minimal komen 3 sama votenya ya kakak 😊
HAPPY READING 🤍
"Terkadang, untuk bertahan kita perlu lebih terbuka pada diri sendiri."
-DISTRUTTO-
●
Setelah bernyanyi bersama tadi, Sandra terlebih dahulu menghemapiri kedua teman Aksa lalu kali ini gadis itu menghampiri Atreya dan juga Rosa yang sudah duduk di kursi yang sama. "Dapet angin topan dari mana lo berdua jadi ke sini bareng?" ledeknya dengan tawaan yang membuat Rosa memutarkan bola matanya malas.
Bukannya menjawab, lelaki yang kali ini terduduk di hadapannya itu mengalihkannya dengan bertanya, "Kakak lo ngapain di sini?" Lelaki itu melirik sebuah sudut cafe di mana kakak, yang lebih tepat kakak tirinya Sandra berada.
Sandra yang telah menyadari keberadaan gadis yang dimaksud oleh Atreya sejak tadi itu hanya menggedikan bahunya. "Main kali, tuh ada Kak Eca juga." Rosa melirik ke arah salah satu dari kelima gadis diantara Arsya dan benar dengan yang dikatakan oleh Sandra, bahwa Eca berada diantaranya.
"Pantesan tuh cewek pas mpls ngerjain lo, ternyata satu circle sama si Arsya," cibir Rosa mengingat kejadian di mana Sandra diminta menyanyika lagu balonku saat hendak meminta tandatangan padanya.
Tidak ada balasan sama sekali dari gadis itu atas perkataan yang dikatakan oleh Rosa, dirinya hanya tersenyum tipis dan lebih memilih lanjut memakan, makanan yang dipesankan oleh Atreya.
"San, lo mau sampai kapan deh kaya gini?" entah ada dari angin apa Atreya berbicara demikian, namun pertanyannya itu berhasil membuat Sandra menaruh peralatan makannya dan menoleh ke arah lelaki yang kali ini telah berada di sampingnya. "Maksudnya?"
Helaan napas Atreya sangat terdengar jelas dikedua padang telinga milik Sandra dan Rosa. "Ya, lo mau sampai kapan bertahan di penjar itu? mendingan lo tinggal sama gue--" belum sempat melanjutkan penjelasannya, dirinya terlebih dahulu mendapatkan cubitan yang berhasil membuatnya menatap tajam ke arah pelaku. "--MESUM LO YA," terang Rosa dengan tatapan yang tak kalah sengit.
"Otak lo ngeres amat jadi cewek anjir."
Mendengar hal itu Rosa mendengus kesal. "Lagian lo apa maskudnya coba hah?"
"Sandra sepupu gue kalo lo lupa," sahutnya dengan santai, dirinya mengetahui jika sahabat dari sepupunya ini termasuk kegolongan perempuan yang pms atau tidak sama saja galaknya.
"Ye kenapa emang kalo sepupu? sepupu juga sama ajah ngga boleh tinggal duaan doang tolol, tua doang tapi bego," ketusnya, Sandra yang melihat keributan keduanya itu mencoba mengusap bahu Rosa. "Udah lo berdua ngga malu apa diliatin orang?" urai Sandra dengan manik mata yang melirik sekitar, disaat yang sama juga Atreya dan juga Rosa mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRUTTO
JugendliteraturPEMBACA YANG BAIK YAITU PEMBACA YANG DAPAT MENGHARGAI KARYA PENULISNYA. • Cerita ini bukan tentang perempuan kuat dengan segala kebarbarannya. Melainkan seorang perempuan yang menampilkan segala hal diluar nalar manusia, demi menyembunyikan setiap l...