Prolog

634 41 31
                                    

Hai bestie, selamat membaca 🤍

Cerita yang sebelumnya berjudul Aksandra harus aku ganti karena kepentingan cerita ini juga, Sorry bestie! Semoga kalian suka dengan judul baru ini, lovyouuuu <3

Kalo aku boleh tau, kalian tau cerita ini dari mana?

••

Banyak hari selama ini, mengapa harus hari ini dia benar-benar terjebak macet yang begitu padat hingga tidak bergerak?

Dia terus menatap ke arah jalanan dari dalam angkutan umum yang biasa di sebut angot itu, matanya pun sejak tadi terus menerus menatap ke arah  jam tangan dan jalanan secara bergantian.

Gadis yang masih mengenakan seragam putih biru itu pun terlihat jelas di wajah memperlihatkan jika dia sedang paniknya, pasalnya bagaimana tidak panik hari ini adalah hari pertama dirinya mpls di sekolahan barunya.

Namun kesialan datang kepada dirinya pagi ini, "Duh ini kapan jalannya ya?" tanyanya kepada diri sendiri dengan suara kecil.

Tidak lama dari itu, angkutan umum itu mulai berjalan perlahan. jangan ditanya mengapa macet, yang jelas ini semua bukan karena adanya lampu lalu lintas, melainkan macet ini disebabkan pasar di pagi hari pasti akan ramai, dan itulah yang menyebabkan macet.

Gadis itu menatap ke arah jamm tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, terlihat jelas jarum panjang sudah kearah lima sedangkan jarum pendek ke arah enam, yang menandakan jika bel berbunyi lima menit lagi.

Sedangkan dirinya saat ini, masih terbilang cukup jauh dari sekolah.

Terdengar jelas helaan napas miliknya pada seorang ibu-ibu yang ada disampingnya. "Kenapa neng?" tanya ibu yang sejak tadi memperhatikan gadis tersebut.

Bukannya menjawab, yang ditanya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak bu," jawabnya.

Ketika sudah sampai depan gerbang sekolahnya dia turun dari angkutan umum tersebut, tidak lupa juga sebelumnnya dia sudah bayar.

dia mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah gerbang, namun benar dugannya gerbang sekolah SMA PELITA BANGSA sudah terutup dengan rapat.

Namun gadis itu tidak kehilangan akal sama sekali untuk masuk ke dalam sekolah, dia berjalan mengelilingi sekolahl dan tepat dibelakang sekolah, dinding belakang tidak terlihat tinggi dan terdapat tanggan tepat di dinding tersebut, dapat dia tebak ini adalah jalan bolos para siswa nakal, pikir gadis tersebut.

Dia mulai mendekat kearah tangga tersebut, lalu mulai menaiki tangga tersebut. hingga di atas dia tersenyumm lebar, namun ketika melihat ke arah dalamnya tidak terdapat tangga seperti yang di luar sekolh.

Gadis itu menatap ke arah kanan dan kiri, dia memejamkan matanya sejenak. dengan cepat dia melompat, tepat ketika sudah dibawah dia mulai merapihkan pakaiannya.

Mulai mengambil nametag di dalam tas lalu memakainya, lalu dia menunjukan pandangannya ketika dia melihat ikat sepatunya yang lepas, gadis itu dengan cepat berlutut untuk mebenarkan ikat sepatunya.

Namun, aktivitasnya terhenti ketika melihat sepasang sepatu converse berwarna hitam berada tepat di hadapannya. secara refleks dia menatap seseorang yang menatapnya kembali dengan wajah datar.

Gadis itu langsung baangkit sambil menatap bingung dengan lelaki di hadapannya.

Lelaki di hadapannya itu menatap dirinya dengan tajam, tidak lama dari itu tatapannya berakhir pada nametag yang gadis itu kenakan, "Cassandra Faradilla."

THANK YOU FOR READING 🤍
SEE U NEXT CHPTR🤍

Akun instagram : Veraasy & Coretanraraa

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang