DISTRUTTO || 18

83 11 54
                                    

HAPPY READING 🤍

"Tanpa kamu ketahui, memikirkan bahwa akan bersamamu besok, berhasil memberikanku kekuatan pada hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tanpa kamu ketahui, memikirkan bahwa akan bersamamu besok, berhasil memberikanku kekuatan pada hari ini."

-DISTRUTTO-

Pagi kedua di tempat yang berbeda, semenjak kejadian malam itu Atreya tidak mengantarnya kembali ke rumah. Sepupu lelakinya itu lebih memilih membawakan pakaian-pakaiannya ke apartemen miliknya, katanya, "Sementara waktu lo di sini dulu." Tentunya hal ini menurutnya lebih baik, walau pun rasa cangung menyelimuti keduanya.

Pasalnya, terbilang cukup lama semenjak kepergian Ibunya dia tidak pernah komunikasi lagi dengan lelaki ini.

Dan kali ini, Sandra sudah berdiri di hadapan cermin yang memperlihatkan dirinya menggunakan seragam putih abu-abu. Senyumnya sangat terlihat jelas, karena dua hari ini termasuk ke dalam pagi yang tenang bagi seorang Sandra. Teriakan itu jelas tidak terdengar lagi di telinganya, entahlah saat-saat seperti ini dirinya harus senang atau sebaliknya?

Sandra melangkah ke arah pintu, keluar dari kamar milik Atreya. Tepat ketika dirinya membuka pintu, terlihat jelas Atreya sedang memasak.

"Sini masak," ujar Atreya ketika melihat Sandra memperhatikannya dari jauh.

Tidak ada perkataan sama sekali yang keluar dari bibir mungil Sandra, dirinya hanya melangkah mendekati Atreya yang kali ini berada di dapur.

(Begini ya gambar dapurnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Begini ya gambar dapurnya)

"Nih lanjutin." Atreya membalikan tubuh, dia menatap Sandra, yang kali ini sedang menatapnya juga. "Kali-kali lo masakin gue," sambungnya mengambil alih pekerjaan Atreya.

Sandra yanh kali ini sudah di hadapan kompor itu langsung membelalakan matanya ketika melihat nasi goreng yang dimasak sangat banyak. "REY LO MASAK BUAT SEKECEMATAN?" seru Sandra yang hanya dibalas deretan gigi tak berdosa dari seorang Atreya.

"Nah gitu dong ngomong, jangan diem ajah."

Mendengar jawaban seperti itu, Sandra hanya memuntarkan bola matanya malas. Perlu kalian ketahui, sejak kemarin tidak ada percakapan sama sekali diantara keduanya mesikipun Atreya sudah mencoba memulainya.

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang