Prolog

1.5K 158 0
                                    

徳川

Alunan piano terdengar dari seluruh ruangan. Seorang wanita dengan rambut hitam panjang memainkannya dengan nada menusuk hati. Membuat para pendengar menikmati setiap melodi yang ada. Di sisi lain seorang pria memperhatikan di antara ribuan penonton. Pria dengan rambut hitam dengan masker menutupi wajahnya, dia memperhatikan gadis itu dengan seksama. Ketika permainan gadis itu selesai dan para penonton berdiri untuk memberikan tepuk tangan yang meriah, laki-laki itu pergi meninggalkan ruangan tersebut dan tersenyum seakan puas melihat apa yang dia inginkan.

Wanita itu membungkuk hormat kepada penonton kemudian turun dari panggung. Dua orang pria bermata ungu menyambutnya dan mengulurkan tangan mereka untuk membantu wanita itu turun. Wanita itu menerimanya dan turun dengan anggun namun tidak ada senyuman yang terlukis di wajahnya.

"Kakak sudah menemukannya?" Tanya wanita itu kepada kedua pria di depannya.

"Sudah, namun cukup sulit untuk mendekatinya," ucap salah satu pria dengan rambut pink.

"Kami akan membawakannya sesuai yang kau inginkan," ucap pria dengan rambut yang dikepang dan berwana ungu.

Wanita itu tidak mengeluarkan suaranya lagi dan terus berjalan mendahului kedua pria yang mengikutinya dari belakang. "Biar aku saja, berikan alamatnya karena dia adalah salah satu harapanku," ucap gadis itu berbalik menatap kedua pria tersebut.

"Sesuai yang kau inginkan, lady," ucap keduanya membungkuk memberikan hormat.

Wanita berambut hitam legam itu melanjutkan langkahnya dan meninggalkan kedua pria yang menatap kepergiannya. Seorang pelayan wanita memberikannya pakaian normal untuk mengganti gaun yang gadis itu gunakan saat ini. Dia masuk keruangan ganti dan memakai pakaian casual tersebut. Celana panjang panjang hitam dan kemaja putih lalu blazer hitam membuat kesan wanita elegen pada dirinya.

Dia perjalan keluar dari gedung pertunjukan itu dan pergi menuju sebuah toko DVD. Ketika sampai dia turun dan menyuruh para pengawalnya untuk menunggu diluar. Gadis itu berjalan menelusuri lorong dan bertindak seakan dia memang sedang memilih-milih DVD yang akan dia beli. Seorang pekerja pria dengan rambut hitam berjalan ke arahnya membawa bertumpuk-tumpuk DVD yang akan dirapihkan. Wanita itu menoleh ke arahnya dan sebuah senyuman kecil terukir diwajahnya, bukan senyum yang menggambarkan kebahagian namun senyum licik.

"Hai, kau bekerja di sini sudah berapa lama?" Tanya wanita itu membuat pekerja berambut hitam itu menoleh ke arahnya.

"Oh.. A-aku s-sudah lumayan lama, ada yang bisa aku bantu nona?" Tanya pekerja tersebut.

"Mungkin iya, mungkin tidak, apakah kau tahu Tokyo Manji?" Tanya wanita itu membuat pria tersebut terkejut namun juga bingung dengan apa yang wanita itu tanyakan. "Jika kau kembali, masuklah ke dalamnya dan selamatkan semuanya termasuk dia, Takemichi."

Pria itu semakin terkejut ketika wanita cantik dengan rambut hitam legam itu memanggil namanya. Seingat pria itu dia tidak pernah berkenalan dengan wanita di depannya bahkan dia tidak tahu siapa wanita ini. Dia tersenyum kepada Takemichi kemudian mengambil salah satu DVD dari tangan pria itu dan berjalan keluar meninggalkannya.

"S-siapa dia?"

Takemichi kemudian melanjutkan pekerjaannya walau terbilang dia idiot tidak berguna namun dia masih berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan uang yang dia gunakan untuk bertahan hidup. Selesai bekerja dia pulang dengan emosi yang memenuhi kepalanya, dia hari ini mendapatkan teguran dari sang manajer dan itu lumayan menyebalkan baginya belum lagi seorang gadis yang mengatakan sesuatu tidak jelas, walau gadis itu cantik.

Ketika dia sampai di stasiun dan menunggu kereta pulang pria itu memikirkan nasib hidupnya yang berubah total bahkan sangat jauh dari masa kejayaannya. Namun ketika pria itu berada dalam pikirannya, dia terdorong lalu jauh tepat dan sebuah kerena melintas ke arahnya. Dia pikir mungkin dia akan mati tanpa memiliki apapun dan menjadi perjaka seumur hidupnya namun ketika dia membuka mata.

"OI TAKEMICHI!"

Takemichi menoleh ke arah orang yang memanggilnya. "Secepatlah, jangan membuang waktu."

"Huh..."

徳川










ㅤㅤㅤ✎↷: See You Next Chapter
ㅤㅤㅤ| Jangan lupa untuk vote
ㅤㅤㅤ| Sebagai rasa apresiasi kalian
ㅤㅤㅤ| Terhadap aku.
ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦

Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang