PREVENTION - 19

12.9K 935 58
                                    


Warning! 18+ mature & smut scene ahead.

Skip it if you feel uncomfortable :)



"R-Resh k-kamu nggak mau m-makan dulu?"

"Aku makan kamu aja."

Naresh kembali mencium bibir Winna dengan sangat lembut namun penuh hasrat sementara tangannya aktif membelai perut rata Winna dari balik kausnya. Winna membalas ciumannya dengan ritme yang sama. Makanan mereka sudah tiba sejak 10 menit yang lalu, tapi Winna tidak mempunyai kesempatan utnuk menyiapkannya karena Naresh terus saja mengajaknya bercumbu.

Merasa tidak nyaman dengan sofa yang kini sedang mereka tempati, Naresh mengangkat tubuh mungil Winna dan membawanya ke meja bar di dekat dapur. Dia mendudukkan Winna di atas meja dan berdiri di antara kedua kaki sang istri. Winna melepas ciuman mereka lalu kemudian melingkarkan kedua kakinya ke pinggang Naresh, tatapannya terlihat jauh lebih intens dan penuh nafsu daripada biasanya. Pemandangan langka itu sukses membuat Naresh tak mampu lagi menahan kekehannya. Pria itu merasa sangat terhibur sekaligus bergairah melihat pemandangan seksi dan menggemaskan yang sedang terjadi ada di depannya ini.

"How can you be so sexy and cute at the same time?" tanya Naresh tepat di depan wajah cantik Winna.

"it's a gift, i guess?" balas Winna sambil meraih tengkuk Naresh dan mereka kembali berciuman entah untuk yang keberapa kalinya malam ini. "How about if we make your wish to be come true?"

"Which wish?" Naresh melepaskan ciumannya dan bibirnya mulai menjelajahi leher Winna.

"Quickie for 20 minutes?

Naresh menyeringai. "Make it one hour then!"

Bibir mereka kembali menyatu lagi. Setelah mendengar pernyataan cinta dari Naresh tadi, Winna benar-benar merasa sangat bahagia. Jauh lebih bahagia daripada saat Save menyatakan cinta padanya dulu. Jika Save dikenal dengan sikapnya yang lembut dan manis, maka Naresh justru lebih dari itu. Pria itu hangat, tulus dan sangat apa adanya. Satu hal yang membuat Winna akhirnya bisa jatuh cinta pada Naresh adalah karena suaminya itu selalu bersikap apa adanya. Tidak pernah berpura-pura dan tahu bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik.

Naresh tidak pernah menjanjikan apapun padanya. Tidak pernah menjanjikan kebahagiaan, tidak pernah menjanjikan kehidupan yang menyenangkan. Tapi dia selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk hubungan mereka. Tak pernah sekalipun Winna mendengar Naresh bercerita soal Meisya atau siapapun perempuan yang pernah dekat dengannya kecuali diminta. Naresh lebih sering membicarakan masa depan mereka, masa depan dimana mereka akan terlihat seperti sepasang suami-istri yang sesungguhnya. masa depan dimana mereka bisa membangun hubungan serta rumah tangga yang baik bersama calon anak-anak mereka kelak.

Ini adalah salah satu bukti bahwa kecintaan Naresh terhadap Meisya sehingga rela menunggunya hingga bertahun-tahun masih bisa kalah dengan iman dan akal sehatnya.

That man is one in million.

Winna akan menjadi wanita paling bodoh sedunia jika dia berani menyia-nyiakan pria baik seperti Naresh ini.

"Kenapa?" Winna mengangkat kepalanya dari dada Naresh setelah mereka selesai 'bonding' untuk yang kedua kalinya hari ini. Dan kini keduanya sudah ada di tempat tidur setelah puas melakukan ronde pertama di meja bar tadi.

"Kenapa apanya?" Naresh balik bertanya seraya mengusap-usap rambut Winna yang sudah berantakkan.

"Kenapa akhirnya kamu bisa jatuh cinta sama aku? bukannya kamu itu tipe yang kalau udah jatuh cinta sama satu cewek, cewek yang lain nggak akan pernah sekalipun kamu lirik?"

PREVENTION ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang