[19] Keluarga dan Masalah

608 111 57
                                    

Setiap orang pasti pernah ada di titik terendah dalam hidupnya masing-masing, begitupun dengan Esa.

Cowok yang selalu dipandang sempurna karena fisik, harta, dan kepribadiannya itu sekarang ada di titik terendah dalam hidupnya.

Esa kira titik terendah dalam hidup itu cuma terjadi satu kali aja, tapi nyatanya anggapan dia salah besar.

Kejadian tiga tahun lalu dimana Esa merasakan rumitnya permasalahan hidup sampe bikin dia putus asa harus terulang lagi, dan Esa benci hal itu.

Kedatangan Maureen yang tiba-tiba kembali mengorek luka masa lalu Esa, serta mengawali permasalahan baru di hidupnya.

Ditambah lagi kemarin Ayah Esa nyampein berita yang nggak pernah ingin dia denger, berita yang jadi titik permasalahan Esa saat ini.

Esa mengacak rambutnya frustasi, ucapan ayahnya kemarin terngiang-ngiang dikepalanya tanpa henti.

"Kamu harus tunangan sama Maureen, demi masa depan bisnis keluarga kita. Ini perintah, bukan cuma permintaan. Ayah nggak terima penolakan."

Perjodohan dengan alasan bisnis, sesuatu yang sama sekali nggak pernah Esa bayangin bakal terjadi sama dirinya sendiri.

Yang Esa tau, perjodohan dengan alasan bisnis itu cuma ada di film-film atau cerita novel fiksi yang sering dibaca Una.

Tapi nyatanya hal itu beneran bisa terjadi in a real life.

Ayah Esa beralasan bahwa dengan menjodohkan Esa dengan Maureen bisa memperluas bisnisnya hingga ke taraf internasional, karena Maureen adalah anak dari sahabatnya—yang merupakan pengusaha sukses di Amerika, sekaligus pemegang saham terbesar kedua di perusahaan keluarga Esa.

Kalo sampe Esa nolak perjodohan ini, kerjasama bisnis dengan perusahaan keluarga Maureen terancam gagal, dan peluang perusahaan keluarga Esa bisa go international akan sangat kecil.

Alasan yang terlalu sepele bagi Esa, dan dia nggak bisa nerima itu.

Mungkin kalo kejadian tiga tahun yang lalu nggak pernah terjadi, Esa dengan senang hati menerima perjodohan ini—apalagi Maureen yang jadi pasangannya.

Tapi sekarang semuanya beda. Tiga tahun yang lalu Maureen—orang yang paling berarti di hidup Esa saat itu—ngancurin semua mimpi, perasaan, dan kepercayaan Esa, ninggalin Esa sendiri dalam kekecewaan dan keputusasaan hanya demi kepentingan dirinya sendiri.

Karena itu, dengan alasan apapun, Esa nggak akan pernah nerima Maureen lagi di hidupnya.

Luka yang dibuat cewek itu terlalu membekas dan mendalam untuk Esa.

Bisa bangkit lagi setelah tiga tahun ada di jurang depresi bukan perkara yang mudah, Esa harus jatuh berkali-kali untuk sampe di tahap ini—tahap dimana dia bisa terbebas dari luka masa lalunya.

Setelah Esa berhasil menata ulang hidupnya, sekarang ayahnya datang buat ngancurin hidup Esa dengan perjodohan bisnis dimana dia harus terlibat lagi dengan Maureen.

Bener-bener udah gila. Rasanya kepala Esa mau pecah mikirin masalah ini.

Esa jadi kangen Una dan anak-anak sembilan tujuh lainnya. Esa pengen ketemu mereka dan curhat tentang masalahnya, tapi terlalu takut kalo akhirnya dia cuma bakal membebani temen-temennya.

Layar hape yang nunjukin groupchat sembilan tujuh cuma bisa Esa liatin, sampe notifikasi panggilan masuk dari kontak bernama 'jangan direspon' tiba-tiba muncul.

Esa menghela nafas berat, dia sadar mau berapa kalipun dia coba menghindar, pada akhirnya semua harus dihadapi.

Alhasil Esa neken tombol hijau di layar hapenya dan kedenger suara cewek dari sebrang sana.














Sweet & Sour✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang