HAPPY READING 🤍"Setidaknya jika ingin dihargai orang lain, belajar menghargai terlebih dahulu."
-DISTRUTTO-
•
ROSA sejak tadi merasa gelisah, pikirannya terus menerus memikirkan temannya. iya temannya, Sandra.
Pasalnya sejak upacara pembuakaan tadi sampai sekarang, batang hidung Sandra tidak kelihatan sama sekali.
Rosa menghela napasnya, lalu dia beranjak dari duduknya.
Semua pasang mata yang berada di aula menatapnya, namun rosa menghiraukan mereka semua. dia terus berjalan melangkah menghampiri David.
"Ka." David yang merasa dirinya yang di panggil oleh Rosa itu menatap gadis yang memiliki rambut coklat itu dengan seksama. "Gue ijin ke toilet," lanjut Rosa.
"Mau gue anterin?" ledek David dengan senyum menggoda yang berhasil membuat seisi aula ricuh atas ulahnya, sedangkan Rosa hanya memutar bola matanya jengah.
Rosa berjalan keluar kelas, setelah keluar kelas dia berjalan mendekati pembatas kelas. dapat dia lihat Sandra yang sedang lari mengelilingi lapangan.
Dan dapat dia lihat juga, Katos tengil itu dengan santai duduk di samping lapangan memantau Sandra.
Rosa jalan pelan-pelan di koridor sambil menatap ke arah lapangan, namun dia berhenti ketika melihat Sandra berhenti mengelilingi lapangan.
Hingga tidak lama dari itu. "SANDRAAA," teriak Rosa yang melihat Sandra terjatuh, dia langusng lari ke bawah dengan cepat.
Namun ketika dia suah sampai bawah, terlihat punggung Aksa yang sudah membawa Sandra ke ruangan UKS lantai satu.
Perlu kalian ketahui memang UKS yang berada di Pelita Bangsa ini ada 3 ruangan, lantai satu, dua dan lantai satu gedung B.
Di sisi lain, Aksa dengan cepat membawa Sandra ke uks.
Orang yang pertama kali dia lihat adalah Arsya, Arsya yang melihat hal tersebut menatap tidak percaya.
Arsya menyuruh Aksa membawa sandra ke tempat kasur pasien yang berada di uks.
Dengan telaten Arsya memberikan minyak angin ke baagian atas bibir milik sandra, dia pun sesekali menekan ibu jari milik Sandra. Aksa hanya memperhatikan tindakan yang dilakukan Arsya kepada sandra.
Sedangkan Rosa hanya tersenyum sinis melihat perilaku Arsya, dari depan ruangan.
Hingga ketika dia melihat Sandra tersadar, dengan cepat dia menghampiri Sandra.
Sandra menatap kanan kirinya, dia cukup kaget ketika melihat dirinya berada UKS. lebih kaget lagi ketika dia melihat Arsya yang berada di sini juga, Aksa yang melihat mimik wajah Sandra seperti itu membuatnya heran.
"San, lo nggak sarapan ya?" tebak Rosa yang di balas dengan Sandra menunjukan deretan giginya. "Kebiasan," kata Rosa.
Sandra menatap Aksa dengan senyum yang manis. "Ka, makasih ya," kata Sandra.
Aksa yang mendengar hal tersebut awalnya hanya terdiam. "Bilangnya ke Arsya, bukan gue yang ngobatin lo," ujar Aksa lalu pergi begitu saja.
Mendengar pernyataan Aksa, Sandra menatap seorang gadis yang sedang merapihkan alat-alat yang entah dia tidak tau. "Ka Arsya." Arsya yang merasa dirinya di panggil itu pun menoleh ke arah Sandra. "Makasih," ucap Sandra.
Bukan, bukannya menjawab Arsya malahan pergi begitu saja. sedangkan Sandra hanya menatap punggung Arsya sambil terdiam.
"San, ngapain si lo bilang makasi? lo gini ajah karena dia kan?" Sandra menghiraukan kata-kata Rosa, Rosa yang menyadari hal tersebut hanya menghela napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRUTTO
Teen FictionPEMBACA YANG BAIK YAITU PEMBACA YANG DAPAT MENGHARGAI KARYA PENULISNYA. • Cerita ini bukan tentang perempuan kuat dengan segala kebarbarannya. Melainkan seorang perempuan yang menampilkan segala hal diluar nalar manusia, demi menyembunyikan setiap l...