DISTRUTTO || 06

111 26 6
                                    



HAPPY READING 🤍

"Memang sebaiknya tidak perlu mencari tau, yang seharusnya tidak perlu kita tau."
- DISTRUTTO -

SANDRA terus menarik gadis yang mengenakan seragam yang serupa dengannya jauh dari tempat sebelumnya, hingga ketika merasa semuanya aman dia mulai berhenti dengan napas yang tersengal-sengal.

"Are you okay?" tanya Sandra sambil memegang pundak gadis tersebut.

Gadis yang ditanya oleh Sandra itu hanya mengangukan kepalanya beberapa kali, "Nggak papa, Makasii."

"Kamu di sana lagi nunggu siapa?" tanya Sandra sambil menatap gadis tersebut.

"Abang jemput, ditunggu nggak datang-datang."

Sandra menoleh ke arah kanan kiri. "Rumah kamu di mana?"

"Perumahan Mutiara Grisenda."

"Mau aku antar? Tapi---" Sandra terdiam beberapa saat, "--Naik angkot," katanya sambil menatap gadis tersebut. "Gimana mau?"

"Boleh, tapi ngerepotin kamu nggak?"

Sandra tertawa kecil, "Jelas nggak dong."

***

Di tempat lain seorang lelaki mengusap rambut yang penuh keringat sembari menaatap jam pada ponsel miliknya yang sudah menunjukan pukul empat lewat sepuluh menit.

Dengan cepat dia menggunakan tasnya dan langsung pergi begitu saya keluar dari lapangan, tidak menghiraukan panggilan dari teman-temannya.

Aksa dengan cepat berjalan ke arah parkiran motor, setelah sampai dia langsung melajukan motor miliknya.

Namun ketika dia sampai di tempat di mana Aksa menjemput adiknya itu, adiknya tidak ada. yang ada hanya kerumunan orang-orang yang entah meributkann apa.

Aksa nepikan motornya, dia membuka kaca helmnya lalu mengambil ponsel miliknya pada saku seragamnya. dengan cepat dia membuka aplikasi berwana hijau di ponselnya, lalu menghubungi bundanya.

Setelah sambungan telpon itu terhubung dengan seseorang di sebrang, terdengar dengan jelas suara bundanya yang mengatakan, "Kamu di mana sekarang? Bunda minta tolong jemput adik kamu kenapa ngga di jemput?"

"Loh ini aku tempat biasa aku jemput dia, tapi dianya ngga ada bun."

"Dia udah di rumah, cepet kamu pulang! Bunda tunggu," ucapnya yang terdengar cukup tegas, dan tak lama setelah itu panggilan pada ponsel tersebut terputus.

Setelah panggilan itu selesai, Aksa langsung menaruh ponselnya ke dalam saku seragamnya kembali.

Dia kembali melajukan motornya, cuaca sore ini terlihat sangat mendukung untuk berkeliling kota dikernakan tidak terlihat panas ataupun hujan. namun keadaan memihak lain, Bundanya sudah meminta dirinya untuk segera untuk pulang.

Dengan itu, dia harus pulang dengan cepat.

Perjalanan dari sekolahan dirinya dan adiknya menempun waktu sekitar dua puluh menit, jika untuk jam pulang kerja seperti ini. jika tidak, Aksa dapat menempuh waktu sepuluh menit.

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang