Hari ini adalah jadwal [Name] untuk mengecek wilayah milik Haitani, dia mendapatkan kabar bahwa Izana sudah bergerak dan Kisaki bersamanya. Jika dia tidak bisa menarik Haitani ke dalam genggamannya maka [Name] harus siap melawan kedua pria itu.
Rumah besar milik keluarga Tokugawa terlihat sepi karena Emma dan Mikey yang berjalan-jalan kemudian Daniel yang langsung berangkat kerja, hanya [Name] yang masih ada di sana bersama Hanko.
Sebelumnya [Name] ingin Hanko menemani Emma tapi ketika mendengar ada Draken di sana [Name] merasa tenang namun dia menggunakan Sakura sebagai mata-mata. Mereka tidak akan tahu nasib, setidaknya [Name] sudah berusaha.
Hanko membantu [Name] merapihkan rambut hitamnya yang panjang. Warna ungu sudah mulai memudar dari rambut milik [Name], dia berniat mengecatnya lagi setelah kunjungan ke wilayah Haitani. [Name] menggunakan dress hitam panjang dengan jaket berbulu, terlihat feminim.
"[Name]-sama, aku sudah mengecek jadwal kereta, sesuai perintahmu."
[Name] mengangguk ketika mendengar itu. Dia memutuskan untuk menaiki kereta karena menurutnya akan lebih seru menggunakan kereta. [Name] di antar menggunakan mobil menuju stasiun shibuya setelahnya dia akan menggunakan kereta.
"[Name]-sama, jaga dirimu, aku akan menunggumu di tempat tujuan," ucap Hanko menunduk.
"Oke~ nah kau juga hati-hati, bye-bye." [Name] meninggalkan Hanko dan berjalan masuk.
Baru masuk beberapa langkah, [Name] bisa melihat Takemichi dan Chifuyu. [Name] yang merasa bingung kemudian mengikutinya, dia tidak ingin kedua bayi toman menangis karena tersesat padahal mereka juga tidak akan tersesat.
"Chifuyu!!!"
[Name] bisa mendengar teriakan memanggil Chifuyu. [Name] berjalan mendekati mereka kemudian terkejut ketika melihat Yamagishi dan Makoto. Chifuyu yang ada di samping [Name] tidak kalah terkejut ketika melihat [Name] dengan penampilan feminin ada di sampingnya.
"Siapa? Siapa yang membuat kalian babak belur begini," ucap [Name] penuh penekanan di setiap kalimatnya
"[Name]-san, itu itu merek-"
Belum selesai Makoto berbicara [Name[ sudah berlari untuk mencari Takemichi, Chifuyu mengikutinya dari belakang. [Name] dapat melihat Takemichi yang dirangkul oleh seseorang kemudian menendangnya keras hingga pingsan.
Takemichi terkejut melihat kedatangan [Name]. Gadis itu berdiri dan melihat semuanya yang ada di sana, baton stik sudah ada di tangannya. "Kalian masuk ke wilayahku, maka kalian akan mati."
[Name] menendang dan memukul semua yang ada di sana. Semua orang terkejut melihat itu, [Name] menghabisi semua pria sendirian sedangkan Chifuyu sudah terlempar jauh. Ketika melihat ada yang lolos [Name] menariknya dan membantingnya, memukul wajahnya dengan baton stick di tangannya.
"D-d-dia monster!!"
"Dia orang gila!!"
"Apa-apaan wanita itu!!"
300 orang tumbang dalam beberapa jam. [Name] menggunakan gaun hitam berdiri di antara mereka. Rambutnya sudah tidak tertata rapih seperti awal. Chifuyu yang melihat keadaan [Name] langsung menelepon Keisuke, bukan karena [Name] yang terluka tapi gadis itu sedang diluar kendalinya.
Matanya menghitam dan menyerang setiap orang yang ada di sana dengan brutal. Bahkan ketika ada seorang saja yang bergerak maka [Name] akan mendekatinya memukulnya kencang, tidak peduli apakah dia akan mati atau tidak.
[Name] berbalik ketika mendengar suara langkah. Pria bertubuh besar dengan rambut norak itu berjalan mendekat [Name]. Dia menatap [Name] remeh namun bukan [Name] jika tidak membalasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/280963571-288-k18765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]
FanfictionKetika kau mengetahui masa depan, apa yang kau lakukan? Pasti mengubahnya, iyakan? Hal tersebut sama dengan yang [Name] lakukan. Dia berusaha mengubah masa depan yang dia lihat. Berawal dari Ibunya yang meninggal akibat serangan preman bawah tanah...