DISTRUTTO || 19

72 12 12
                                    

HAPPY READING 🤍

"Nyatanya, sedekat apapun kita dengan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nyatanya, sedekat apapun kita dengan orang lain. Pasti masih ada saja yang tidak kita ketahui, lebih dalam."

- DISTRUTTO -

"Jika keluarga yang disebut rumah telah hancur, harus ke mana lagi aku pulang?"

- Cassandra Faradilla -

Setelah kejadian tadi pagi tentunya tidak akan dilupa oleh seorang Sandra, karena baru kali ini dirinya dinotic oleh lelaki yang bernama Aksa Giandra Zachery. setelah sekian lama dan tentunya beberapa kali dirinya mencoba mendekati bahkan menyapa lelaki itu, Sandra hanya dianggap angin lalu lalang. namun hari ini rasanya tentu berbeda, dirinya bisa berbicara walaupun tidak banyak tetapi hal ini cukup menyenangkan hatinya.

Senyum gadis itu tidak pernah lepas sejak tadi dirinya pulang, Atreya yang melihat hal ini hanya bergidik ngeri. "San lo abis serasukan setan mana lagi?" tanya lelaki itu yang berhasil membuat dirinya mendapatkan lirikan tajam dari seorang Sandra yang sejak tadi berdiri di balkon apartemen milik Atreya.

Sandra melangkah mendekati Atreya yang sedang duduk di sofa. "Rey, kalau emang bukan lo. apa lo punya buktinya?"

Lelaki yang tadinya sedang memegang kaleng minuman itu langsung menaruhnya di atas meja yang berada tidak jauh darinya. Atreya paham ke mana arah pembicaraan sepupunya, yang kali ini sudah duduk di sampingnya. "Gue ngga punya bukti lebih San, karena video cctv semuanya sudah terhapus. mau itu yang di koridor arah masuk ruangan nyokap lo ataupun dalam ruangannya." Atreya terdiam sejenak, karena memang dirinya tidak memiliki bukti yang sangat kuat. "Tapi yang pasti, suatu saat pasti kebenaran keungkap San," sambungnya.

"Rey, gimana gue mau percaya kalau lo ajah ngga bisa kasih gue bukti?"

Lagi dan lagi, kalimat itu terdangar di telinga Atreya. "Gue tau lo pasti ngeluarin kelimat itu lagi, lo terlalu polos San, makanya lo ngga tau mana yang benar sama ngga," ucapnya, membuat gadis itu menoleh kepadanya. "Lo pernah nyadar ngga si, kenapa bokap lo terbilang cepat nikah sama tante girang satu itu?" sambungnya, dari nada bicara lelaki itu sangat terdengar jelas bahwa dia jengkel, namun jengkel karena apa pun Sandra tidak tau.

Sandra menggedikan kedua bahunya. "Eemm ... Setahun setengah termasuk cepet ya." Entahlah, kali ini kalimat yang terontar dari gadis itu sebuah pertanyaan atau penyataan, karena Sandra kali ini seakan-akan sedang berpikir. "Maksud lo, ayah selingkuh Rey?" kalimat ini sebenarnya tidak ingin sekali Sandra lontarkan, namun perkataan Atreya sebelumnya menunjukan ke arah ini.

Atreya hanya terdiam, lelaki itu mengambil minuman kaleng yang tadi dia letakan. setelah menengguk minuman tersebut dia berkata, "Menurut lo?"

"Ngga mungkin lah Rey, Ayah itu sayang banget sama Ibu."

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang