🌼Empat Puluh Sembilan🌼

575 62 3
                                    

∞♪♪♪♪∞

V
O
T
E

∞♪♪♪♪∞

C
O
M
E
N
T

∞♪♪♪♪∞

S
H
A
R
E

∞♪♪♪♪∞

"Sebuah, akhir dari cerita yang menjadikan kayu sebagai abu. Begitupun dengan kisah ini, yang diawali dengan sebuah luka yang berakhir dengan duka."

____ Kiara Anastasia Laksani ____

Sore ini, keluarga Kiara akan segera berangkat ke sebuah pantai dengan pesona yang memikat mata. Disini, mereka sedang mempersiapkan semua barang yang akan di bawa, untuk merayakan pergantian tahun dan juga merayakan kesembuhan Kiara dalam berjuang melawan penyakitnya yaitu leukemia akut.

Persiapan sudah mereka lakukan sejak pukul 14.00 siang. Mereka, masih belum berangkat karena masih menunggu Kiara dan Arka yang tengah bersiap.

"Gimana, semua sudah siap." Tanya Irpan, yang sudah melihat kedatangan Kiara dan juga Arka.

"Siap, ayo kita jalan. Nanti keburu sunset nya gak ada," ucap Kiara, sambil berjalan mendahului mereka semua.

Setelah melakukan perjalanan selama 30 menit dari area hotel, kini Kiara beserta keluarganya dan tak lupa para sahabat dan inti Avigator sudah sampai di pantai tersebut, tepat pukul 16.00.

Masih ada waktu 1 jam 30 menit lagi, untuk menyaksikan sebuah sunset di penghujung tahun. Senja ini, akan menjadi senja yang paling menyenangkan bagi Kiara.

Karena bisa menikmati keseruan nya bersama keluarga dan juga para sahabat. Kiara, tengah berlari ke sana kemari bersama Arka, menikmati dinginnya air laut dan hangatnya sinar mentari.

Gavino, yang memotret kebahagiaan adiknya merasa senang. Jujur, baru kali ini dirinya bisa melihat tawa Kiara yang begitu lepas, seperti tidak mempunyai beban dalam pikirannya.

"Ardilah, woy sini. Kita main ini." Teriak Jovan kepada Ardilah, yang sibuk menggoda Claudia.

Sedangkan Alisa dan juga Gavino tengah sibuk berpacaran, disini memang laknat ya cuma Jovan yang sendiri. Sedangkan mereka semua memiliki pasangan masing-masing.

Kiara dan Arka yang sibuk kejar-kejaran, Alisa dan Gavino yang sibuk merangkai masa depan, Ardilah yang sibuk menggoda Claudia, tante Gina yang sibuk bermesraan bersama om Irpan, bi Imah yang sibuk berfoto bersama mang Mamat. Dan ini, si jomblo ngenes yang sedang bermain dengan batu.

"Makannya, cari pacar biar gak jomblo." Teriak Ardilah mengejek Jovan, yang sedang asik mengajak ngobrol beberapa batu.

"Setan, Lo" umpat Jovan.

"Gais, sini deh." Teriak Alisa, dan mereka pun menoleh ke arah Alisa.

"Apa." Teriak Kiara, yang jauh disana bersama Arka.

"Senja nya sudah akan datang, sini kita bernyanyi bersama." Ucap Alisa.

Benar saja, senja tahun ini sudah datang. Sangat indah banget, warna oranye nya begitu pekat, kicauan burung terdengar sangat merdu di telinga mereka semua.

Senja di Penghujung Tahun  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang