Ketika semua anak brandalan di Tokyo berkumpul untuk melihat pertempuran antara geng tokyo manji dan valhalla. Di sisi lain Tokyo, dua orang gadis sedang membahas hal yang jauh dari dunia brandalan.
"Ah iya, hari ini adalah helloween, apa yang dilakukan Takemichi hari ini?" Hina melihat handphone miliknya yang berwarna pink, "Ah benar, hubungi langsung saja."
Hina mengambil handphonenya dan menghubungi Takemichi namun sangat disayangkan pria itu tidak mengangkatnya.
"Ah selalu seperti ini, tidak diangkat," ucap Hina kecewa. Namun tidak lama kemudian teleponnya berdering, dengan cepat Hina mengangkat telepon tersebut tanpa melihat namanya. "Takemi-"
"Yahoo, Hina, happy halloween," ucap Emma dari sebrang sana.
"Ohh Emma-chan." Emma yang mendengar suara kecewa dari Hina langsung berkata, "Tadi kamu bilang Takemichi-kun, iyakan?"
"Ehh, e-enggak kok!" Wajah Hina memerah, "Happy halloween!"
Emma yang mendengar itu tertawa kecil.
"Jadi ada apa Emma-chan menghubungiku?" Tanya Hina.
"Ah maaf ya, karena hari ini hari halloween... Mikey, Draken, dan [Name]-nee terlibat dalam perkelahian," mendengar itu Hina sedikit terkejut namun dia juga langsung mengerti kenapa Takemichi tidak mengangkat teleponnya.
"Ah begitu, gak apa-apa Emma-chan, aku juga bosan hari ini dan kebetulan kamu menelepon, aku jadi senang," ucap Hina dengan nada ceria.
"Benarkah?! Bagaimana kalau kita buat rencana pesta halloween?" Tanya Emma semangat."Kita kenakan kostum yang menarik dan lakukan semacam trik!"
"Ahh benar! Kedengarannya menarik! Aku mau! Aku mau!"
Hina tidak kalah semangatnya ketika mendengar perkataan Emma.
"Ahh padahal aku ingin mengajak Mikey dan yang lainnya, [Name] pasti akan suka hari halloween," ucap Emma menunjukan kekecewaannya, Hina dapat mendengar itu dari suara Emma.
"Eum, aku yakin mereka akan mengenakan kostum yang cocok dengan mereka," ucap Hina.
"Lalu Mikey, dia akan memakai 'Si kerudung merah' itu terlihat cocok dengannya, hihihi," ucap Emma dan bayangan Mikey menggunakan tudubg merah sambil membawa keranjang terlihat jelas di kepala mereka.
Namun sedikit berbeda dengan bayangan Emma, bayangan Mikey memiliki botol kaca di tangan kirinya dan wajah Mikey yang marah.
"Hahaha, kenapa harus kostum wanita? Tapi keliatannya akan lebih lucu, deh," ucap Hina berpikir.
"Benarkan!"
"Nah, bagaimana kalau Draken-kun?" Tanya Hina.
"Draken ya... FRANKENSTEIN!!" Ucap Emma semangat.
"Nahh lalu Mitsuya-kun akan jadi ilmuannya!" ucap Hina kemudian Emma menyetujui pendapat gadis itu.
"Hahahaha, benar! Lalu [Name]-nee dia akan memakai kostum rubah ekor 9!" Sebuah bayangan [Name] menggunakan kostum rubah tergambar jelas di kepala mereka.
Sedangkan [Name] yang berada di tempat lain sedang merinding. Mitsuya yang melihat [Name] langsung menghampirinya.
"[Name], kau tidak apa-apa?" Tanya Mitsuya.
"Seperti ada yang membicarakanku," ucap [Name] menatap Mitsuya horor.
"Karena ini hari halloween, semua hantu membicarakanmu, [Name]-chan," ucap Smiley yang entah dateng dari mana.
"Bajingan satu ini," karena geram gadis itu langsung menarik rambut Smiley membuat pria itu meringis kesakitan.
"S-sakit, [Name]-chan! Gomen!" Ucap Smiley berusaha melepaskan tarikan di rambutnya.
Mitsuya dan Angry hanya berusaha memisahkan keduanya sedangkan Hakkai terlihat bingung terhadap situasi sekarang.
Kembali pada dua gadis yang menjadi pelaku kenapa [Name] merinding. Topik pembicaraan mereka berdua berubah menuju Takemichi.
"Lalu bagaimana dengan Takemichi-kun?" Tanya Emma jahil.
Hina terkejut sedikit kemudian berkata, "Takemichi-kun? Eum sepertinya dia akan cocok menjadi vampir."
Kemudian sebuah bayangan di mana Takemichi berubah menjadi vampir dan berkata, "Aku menginginkan darahmu," tergambar jelas di pikiran Hina dan gambaran selanjutnya adalah hal yang tidak patut di deskripsikan.
"Eh? Kok tiba-tiba diam?" Tanya Emma bingung karena Hina tiba-tiba diam.
Hina tersadar dengan wajah yang sudah berubah merah. "E-eh gak kok!"
Emma di sebrang sana tersenyum jahil kemudian berkata, "Aku menginginkan darahmu. Apa karena itu?"
"Enggak!" Ucap Hina namun terlihat jelas wajah gadis itu memerah, "Kenapa kamu ta-"
Kalimat Hina terhenti ketika menyadari apa yang akan dia katakan. Emma tertawa mendengar itu.
"Ho~ hoho."
"Tidak! Tidak! Lupakan saja, lupakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]
FanfikceKetika kau mengetahui masa depan, apa yang kau lakukan? Pasti mengubahnya, iyakan? Hal tersebut sama dengan yang [Name] lakukan. Dia berusaha mengubah masa depan yang dia lihat. Berawal dari Ibunya yang meninggal akibat serangan preman bawah tanah...