HAPPY READING 🤍
"Jatuh cinta padamu adalah ketidak sengajaan yang paling menyenangkan."
-DISTRUTTO-
●
Sebuah mobil berwarna putih dengan ketiga lelaki di dalamnya itu berhenti tepat di depan sebuah cafe, tepat ketiganya keluar dari mobil David yang keluar dari pintu pemudi itu mengacungi ibu jarinya kepada lelaki memakai baju berwarna biru. "Makasi ya pak," ucapnya yang dibalas senyuman oleh lekaki dengan kisaran usia setengah abad itu.
Setelah itu ketiganya berjalan ke dalam cafe yang di maksud oleh David sebelumnya, entahlah lelaki itu dapat info cafe ini dari mana. yang jelas, baik Aksa maupun Sakya baru pertama kali datang ke sini.
Ketiganya menatap setiap penjuru cafe untuk mencari kursi dan meja kosong, namun belum mendapatkan tempat duduk yang kosong. Indra penglihatan Sakya terpaku pada seseorang yang berada di atas panggung, hal tersersebut berhasil membuat David tarikan pada lengannya dan juga Aksa mendapatkan pukulan pada bahunya.
Lelaki yang ditarik lengannya itu langsung menatap ke sipelaku, sampai pada akhirnya sebuah pernyataan membuat dirinya dan juga Aksa menoleh ke arah panggung. "Itu yang di atas pangung Sandra-Sandra itu bukan sih? cantik banget anjir," ujarnya.
"Eh iya, keren juga tuh anak."
Berbeda dengan kedua temannya, Aksa yang melihat hal tersebut hanya terdiam karena sebelumnya lelaki itu sudah terlebih dahulu melihat Sandra di Cafe lain sedang bernyanyi juga. entahlah, menurutnya untuk seusia mereka hal tersebut adalah sudah biasa. karena adik dari Aksa sendiri sekalipun yang masi berada dibangku kelas sembilan smp, sudah seperti Sandra. "Biasa ajah." David yang mendengar respon Aksa begitu dingin itu langsung melirik dan membalas, "Iya deh, yang keren kan adik lo."
"A--aah udahlah, ayo duduk noh ada tempat yang baru diberesin." Aksa menunjuk ke salah satu meja yang berada di ujung cafe, lalu pergi terlebih dahulu daripada kedua temannya.
Sakya memandang Sandra dan Aksa yang telah jalan terlebih dahulu di depannya itu secara bergantian, setelah itu dirinya mengikuti langkah kedua temannya. sampai di mana, Sakya mendekat ke arah David lalu berbisik, "Kayanya kita harus isengin Aksa."
Sebuah lirikan tentunya didapatkan oleh Sakya ketika dirinya mengatakan demikian, lelaki bernama David itu berkata dengan nada yang sangat pelan, "Maksud lo gimana, Ky?" keduanya berjalan sejajar tepat di belakang Aksa dengan langkah yang terbilang sangat pelan.
"Nanti nge-request buat mereka duet."
Siapa sangka jika ucapan itu mengundang Aksa yang sejak awal pokus dengan langkahnya menjadi menoleh ke arah keduanya. "Berisik banget si lo berdua, ayo cepetan," cetusnya berhasil membuat kedua temannya berhenti berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRUTTO
Teen FictionPEMBACA YANG BAIK YAITU PEMBACA YANG DAPAT MENGHARGAI KARYA PENULISNYA. • Cerita ini bukan tentang perempuan kuat dengan segala kebarbarannya. Melainkan seorang perempuan yang menampilkan segala hal diluar nalar manusia, demi menyembunyikan setiap l...