Typo?
(AuthorPOV)"shinsuke?" tanya (name)
"iya?" tanya shinsuke
"boleh pegang shuu sebentar?" tanya (name)
"boleh" kata shinsuke
(Name) memberikan shuu yang berada di gendongan nya kepada shinsuke dan shinsuke pun menerima nya.
Setelah berada di gendongan shinsuke, (name) merapihkan sedikit pakaian shuu sebab tadi tidak rapih.
"shinsuke pulang dulu, aku mau disini sebentar" kata (name)
"eh? Kenapa?" tanya shinsuke
"mau ngobrol sama shizu sebentar aja" kata (name)
Shinsuke hanya bisa menatap hal itu dengan wajah yang terlihat agak ragu, namun mau bagaimana lagi (name) juga berhak punya waktu sendiri.
"baiklah" kata shinsuke
Dengan segera shinsuke pergi sembari mengendong shuu, kalau (name) dia pun kembali duduk di depan makan putrinya.
Ya hari ini adalah pemakanan nya Shizu, anak perempuan mereka satu satunya yang harus pergi lebih dulu sebab dia tidak bisa bertahan.
Sejujurnya (name) sangat sakit hati saat tau shizu harus pergi lebih dulu daripada dia, padahal seharusnya dia saja yang pergi.
Namun sebab shinsuke memberikan nya nasehat, (name) jadi mengerti dan dia perlahan menerima apa yang telah terjadi.
"halo shizu, mama nemenin kamu hari ini" kata (name)
(Name) mengeluarkan sebuah ikatan rambut di saku dress hitam nya ini, dia pun menaruhnya tepat di atas batu nisan nya shizu.
"kita hanya berdua kok, maafin mama ya hanya bawa ikatan rambut saja" kata (name)
Dengan senyuman manisnya (name) pun menatap batu nisan putri nya, padahal harapan dalam hatinya menantikan di mana dia bisa mengikat rambut putrinya.
Namun ya.
Tuhan berencana lain.
Shizu sudah berada di tempat yang memang sepantasnya di berikan padanya, dia sudah lebih bahagia daripada kembaran nya.
Tapi bukan berarti shuu takkan bahagia, dia akan bahagia hanya saja tidak akan sebahagia yang shizu rasakan di alam sana.
"btw mama gak bisa ngikat rambut kamu, padahal mama udah banyak yang ngasih hadiah aksesoris rambut" kata (name)
(Name) sudah mengikhlaskan shizu, hanya saja di dalam hati kecil nya ini masih saja terasa sakit akibat kehilangan nya.
Malam (name) menangis, bahkan semenjak keluar dari rumah sakit saja dia tidak pernah bisa tidur nyenyak.
Dia sering menangis dan pelukan shinsuke satu satunya obat yang bisa membuatnya tidur kembali dengan nyaman.
Ketika menyusui shuu saja (name) kadang menangis, dia mengigat shizu terus kalau melihat shuu yang selalu dekat dengan nya.
"kamu tau? Mama juga membeli bando dengan ukuran yang berbeda agar kita berdua bisa pakai" kata (name)
Dirumah banyak banget baju yang kembar, namun sayangnya baju itu hanya akan bisa di pakai oleh shuu saja.
Semua aksesoris bayi perempuan pun seakan hanya bisa menjadi panjangan bagi (name), mungkin dia akan memberikan nya kepada keponakan nya atau orang yang membutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Years Mom (Kita Shinsuke X Reader)✅
Fanfiction"Menikah ya..." Hidup memang di dominasi oleh bekerja, di bandingkan sekolah hidup bakalan lebih banyak digunakan dengan bekerja untuk mendapatkan uang. Tanpa uang, kita takkan bisa hidup apalagi di dunia yang serba bayar seperti ini, u...