徳川
"Keichan!" Teriak [Name] kepada pria berambut panjang hitam.
Baji berbalik dan tersenyum mendapatkan gadis itu berada di depan rumahnya. Mereka sudah janji untuk berangkat sekolah bersama, itu sebabnya Baji masih berada di depan rumahnya. [Name] berlari dan langsung memeluk Baji, kebiasaan gadis itu ketika melihat Baji.
"Sudah, sudah, kau bisa memeluk aku nanti ketika jam istirahat, sekarang ayok kita berangkat sebelum telat," ucap Baji menggemgam tangan [Name].
"Ah aku yakin Draken dan Mikey akan menculikku lagi, kau tahu kemarin kita berkenalan dengan orang bernama Takemicchi," ucap [Name] semangat menceritakan kejadian kemarin kepada Baji. "Tapi aku merasa ada yang aneh dengannya seakan dia bukan berasal dari sini karena ketika aku melihat matanya, ada bayangan menyeram."
"Apa itu?" Tanya Baji penasaran.
"Terlalu seram hingga aku juga tidak ingin mengatakannya tapi yang pasti aku harus memburu pria bernama Kisaki Tetta sebelum dia menghancurkan Touman," ucap [Name] mengeluarkan senyuman.
Tidak pernah berubah, selalu berbahaya, pikir Baji ketika mendengar penjelasan [Name]. Baji mengeratkan genggamannya seakan tidak membiarkan gadis itu berlari atau bahkan pergi, setidaknya untuk sekarang dia harus mengontrol hasrat membunuh [Name].
"Keichan..."
"Apa [Name]?" Tanya Baji melihat ke arah suara yang memanggilnya.
"Apapun yang terjadi... jangan menusuk dirimu dengan sebuah pisau, biarkan hingga polisi datang dan... ingat bahwa aku mencintaimu," ucap [Name] menatap manik jingga milik Baji dengan manik ungu miliknya.
Wajah Baji memerah walau dia sering mendengarnya dari mulut gadis itu namun entah apa yang membuatnya sangat malu dan terpesona secara bersamaan mendengar perkataan gadis di depannya. [Name] kemudian tersenyum dan menarik Baji untuk berjalan lebih cepat. Imut, pikir [Name] ketika menyadari wajah Baji yang memerah.
Ketika sampai di stasiun mereka bertemu dengan Chifuyu, pengikut setia Baji yang selalu mengganggu kencan mereka padahal apa yang Baji dan [Name] lakukan bukan sebuah kencan tapi pikiran gadis itu tidak bisa ditebak. Mereka berangkat bersama dengan Chifuyu yang sadar bahwa dia adalah nyamuk, dia berpikir mungkin di kehidupan sebelumnya dia memisahkan Raja dan Selir yang saling mencintai makanya dia di kehidupan sekarang menjadi nyamuk antara Keisuke dan [Name].
"[Name], kau tidak ketinggalan pelajarankan? Aku melihat Mikey yang selalu mengajakmu keluar akhir-akhir ini," ucap Baji yang masih fokus dengan buku pelajaran miliknya.
"Hmm... bisa dikatakan seperti itu tapi tapi aku selalu mendapatkan nilai 100 kok, kecuali matematika sih tapi setidaknya 80 cukupkan," ucap [Name] terlihat takut ketika Baji ulai menanyakan kegiatan belajarnya.
Baji mengangguk kemudian mengelus kepala gadis itu namun dia tidak memalingkan wajahnya. [Name] yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung merasa bahwa jantungnya akan copot.
Ahh rasanya aku tidak bisa berpaling dari pria tampan ini, pikir [Name] berusaha menahan dirinya untuk tidak pingsan. Chifuyu yang melihat itu langsung mengipas [Name] dengan komik miliknya. Ketika kereta berhenti di tempat tujuan, mereka bertiga turun namun [Name] harus berpisah dengan Baji dan Chifuyu karena letak sekolah yang berbeda.
[Name] berjalan dengan wajah ceria, senyum yang dia tunjukan untuk Baji bahkan tidak hilang, cinta remaja memang sungguh indah. Langkahnya terhenti ketika menemukan sesuatu yang menarik, ini sebabnya kenapa gadis itu harus di antar oleh seseorang karena jika dia merasakan sesuatu yang menarik maka dia akan berhenti untuk melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]
FanfictionKetika kau mengetahui masa depan, apa yang kau lakukan? Pasti mengubahnya, iyakan? Hal tersebut sama dengan yang [Name] lakukan. Dia berusaha mengubah masa depan yang dia lihat. Berawal dari Ibunya yang meninggal akibat serangan preman bawah tanah...