[Name] sedang duduk di taman rumah Haitani bersaudara. Dia meminum teh hangat miliknya yang dibuatkan oleh Rindou untuknya. Dia tidak pernah mengira akan melakukan hal ini namun menurut Sakura dan Himawari, dia harus merebut hati Kazutora agar sadar dan kembali ke jalan yang benar.
"Anjing kecil yang tersesat..."
Ran menghampiri [Name] dan duduk di bangku yang berhadapan dengannya. Ran menikmati setiap pemandangan yang ada, gadis dengan rambut hitam, mata berwarna ungu yang lebih gelap dari miliknya, serta mata sayu yang membuat siapapun melihatnya adalah jelmaan dari efl dunia fantasi.
"Apa bebannya terlalu berat?"
[Name] memalingkan wajahnya untuk melihat asal suara itu. "Tidak juga tapi sepertinya aku butuh istirahat lebih lama lagi," ucap [Name] kemudian menyeruput tehnya lagi.
"Kau tahu? Aku bersikap lembut hanya kepadamu dan untukmu, kau adalah orang yang pertama kali membuatku terjatuh dan mencium tanah kemudian kau berkata bahwa aku adalah budakmu mulai saat itu, awalnya aku tidak setuju karena merasa kau sombong dan sok kuat padahal hanya wanita tapi ketika kau menunjukan apa yang kau topang... aku tidak berpikir begitu lagi."
Ran kembali teringat masa dia bertemu dengan [Name]. Waktu itu dia bertemu karena acara keluarga dan [Name] di undang sebagai tamu dari keluarga Tokugawa bersama dengan kakak dan Ibunya. Saat itu juga Ran dan Rindou sedang mencari ribut dengan beberapa preman yang ada di sekitar gedung acara, mereka tidak tahan berada bersama keluarga dan melakukan basa-basi.
Di saat mereka sedang menikmati hari itu dengan memukul para preman. [Name] dan Daniel datang melihat kejadian itu. Kedua mata dan rambut yang berbeda namun mereka adalah adik kakak. Tidak memiliki banyak kesamaan tapi Ran tahu mereka adalah Tokugawa bersaudara.
"Sepertinya sedang bersenang-senang ya? Wah kau menggunakan cara jalanan ya dan kau jijutsu yakan? Keren sih tapi harus berdua, sayang banget," ucap Daniel mentransfer apa yang dia ketahui ketika melihat kedua Haitani itu.
"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Ran menatap Daniel galak sedangkan yang ditatap hanya tertawa saja.
"Bagaimana jika kau bertarung dengan adikku? Walau dia wanita, dia ini sudah mengalahkan beberapa petinggi Yakuza, mau coba?"
Ran dan Rindou menatap aneh ke arah Daniel. Kakak gila macam apa yang menyuruh adik perempuannya untuk bertarung dengan pria yang lebih tinggi dan besar darinya. Ran menatap manik ungu gelap itu, dia tidak tersenyum dan hanya menatap datar ke arah Ran.
Namun dalam hitungan detik [Name] sudah menghilang dan menendang tenguk Ran hingga pria itu terjatuh. Rindou ingin menangkapnya kemudian [Name] dengan gesitnya menangkap kaki Rindou dan menariknya, membuat pria itu oleng kemudian terjatuh. Ran berdiri hendak kembali melawan namun saat pria itu mencari baton stik miliknya, [Name] sudah mengayunkannya dan melayangkan ke arah kepala Ran membuat pria itu merasakan pusing yang cukup hebat.
Daniel tersenyum melihat kemampuan sang adik kemudian bertepuk tangan. Dia duduk di sembarang tempat dan melihat ke arah Ran dan Rindou. Dia mengambil kameranya dan memfoto tempat kejadian, berpikir akan memberikannya pada sang ayah.
"Kalian terlalu serakah dan merasa paling kuat kemudian melupakan sesuatu bahwa ada yang lebih kuat dari kalian," ucap Daniel kemudian melihat hasil dari kameranya. "Tidak peduli berapa umur kalian dan seberapa kuatnya kalian, maka akan jatuh juga jika kalian lupa kulit."
Rindou kemudian berdiri dan menatap ke arah [Name] yang tidak tersenyum sama sekali, hanya menatap datar ke arah mereka. "Jika kau tanya kenapa dia tidak punya ekspresi? Aku juga tidak tahu sih tapi jika dia tersenyum, akan terlihat seperti para elf," ucap Daniel seakan memikirkan kapan terakhir kali dia melihat wajah tersenyum milik [Name].
![](https://img.wattpad.com/cover/280963571-288-k18765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]
FanficKetika kau mengetahui masa depan, apa yang kau lakukan? Pasti mengubahnya, iyakan? Hal tersebut sama dengan yang [Name] lakukan. Dia berusaha mengubah masa depan yang dia lihat. Berawal dari Ibunya yang meninggal akibat serangan preman bawah tanah...