16

378 54 1
                                    

2 Minggu sudah berlalu. [Name] sekarang sedang berada di ruangan Baji. Gadis itu menemaninya dan membacakan sebuah buku. Tidak lama sebelumnya Mikey datang dan berkata dia menyampaikan sebuah salam untuk Kazutora, pria itu mendapatkan hukuman 5 tahun penjara dan Mikey memaafkannya.

"Tokuchin," panggil Mikey membuat [Name] yang sedang mengupas mangga menoleh ke arahnya. "Aku berterima kasih kepadamu karena kau berhasil menahan Keisuke dan menolongnya."

"Sudah aku katakan padamu, aku menolong calon suamiku di masa depan," ucap [Name] tersenyum ke arah Mikey. "Jangan menanggung beban sendiri, kalian berdua sama saja ya, membuatku pusing."

[Name] berdiri namun sedetik kemudian kedua pria di dalam ruangan itu memeluknya. [Name] tertawa dan memeluk keduanya, dia menyayangi keduanya. Perasaan ini, seperti dia pernah merasakannya. Dia ingat, mimpi panjangnya itu. Dua orang anak yang mirip dengan Mikey dan Keisuke memeluknya erat.

Kemudian Mikey keluar meninggalkan mereka. [Name] mengurus Keisuke sampai pria itu benar-benar sembuh. Ibu Keisuke merasa berterima kasih ketika [Name] membantunya untuk merawat anaknya dan [Name] juga bilang pada nyonya Baji untuk tidak menangis di depan Baji karena pria itu sangat tidak bisa menahan tangisan sang ibu.

"Beberapa hari lagi ulang tahun Emma, kado apa yang pantas aku berikan? Ah kakak sudah memilih kadonya sih tapi itukan dari kakak bukan dariku, apa kau ada saran?" Tanya [Name] menatap Keisuke.

"Hmm apa ya? aku tidak tahu sih," ucap Keisuke juga terlihat bingung.

"Ahh menyebalkan," ucap [Name] menjatuhkan sebagian dirinya di paha Keisuke. "Malesin banget."

"Mikey tadi bilang sesuatu tentang Takemichi, aku sekarang menjadi wakil divisi spesial milikmu kemudian Takemichi akan menjadi ketua divisi pertama, aku meminta itu kepada Mikey, awalnya dia menolak tapi akhirnya dia menerimanya," ucap Keisuke mengelupa rambut hitam milik [Name]. "Aku tidak tahu bahwa Takemichi bertaruh tentang Kisaki dan taruhannya lumayan menggoda tapi kita salah langkah ternyata."

[Name] langsung bangun dan menatap Keisuke. "Apa? Taruhan apa?"

"Jika Takemichi bisa membawaku pulang maka Kisaki bisa keluar dari Touman tapi menurut kacamata Mikey, kau yang membawaku pulang dan bukan Takemichi," ucap Keisuke.

"Kau wakilku? Jadi kita bisa 24-"

"Tidak seperti itu bodoh," ucap Keisuke menjitak [Name]. "Aku akan membantu Takemichi, sama seperti kau membantunya dan kenapa aku memilih untuk masuk ke divisimu karena divisi milikmu benar-benar berada di luar jangkauan Touman dan kau tidak akan segan-segan menebaskan katana secara langsung kepada pengkhianat di divisimu."

[Name] tersenyum menatap Keisuke kemudian menopang dagunya dengan kedua tangannya. "Kau tahu Keisuke, aku pernah mendapatkan penglihatan yang menyedihkan sewaktu kita kecil, aku melihat kejadian kematian Ibu dan Shinchiro, awalnya aku berpikir mungkin hanya bunga tidur yang menyeramkan namun setelah itu tidak lagi, itu bukan sebuah mimpi tapi prediksi masa depan."

Baji terus mendengarkan kalimat gadis itu tanpa memalingkan wajahnya dan pandangan mereka.

"Setelah itu aku menjadi monster yang lepas kendali dan membuat ayah harus mengurungku di rumah hampir satu tahun, kau ingatkan?" Baji mengangguk setuju, dia ingat saat gadis itu mengamuk dan menghajar siapapun yang dia lihat. 

"Kemudian aku bertekad untuk membuat sebuah organisasi, tempat yang tidak akan ada pengkhianat karena sekali ditemukan mereka akan langsung hilang. Setahun kemudian, aku mendapatkan beberapa mimpi salah satunya tentang kau dan Kisaki. Mulai hari itu aku mencari tahu siapa Kisaki menggunakan kekuatan ayahku dan tada~ aku menemukannya."

Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang