n].

"YANG NGEBUAT HAL GABUT KAYAK GINI SIAPA SIH?!" Pekiknya membuat murid murid yang baru mau masuk kelas terkaget kaget.

Sementara di sisi lain.

"Saran mu ga berhasil" kata Mikey sambil memandang horor Chifuyu yang memberi ide.

"Aneh kok ga mirip sama manga yang ku baca?" Gumam Chifuyu si pelaku yang bisa membuat [Y/n] trauma dengan mawar andai kata dia melakukan beberapa hal yang lebih parah.

Misalnya menghias kelas [Y/n] dengan lope lope dan mawar.

"Aku sampai bangun pagi untuk ini loh!" Protes Mikey yang kurang tidur dan ga mendapat hasil yang sesuai harapan.

Sementara itu Chifuyu mulai melihat manga yang menjadi tempat idenya tadi manga nya pun berjudul 'hentikan ini ketua!' (Ngasal)

"Kau yakin dia beneran senang ada di dekat mu?" Tanya Chifuyu yang yakin 1000% manga romansa nya ga salah. Pasti ketuanya yang salah, apalagi ketua nya ini sedikit..... Sableng?

"Beneran! Dia sampai bawa motor balap untuk kabur dari ku!" Kata Mikey yang mungkin mensalah artikan maksud [Y/n] sampai membawa motor balap beberapa hari yang lalu

"... Itu artinya dia ga suka dengan mu." Kata Chifuyu yang capek, dia pagi pagi datang ke sekolah lain dan hanya mendapat zonk semata.

"Kalau soal membenci sampai jadi pasangan itu manga lain!" Kata nya santai, sedangkan mikey yang tadi mau ngambek dan pergi ke draken pun ga jadi mendengar kata kata Chifuyu.

"Pakai referensi manga ini nih! 'BAKA, PERGI LO TO#LOL'" Kata Chifuyu dengan senyum empat lima. Dan Mikey pun terkagum kagum bagai anak kecil melihat mainan keren.

Crack

"Jadi kalian ya." Kata [Y/n] dengan aura setan di belakangnya di ikuti Draken yang berusaha menahan jelmaan monyet ini untuk tak mengamuk.

Tapi tentu ga berhasil karna [Y/n] melempar taplak meja putih, mawar beserta lilin yang sudah padam ke arah dua pemuda itu.

"Bikin capek aja, hari ini aku piket pula!" Kata [Y/n] kesal sambil pergi dari sana mengabaikan draken yang mau marah.

Sementara yang di lempar taplak serta mawar pun tersenyum

"Sama seperti yang ada di manga nya!" Kata Mikey dengan polos atau bego

Sementara Chifuyu dan Draken yang melihat itu hanya terheran heran. Kenapa manusia satu ini ga sadar si perempuan yang dia targetkan itu benar benar pengen kabur dari dia. Di lihat dari abu surat pinky pinky

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang