DISTRUTTO || 11

97 19 0
                                    

Jangan lupa Vote sama komen ya bestie ♡

HAPPY READING 🤍

"Terkadang, tidak papa untuk terlihat rapuh."

- DISTRUTTO -

Dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat senang, Rosa mengambil Ayam bagian atas itu dari tangan penjual yang berada di kantin sekolahnya. dirinya kali ini tidak peduli dengan ramainya kantin, yang terpenting apa yang dia inginkan sudah terpenuhi.

Setelah mendapatkan ayam itu, Rosa indra penglihatannya memperhatikan setiap sudut kantin. pasalnya, tadi ketika dirinya antri Zaki dan Bian mengatakan mereka mencari tempat untuk makan bersama. namun tidak lama dri itu, indra penglihatanya menangkap kedua orang tersebut dengan Zaki yang sudah mengangkat tangannya.

Rosa yang menyadari hal itu, menghampiri mereka dengan tangan piring yang sudah terisikan makanan yang dia gemari, nasi gorengan dan ayam paha atas, tentunya tidak lupa dengan baso dan sosis.

"Kalian ngga beli makan?" tanya Rosa sesampai di meja yang dicarikan oleh Zaki dan juga Bian.

Zaki menghela napasnya, lalu mentap Rosa yang sedang menaruh makanannya di atas meja. "Gini ye Rosalita, kalau semuanya beli makan bareng-bareng. yang ada ni meja ditempatin orang dodol," cibirnya.

"Yeh sante dong gausah ngegas anjeng," balas Rosa ketika mendengar perkataan dari Zaki. "Ribut teros, gue jodohin lo berdua lama-lama," timbal Bian.

"Idih ogah," katanya bersamaan.

Bian terkekeh mendengar keduanya menjawab secara bersamaan. "Tuh udah kompak," isangnya.

Namun perbincangan mereka terhenti ketika Sandra duduk secara tiba-tiba dengan menaruh kotak makan di atas meja.

"Wihh, ada angin ternado dari mana nih? tumben-tumbenan banget lo bawa bekel." Zaki mengambil kotak makan tersebut dan membukanya.

Setelah dibuka, kotak makan berwarna biru putih itu, yang berisikan sandwich yang sangat menarik dilihat. "Ini lo yang buat, San?" Sandra dengan wajah datarnya itu manggangukan kepalanya beberapa kali dan berkata, "Iya."

Bian yang melihat respons Sandra seprti itu pun menatapnya dengan curiga. "Lo ngga abis kesambet kan woi?"

"Lo ngereong emang bikin pusing San, tapi lo diem itu horor--" Zaki menatap Rosa yang tidak sama sekali teralihkan dari makanannya itu. "--ini lagi bocah satu, makan terus. liat noh temen lo, kaya abis kesambet jin tomang," lanjutnya, yang berhasil membuat sosok Rosa menatapnya dengan tajam.

"Udah diemin ajah, entar juga dia balik ke mode sebelumnya--" lalu Rosa meletakan sendok dan garupuhnya terlebih dahulu. "--Mendingan tu sandwich dari pada nganggur, lo makan deh berdua," ucapnya santai.

"IHH ROSA ITU KAN BUAT KA--" rengek Sandra yang berhasil membuat Rosa secepat mungkin menutup bibirnya tersebut. "Lo mau semua orang denger hah?" bisik Rosa yang membuatnya terdiam.

Sedangkan Zaki yang menyaksikan hal tersebut membatin, Baru dibilang beneran ajah dah kumat lagi.

"Jadi ini boleh dimakan ngga?" tanya Bian untuk memastikan, pasalnya tadi ketika dirinya hendak mengambil Sandra merengek terlebih dahulu. "Yaudah deh makan ajah sama kalian," balasnya sembari mengambil minuman Rosa tanpa izin.

"Kebiasaan," ucap Rosa singkat.

Sandra tidak menghiraukan ucapan Rosa, melainkan dirinya saat ini memilih untuk menatap sekitar, menyaksikan setiap orang yang berlalu lalang. hingga tatapannya terhenti ke sebuah meja, di mana Arsya yang terlihat sangat asik bercengkrama dengan kedua temannya.

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang