06

558 101 1
                                    

徳川

Here we go again, pikir [Name] ketika melihat orang yang tidak diundang datang ke markas Touman. Osanai Nobutaka, ketua Mobius pada generasi ke 8 dan [Name] yakin dia adalah biang dari masalah dan keresahan masyarakat. Benar-benar brandalan.

Pachin yang kesal melihat Osanai langsung menyerangnya. Jelas dia terlihat kesal ketika melihat lawannya tepat di depan matanya dan jika [Name] ada di posisi Pachin mungkin hal tersebut juga akan [Name] lakukan atau mungkin lebih parah dari hanya sekedar memukul.

Pukulan Pachin meleset dan Osanai bisa mengelaknya dengan cepat walau menurut [Name] itu adalah gerakan yang paling lambat untuk seorang ketua. Osanai membalas pukulan Pachin dan tepat mengenai wajahnya. Tepat sasaran, pikir [Name]. Pachin terjatuh, mungkin dia pingsan saat itu juga.

"Oke... ternyata kau memang hanya berandalan ingusan," ucap Osanai. "Geng Tokyo Manji? Ganti nama kalian jadi berandalan ingusan."

Kemudian beberapa orang masuk dengan baju berwarna yang berbeda. Sudah jelas mereka adalah anggotakan. [Name] merenggangkan tangannya, dia mendapatkan samsak baru hari ini dan tidak harus pergi menemui Haitani bersaudara untuk mencari samsak berjalan.

"Kalau begitu kami datang untuk kalian, Mikey-chaaan," ucap Osanai menatap Mikey. "Waktunya bertarung, si kecil Mikey dari klub brandalan ingusan."

"Pfft- si kecil Mikey, astaga Mikey ternyata kau kecil," ucap [Name] berusaha menahan tawanya tapi tidak bisa.

Osanai menatap tajam ke arah [Name]. "Oh kalian punya jalang ya? Aku kira bocah ingusan tidak punya jalang, setelah kau kalah maka aku akan mengambilnya," ucap Osanai mendekati [Name] dan menatapnya. 

Osanai hendak memukul [Name] namun dengan cepat Pachin berdiri dan menahan serangan itu. "Lawanmu itu aku, dasar brengsek," ucap Pachin menatap galak.

"Araa... jika kau lelah nanti maka berikan dia kepadaku, nee nee Pachin," ucap [Name] memegang pipi kanannya, gadis itu sedang menahan hasratnya.

Takemichi yang melihat situasinya langsung merasa takut. Mungkin jika lawan Osanai adalah [Name] dia tidak akan takut karena Takemichi yakin gadis itu bisa mengalahkan Osanai tapi jika Pachin yang berhadapan langsung dengan Osanai mungkin saja akan ada hal yang membuat kejadian tidak diinginkan terjadi di masa depan. 

"Takemicchi, diam dan amati," ucap Mikey kepada Takemichi. "Ini pertarungannya."

Pachin hendak memukul Osanai namun pada dasarnya lawan Pachin adalah orang barbar tidak tahu etika maka Pachin kelah. Dia mendapatkan pukulan yang cukup keras dari Osanai. [Name] berusaha menahan dirinya dengan serius mengamati apa yang terjadi. Osanai kembali memberikan pukulan dan sekarang tepat di hidungnya.

"Tidak mungkin dengan satu pukulan... apa Osanai moster? PACHIN!" Teriak Peyan hendak menghampiri Pachin.

"PE!!" Teriak Mikey membuat Peyan menghentikan langkahnya. "Bukannya kubilang diam dan amati?"

"Maaf... Mikey."

"Diam dan Amati? Mikey-kun, tidakkah ini sungguh kejam? Hidung Pachin sudah rusak dan kesadarannya mulai memudar!! Dia tidak bisa bertahan lagi!! Pachin akan mati dan kita harus menghentikan pertarungan ini!!"

[Name] yang tidak suka jika ada yang berteriak langsung menyumbat mulut Takemichi dengan sebuah permen, setidaknya membuat dia diam. Kupingku sakit, pikir [Name]. Mikey berbalik dan menatap Takemichi.

 Mikey berbalik dan menatap Takemichi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang