DISTRUTTO || 01

369 35 20
                                    


HAPPY READING 🤍

"Mungkin mulai saat ini, memandang kamu akan menjadi hobi yang paling aku sukai."

-DISTRUTTO-

Pagi ini, jalanan terlihat sangat sepi dan cukup dingin di ibu kota Jakarta.

Seorang lelaki yang sedang mengendarai motornya menyelusuri ibu kota terlihat sangat fokus dengan jalanan.

Pagi kali ini, dia lebih awal datang ke sekolah. mengingat hari ini adalah hari pertama MPLS.

Tidak lama dari itu, ketika dia sudah sampai di gerbang sekolah Lelaki berhenti terlebih dahulu. memperhatikan sekolah yang masih terlihat cukup sepi, lalu dia melajukan motornya lagi masuk ke dalam sekolah.

Sesampainya di parkiran tepatnya ketika dia baru saja turun dari motornya, terdengarlah di indra pendengarannya seseorang memanggilnya, "Aksa." panggilan itu membuatnya refleks langsung menoleh.

Ketika dia lelaki yang dipanggil Aksa menoleh, dapat dia lihat seorang gadis yang telah tersenyum manis padanya. "Kenapa?" tanya Aksa pada gadis itu.

"Lo tumben datang jam segini--" Gadis itu menatap jam yang terletak di pergelangan tangan kirinya. "--Biasanya kan seenaknya kalo datang," lanjut gadis itu.

Aksa berjalan mendekati gadis tersebut, "Lo lupa hari?" tanyanya sambil menaiki salah satu alisnya.

Bukannya menjawab gadis itu hanya menggedikan kedua bahunya, namun setelah beberapa detik melihat respon lelaki di hadapannya yang menghela napasnya dia hanya tertawa ringan. "Hahaha, iya iya gue tau ko."

Setelah mengatakan hal itu, gadis itu menaikan tangannya--melambaikan tanangannya---kepada seseorang, yang membuat Aksa menoleh ke arah belakang.

"Arsya ayo siap-siap," teriak temannya itu.

Gadis yang sejak tadi bersama dengan Aksa yang bernama Arsya itu langsung menatap Aksa. "Sa, gue duluan ye," pamit Arsya ambil menepuk pundak milik Aksa dan langsung pergi begitu saja.

Aksa yang memperhatikan tingkah gadis itu hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya pelan, lalu dia pergi meninggalkan tempat parkir tersebut.

Dia mulai melangkahkan tungkainyaa, menyelusuri koridor sekolahan berjalan ke arah ruang Osis.

Sesampainya di depan ruangan, Aksa mengengam knop pintu tersebut dan membukanya lalu melangkah masuk ke dalam ruangan.

Dia berjalan ke meja miliknya, lalu manaruh tas tepat di kursinya.

Tidak lama sesorang membuka pintu ruangan tersebut. "Sa," panggil lelaki di depan pintu.

Aksa hanya memperhatikan tidak menjawab panggilan itu. "Snack buat anak osis udah datang tuh, mau di taro di mana?"

"Bawa sini ajah Dav, taro meja panjang." Aksa menunjukan meja tempat di mana biasanya anak osis rapat. "Lo minta bantuan sama yang lain juga Dav, nanti gue nyusul," lanjutnya.

Lelaki yang dipanggil dengan nama Dav atau David itu langsung mengacungkan ibu jarinya, oiya berbicara tentang David, David adalah Wakil dari Aksa yang memiliki jabatan sebagai Osis di sekolah Pelita Bangsa.

Setelah David pergi, Aksa membuka tas miliknya. dia mengambil almet osis milik SMA Pelita Bangsa. dia mengenakan almet itu, setelah dia merasa rapih, dia langsung keluar dari ruangan.

Telihatlah beberapa Anggota osis membantu David membawa snack untuk anggota osis hari ini, ketika berpas-pasan dengan David, dia mengatakan, "Telat lo sa keluarnya anjir, udah semua."

DISTRUTTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang