HAPPY READING 🤍
"Kalau kamu tidak diperlakukan dengan baik, jadilah orang baik untuknya."
-DISTRUTTO-
•
SEBUAH keberuntungan bagi Sandra hari ini, gadis yang mengenakan seragam pramuka itu tidak ada hentinya tersenyum ketika berhasil dapat masuk ke dalam lingkungan sekolah detik-detik ketika gerbang sekolah akan ditutup.
Ketika dirinya masuk ke dalam lingkungan sekolah, sejak tadi tidak ada hentinya pandangannya memandang keramaian yang berada di lapangan sekolahnya. mengingat juga hari ini akan ada apel penutup kegiatan mpls, dan tentunya setelah itu akan ada demo eskul yang dilakukan oleh perwakilan setiap organisasi yang ada di sekolah ini.
Namun dirinya terdiam ketika melihat lelaki yang dia kenal beberapa hari yang lalu sedang berbicara dengan kakak kelas perempuan yang sangat dia kenali, Arsya.
Sandra melihat keduanya sangat akrab, bahkan bukan akrab lagi namun sangat dekat. Apa mungkin mereka pacaran? pikirnya ketika melihat keduanya tertawa bersamaan dari kejahuan, namun pandangannya teralih ketika sebuah tepukan pada pundaknya membuat menoleh.
Seseorang yang ditatap oleh Sandra itu menyadari akan raut wajah kebingungan seorang gadis di hadapannya itu. "Lo ngapaun di sini?" tanyanya pada Sandra.
Namun ketika Sandra hendak menjawab, sebuah panggilan membuat keduanya menoleh. "WOII SANDRA, BIAN AYO BARIS," kata Zaki teman dekat Bian.
"Ayo San taruh dulu tas lo di sana nah," ucap Bian sembari menunjukan sebuah kursi yang berada di koridor sekolah yang berada tidak jauh di tempat mereka sekarang berdiri.
Sandra yang mendapatkan saran dari Bian itu langsung berjalan ke arah kursi tersebut, namun ketika dirinya hendak kembali ke lapangan. Sandra melihat Aksa yang berjalan di koridor tersebut dengan tatapan kepada dirinya yang entah dia sendiri pun tidak paham. "Halo Pumpkin," sapa Sandra lalu pergi begitu saja.
Bian yang melihat eksepresi sandra ketika melihat Aksa hanya terdiam dengan bulan sabit pada di wajahnya yang sejak tadi tidak lepas, Sendra yang melihat tersebut pun ikut tersenyum kepadanya. "Ayo," ajaknya yang diikuti oleh Sandra.
Setelah itu, semua para murid baru berbaris dengan rapih. Apel kali ini adalah penutup kegiatan MPLS yang telah dilalu oleh para murid baru SMA PELITA BANGSA kemarin, setelah sambutan yang dilakukan oleh kepala sekolah, pembina osis dan juga panitia acara. kali ini yaitu pelepasan beberapa balon yang sudah diikat dengan berbagai warna yang sangat cantik.
Pelepasan balon dilakukan oleh beberapa guru SMA PELITA BANGSA, setelah balon itu di gunting dan lepas begitu saja. semua murid diintruksikan untuk duduk disamping lapangan untuk mengikutin kegiatan selanjutnya, yaitu demo eskul.
Para murid menyaksikan satu persatu penampilan dari para eskul yang tampil, di pertengahan penampilan eskul Sandra dibuat terkejut oleh Rosa yang tiba-tiba saja berbisik, "Gue dari tadi nyariin lo tau ngga si!."
"Haha sorry, gue tadi telat jadi ngga ke aula dulu. kenapa lo kangen ye ?" Rosa yang mendengar perkataan yang terlontar dari Sandra itu langsung menonyor Sandra. "Kepedean banget idup lo anjing," balasnya yang membuat Sandra tertawa.
"Eh San, Ros--" panggilan dari belakang mereka membuat keduanya monoleh kesumber suara secara bersamaan. "--Pelan-pelan bego kalau ngobrol, suara lo bedua kaya toa masjid tau ngga si," lanjut Bian.
"Halah bilang ajah lo ngga diajak ngobrol," saut Zaki yang membuat Rosa mengatakan, "idih idih pengen banget diajak ngobrol ye pak."
"Heem." suara dheman itu berhasil membuat mereka terdiam, sandra yang melihat siapa yang berdehem itu mengatakan, "eh ada Ka Pumpkin." Rosa yang mendengar ucapan sandra hanya menyerengit tidak mengerti, namun ketika dirinya menatap Aksa, lelaki itu tidak mengiraukan perkataan Sandra, raut wajah lelaki tersebut masih sama, datar.
***
Eksul demi eksul menunjukan penampilan mereka masih-masing hingga saat ini, penampilan tersebut selesai. kali ini mereka mendapatkan arah dari para panitia untuk sebelum ke aula melihat ruangan kelas mereka masing-masing yang sudah dipasang di mading pengumumannya.
Baik Rosa dan Sandra keduannya berjalann ke arah kursi di mana Sandra menaruh tasnya terlebih dahulu, lalu setelah itu keduanya jalan ke arah mading. kondisi manding utama kali ini sangat ramai, tetapi bukan Sandra namanya jika tidak memiliki cara untuk menerobos orang-orang yang ada dihadapannya.
Sandra berjongkok dan berjalan pelan-pelan mengeserkan setiap kaki yang ada dihadapannya, hal tersebut orang-orang disana pasti bergeser dan ada juga yang mengumpati Sandra. namun Sandra tidak pedul, karena yang terpenting dirinya sudah berada di hadapan manding.
Sedangkan Rosa yang melihat kelakuan temannya itu hanya menggelengkan kepalanya, entah Rosa pun tida mengerti mengapa tingkah temannya seperti itu. namun yang jelas, setiap tigkah Sandra lah yang membuatnya tetap berteman dengan baik hingga saat ini.
"ROSA KITA SEKELAS!!!" Rosa dibuat terkejut atas terikan Sandra yang sekarang berada diantara kerumuman itu, Ketika Sandra menghampirinya tidak sedikit pasangan mata menatapnya.
Untuk kali ini ingin sekali Rosa mengumpat secepat mungkin atas tingkah Sandra, namun sahabatnya itu tidak mempedulikan tatapan pasang mata orang-orang kepada dirinya. jika dirinya peduli, mungkin kali ini dirinya tidak memeluk Rosa dengan erat-erat.
"Lo mau sampe kapan peluk gue? ayo anterin gue ke aula, nanti kita langsung ke kelas." Sandra yang mendengar perkataan Rosa itu langsung melepas peluknya dengan cengengesan. "Ayo cepetan!!!" ajak Sandra bersemangat, saat ini posisi keduanya Sandra seperti anak kecil yang menarik orang tuanya ketika meminta sesuatu. Rosa yang ditarik-tarik oleh Sandra hanya pasrah dan berusahan menyeimbangi langkahnya.
Sesampainya di aula, Rosa mengambil tas miliknya. sedangkan Sandra menunggu Rosa di depan aula. ketika sesampainya di depan aula, Rosa dapat melihat sosok David yang sedang asik mengobrol dengan Sandra.
Sandra yang menyadari kehadiran Rosa itu pun langsung mengalihkan pandangannya dari David. "Udah?" tanya Sandra yang hanya dibalasan anggukan oleh Rosa. Sandra yang melihat hal tersebut langsung berpamitan dengan David, "Ka, kita duluan ya."
"Oke, jangan lupa ya San," balas David yang dibalas dengan acungan ibu jari oleh Sandra.
Rosa tidak menghiraukan percakapan mereka, dia terus berjalan dinkoridor sekolah sembari mendengarkan ocehan dari Sandra. namun ketika sesampainya di kelas IPS 2, baik Sandra maupun Rosa terpaksa berhenti. "Ikut gue dulu," kata seseorang yang sekarang sudah megengam pergelangan tangan milik Sandra.
Sandra yang diperliakukan seperti itu hanya menatap Rosa, Rosa yang hendak melepas gengaman tangan perempuan itu terhenti karena ucapan Sandra. "Lo ke kelas sendiri dulu ngga papa Ros?" kata Sandra lalu memberikan tasnya pada Rosa. "Gue duduk bareng lo ye, sana masuk dulu." Rosa hanya terdiam, ingin sekali dia mengikuti, namun dirinya sangat paham gimana Sandra.
Sandra berjalan mengikuti seseorang yang berada di depannya sekarang, mereka berdua berjalan ke arah belakang gudang. ketika keduanya sampai di belakang gudang, perempuan itu menyilangkan kedua tangannya dan menatap Sandra dengan tajam. "Lo kenapa si harus sekolah di sini?" tanyanya pada Sandra.
"Kakak tau sendiri kan, Ayah yang minta," balas Sandra.
"Stop panggil gue kakak, gue bukan kakak lo!" tegasnya yang membuat Sandra lagi dan lagi terdiam. "Gue mau peringatin lo, Jangan sampai ada yang tau kalo lo itu adik tiri gue," lanjutnya.
Sandra menatap perempuan di hadapannya dengan wajah datarnya. "Kalau ada yang tau selain Rosa, sahabat lo itu. lo akan tau, apa akibatnya," ucap Perempuan itu lalu pergi begitu saja
•
THANK YOU FOR READING 🤍
SEE U NEXT CHPTR🤍Akun instagram : Veraasy & Coretanraraa
Akun tiktok : Veraasyy
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRUTTO
Teen FictionPEMBACA YANG BAIK YAITU PEMBACA YANG DAPAT MENGHARGAI KARYA PENULISNYA. • Cerita ini bukan tentang perempuan kuat dengan segala kebarbarannya. Melainkan seorang perempuan yang menampilkan segala hal diluar nalar manusia, demi menyembunyikan setiap l...