DISTRUTTO || 04

159 25 11
                                    


HAPPY READING 🤍

"Memiliki rasa ke ingin tahuan lebih kepada orang yang kita kagumi adalah candu yang paling menyenangkan."

-DISTRUTTO-


PAGI hari kali ini, seorang gadis menatap padangannya dengan kosong.

Aula pun masih sangat terlihat sepi, dia datang paling awal untuk kali ini.

Hingga tidak lama dari itu, seseorang lelaki masuk ke dalam aula. Sandra yang awalnya menatap kosong ke arah papan tulis itu pun langsung menoleh ke arah pintu, tepat di mana lelaki itu masuk.

"Pagi, Ka," sapa Sandra dengan senyum yang seketika terukir manis di permukaan wajahnya.

Lelaki yang di sapa oleh itu Sandra tidak mengacuhkannya, hanya melirik Sandra melalu sudut matanya.

Lelaki itu hanya berjalan ke arah meja depan, lalu mengambil sepidol yang terdapat di laci dan pergi begitu saja keluar dari ruangan.

Sedangkan Sandra sejak tadi tatapan matanya tidak lepas dari pergerakan yang dilakukan lelaki tersebut, dia hanya menghela napasnya ketika melihat lelaki itu keluar namun sapaannya tidak di balas.

Jangankan sapaan, mungkin untuk melirik dirinya saja enggan pikir Sandra.

Tidak lama dari itu, temen-temannya satu persatu datang.

Sehingga tidak lama dari itu bel betanda sekolah masuk pun berbunyi, janga tanyakan Rosa, gadis itu saaat ini sudah berada di samping Sandra.

Namun sejak awal dia masuk ke dalam aula, tatapan menyelidik itu tidak henti-hentinya tertuju kepada Sandra.

"San, lo gapapa kan?" tanya Rosa sedikit berbisik, karena saat ini sudah ada para osis di dalam aula.

Sandra yang mendengar hal demikian langsung menoleh ke arah Rosa, dia terkekeh pelan dengan senyuman yang tidak lepas dari permukaan wajahnya. "Emang gue kenapa Rosa?" tanyanya sambil menaikan salah satu alisnya, Sandra menghela napasnya ketika melihat Rosa masih menatapnya dengan tajam. "Gue gapapa ko, santai-santai. gue kan udah bilang kalau ada apa-apa pasti bilang," lanjutnya yang diakhiri dengan senyuman.

Namun Rosa tidak menghiraukan perkataan dari Sandra, dia langsung kembali memperhatikan tatapannya ke arah depan aula.

"Oke selanjutnya kita bakalan keluar dari aula, tugas kali ini kalian diminta untuk mita tanda tangan setiap osis--" Sandra yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum senang, karena dia bisa meminta tanda tangan Aksa.

Berbeda dengan Sandra, Rosa di dalam hatinya memaki berkali-kali dengan tugas osis yang seperti ini, dia sangat paham. nanti ketika murid baru meminta tanda tangan pasti harus melakukan syarat yang diberikan osis tersebut.

Dan yaa benar saja. "--Namun nanti setiap osis akan memberi syarat untuk mendapatkan tanda tangan tersebut dan kalian minimal mendapatkan sepuluh tanda tanga osis," lanjutan perkataan David yang berhasil membuat Rosa mendengus kesal.

"Udah jelas?" tanya David ke semua murid baru yang ada di aula, dengan serentak mereka menjawab, "Jelas kak."

Setelah itu bel bertanda istirahat pertama pun berbunyi, mereka di persilahkan istirahat terlebih dahulu dan tugasnya dilakukan setelah istirahat.

Sandra yang mendengar hal itu langsung beranjak dari duduknya, dia langsung menarik tangan Rosa yang berhasil membuat gadis itu terkejut.

Rosa menyeimbangkan jalannya dengan Sandra yang begitu cepat. "San, santai napa santai."

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang