HAPPY READING 🤍
"Namanya juga cinta, kadang suka jatuh tidak kenal tempat."
-DISTRUTTO-•
Setelah sejam dia mendapatkan lima tanda tangan, Sandra menatap setiap penjuru lapangan yang sangat ramai dengan pelajar menggunakan putih biru, dan beberapa ada yang menggunakan putih abu-abu.
Waktu yang dia miliki tinggal tiga puluh menit lagi, ketika dia melihat seorang gadis yang dia ketahui namanya Eca itu langsung menghampirinya.
"Hai Ka, boleh aku minta tanda tangan kakak?" tanya Sandra sembari memberikan buku miliknya.
Gadis yang di tegur itu tersenyum ramah ke arah Sandra. "Nama kamu siapa?"
"Cassandra Faradilla tapi biasa dipanggil Sandra," balas Sandra.
"Oke, sebelum saya tanda tangan jawab dulu pertanyaan saya, kamu tau nama lengkap saya?"
Sandra terdiam beberapa saat. "Elsa Andreana," ucapnya yang dibenarkan oleh Eca. "Tugas dari saya mudah ko—-" Eca diam beberapa saat. "—-Silahkan nyanyi balonku dengan keras sekarang," Lanjut Eca dengan santai.
Sandra yang mendengar hal demikian hanya menatap Eca tidak percaya. "Di sini kak?" tanya Sandra. Sedangkan Eca hanya tersenyum dan mengangukan kepalanya sekali.
Helaan napas Sandra dapat didengar oleh Eca dengan jelas. "Kenapa? Nggak mau?" tanya Eca yang membuat Sandra terdiam dan beberapa saat dia mengatakan, "Mau ko kak."
Sandra menoleh ke kanan kiri terlebih dahulu. "BALONKU ADA LIMA—" Sandra mulai menyanyikan lagu tersebut dengan keras, banyak pasang mata yang menatapnya termasuk Aksa. "—-HIJAU KUNING KALABU, MERAH MUDA DAN BIRU ...."
Rosa yang baru saja meminta tanda tangan ke salah satu anggota Osis itu menatap Sandra dengan menahan tawa, dia sangat paham Sandra memang sangat percaya diri atau yang biasa dikenal dengan PD. Namun apakah dia tidak bisa menolak permintaan tersebut dan meminta tugas yang lain? Rosa hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Sandra bertingkah dengan mengagetkan anggota Osis di hadapannya ketika di lirik, "DOR."
"BALONKU TINGGAL EMPAT, KU PEGANG ERAT-ERAT." Setelah Sandra selesai menyanyikan lagu tersebut, Dia langsung mendekati Eca. "Selesai, Nih—-" Sandra memberikan buku miliknya. "—-tanda tangan," lanjutnya sambil tersenyum.
Eca menerima buku yang diberikan oleh Sandra, dengan cepat dia menandatangani buku tersebut. "Udah," katanya sembari memberikan buku itu kembali kepada Sandra.
"Makasi kak," katanya langsung pergi meninggalkan Eca begitu saja.
Rosa yang melihat Sandra telah selesai itu menghampiri Sandra. "San," panggil Rosa.
Sandra yang awalnya sedang berjalan itu pun menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang yang suaranya tidak asing di telinganya itu memanggil dirinya, dia langsung menoleh ke arah sumber suara. "Apa?" tanya Sandra ketika melihat Rosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRUTTO
Teen FictionPEMBACA YANG BAIK YAITU PEMBACA YANG DAPAT MENGHARGAI KARYA PENULISNYA. • Cerita ini bukan tentang perempuan kuat dengan segala kebarbarannya. Melainkan seorang perempuan yang menampilkan segala hal diluar nalar manusia, demi menyembunyikan setiap l...