Pagi ini agenda geng sembilan tujuh pergi ke Nusa Penida, tepatnya ke pantai sama bukit yang terkenal disana. Rencananya sih mereka mau berangkat dari jam tujuh pagi biar nyampe sana gak terlalu siang, tapi gara-gara semalem pada begadang, rencana berangkat pagi itu gagal total.
Una yang lebih dulu bangun, disusul Esa. Mereka berdua langsung mandi dan siap-siap terus bangunin yang lainnya. Cowok-cowok pada bisa dibangunin cepet soalnya Una yang bangunin pake suara cemprengnya, nah giliran Yuju baru Una nyerah.
"Sa, lo aja yang bangunin Yuju, nyerah gue, anaknya kebo parah. Gue mau bikin sarapan aja." Pinta Una.
Esa mengangguk setuju, "Oke."
Una pun beralih menuju dapur, membuat sarapan seadanya dengan bahan baku roti dan selai coklat. Sementara Esa masuk ke kamar Yuju buat bangunin cewek itu.
"Juy bangun, kita mau berangkat nih." Esa menepuk bahu Yuju dua kali.
Yuju berdeham, tapi matanya tetep merem.
"Juy kalo lo gak bangun kita tinggal di villa ya. Tinggal lo pilih aja mau ikut pergi apa tetep di villa." Ujar Esa, dan ajaibnya langsung berhasil membuat Yuju membuka mata lebar-lebar.
Memang pengaruh Esa di geng sembilan tujuh bukan main adanya.
"Iya-iya ini gue langsung mandi," Yuju beranjak dari kasur terus buru-buru masuk kamar mandi.
Esa cuma bisa geleng-geleng sambil senyum tipis ngeliat tingkah cewek itu. Kebiasaan, harus pake cara 'extra' dulu buat banguninnya.
Disisi lain, Una baru aja selesai bikin enam sandwich coklat buat sarapan. Dia ngambil satu sandwich dengan niat dimakan, tapi tiba-tiba Jeka datang dan menyambar sandwich milik Una lalu dengan tanpa dosanya langsung dimakan sekali lahap.
"Enak ya Na," kata Jeka sambil asik ngunyah sandwich.
"Iya enak, soalnya lo nyolong dan tinggal makan ya bangsat! Pagi-pagi udah bikin darah tinggi aja lo!" Omel Una.
Jeka cengengesan doang, mulutnya masih penuh sama sandwich yang dia abisin. Ujung-ujungnya Una ngambil sandwich lagi, dan kali ini dia berhasil makan tanpa gangguan.
"Makan apaan tuh? Mau dong, mana bagian gue?" Dika datang-datang langsung nyerocos.
Una nunjuk sandwich diatas meja, "Ambil sendiri, tapi satu aja. Awas kalo ngambil lebih." Ancamnya.
"Iya-iya, emangnya gue si Jeka apa yang sering nyolong makanan," Dika mengambil sandwich bagiannya.
"Gue kagak nyolong ya! Ini bagian gue."
"Diem jangan pada ribut. Gue mau touch-up dulu, sisain buat Mingyu sama Esa sandwich-nya."
Jeka dan Dika ngangguk, sementara Una pergi ke kamarnya sambil bawa sandwich bagian Yuju yang sengaja dia amanin. Yuju itu harus banget sarapan sebelum beraktivitas, soalnya punya penyakit maag yang kalo sekalinya kambuh bisa parah.
Nggak lama, Esa dan Mingyu bergabung bersama Dika dan Jeka. Tanpa permisi, Mingyu mengambil sandwich lalu memakannya.
"Si Yuju berhasil lo bangunin kagak, Sa?" Tanya Jeka.
"Berhasil, lagi mandi anaknya."
"Eh Sa, lo mau makan sandwich-nya gak? Kalo enggak mau gue makan nih hehe." Tanya Dika tiba-tiba.
"Enggak." Jawab Esa, dan Dika langsung sumringah. Cowok itu udah ancang-ancang mau ngambil sandwich-nya, eh malah diduluin Esa.
"Tapi boong," sambung Esa yang kini beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet & Sour✔
Fiksi Penggemar▪︎Asam-Manisnya hubungan persahabatan ala geng sembilan tujuh▪︎ Disclaimer : • Cerita sepenuhnya fiksi dari pikiran penulis, kesamaan dalam kehidupan nyata hanya kebetulan semata. • Idol Kpop hanya sebagai visualisasi pemeran di buku ini, tidak ada...