Mikey berjalan melewati semua orang yang ada di sana termasuk Kisaki dan Izana. Mereka bingung dengan keadaan tersebut bahkan setelah [Name] datang itu juga membuat mereka bingung karena [Name] seharusnya berduka.
Setelah mendekati Takemichi dan mengucapkan terima kasih. Mikey mendekati [Name] yang masih menatap kosong ke arah depan. Pria itu memeluk tubuh [Name].
"Aku mendengar semuanya dari Hina, kau menanggung masa depan yang berat bersama Takemichi, kau terkena serangan panik akibat memikirkan Emma, seharusnya kau istirahat," ucap Mikey mengelus punggung [Name].
Draken mendekati [Name] kemudian mengelus rambut gadis itu dan berkata, "Bagaimana? sepertinya anggota Tenjiku masih tersisa banyak, kau masih mau melawannya?"
"Sekitar 300 orang, aku belum selesai berpesta," ucap [Name] kemudian tersenyum.
"300 ya? Mau yang lebih berat lagi?"
Mikey menatap semua anggota Tenjiku yang tersisa. Semua terkejut mendengar itu. Mereka merasa diremehkan begitu juga Izana yang menatap tajam ke arah ketiganya.
"Bukannya kalian yang mengejekku? Kalian pikir aku siapa? 300 orang saja?" Mikey terlihat marah kemudian berteriak. "BAWAKAN AKU 30000 ORANG!!"
Semua terkejut mendengar itu, kemudian [Name] berbalik dan mengeluarkan baton stiknya. Semua anggota Toman menatap ketiga pondasi kuat Toman. Takemichi yang melihat tanpa sadar menangis, tidak hanya itu tapi semua anggota Toman.
"Ayok, bukannya kalian ingin berpesta?" [Name] berbalik melihat anggota Toman yang lain.
Mikey tersenyum kemudian berjalan memimpin. Semua anggota berjalan mengikuti.
"Saatnya untuk berpesta!! Itulah kenapa kita datang!!"
"HEY TOMAN, TERIAK-TERIAK DONG!!"
"Draco kau berisik banget, hahaha."
Tidak lama kemudian Izana berlari ke arah Mikey dengan kecepatan yang tinggi. [Name] berjalan maju dan menahan tendangan itu membuat dirinya sedikit mundur dari posisi awal.
"Ah kau si cangkang kosong satunya, menganggu juga kalian," ucap Izana kepada [Name] yang merapihkan bajunya.
"[Name], minggir, biar aku menyelesaikan," ucap Mikey kemudian [Name] mundur.
[Name] berdiri dan memperhatikan pertandingan antara Izana dan Mikey. Dia tidak akan diam namun kali ini Mikey menginginkan dirinya menyelesaikan tugasnya.
Kebrutalan dapat [Name] lihat dari bagaimana Izana melawan dan menyerang Mikey. Mikey unggul dalam ketahanan bahkan ketika dia sudah terdorong jauh maka dia bisa menahannya.
Kemudian Mikey berdiri dan berlari kencang, melayangkan sebuah tendangan ke arah Izana namun tentangan berhasil di cegah dan Izana berhasil menendang Mikey. [Name] berlari dan menahan tubuh Mikey.
"Aku sudah mengalahkan segalanya di jalanku dengan kekuatan. Yah, tidak bisa dihentikan sekarang sejak rencanaku gagal. Akan aku bunuh kau," ucap Izana menekan setiap kalimat yang ada.
Mikey kemudian berlari dan kembali menyerang Izana. [Name] berdiri dan melihatnya. Ketika Izana ingin melayangkan tonjokan ke kepala Mikey, sebuah pertanyaan keluar.
"Kenapa kau ingin membunuh Emma?"
Izana terdiam kemudian tersenyum dan menurunkan pukulannya. "Mikey."
"Biar aku bertahu rahasiaku. Shinichiro tidak menjadi kakak idealku. Lalu, bawahanmu membunuh dia... elf-chan menjadi depresi karenanya loh, itulah kenapa aku memutuskan ini." Izana memegang wajah Mikey dengan satu tangannya. "Aku akan mengubahmu menjadi abu... dan menjadikanmu 'kakak'ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Tokyo Revengers x Fem!Readers]
FanfictionKetika kau mengetahui masa depan, apa yang kau lakukan? Pasti mengubahnya, iyakan? Hal tersebut sama dengan yang [Name] lakukan. Dia berusaha mengubah masa depan yang dia lihat. Berawal dari Ibunya yang meninggal akibat serangan preman bawah tanah...