🌼Delapan Belas🌼

761 68 2
                                    

♪♪♪∞

V
O
T
E

∞♪♪♪♪∞

C
O
M
E
N
T

∞♪♪♪♪∞

S
H
A
R
E

∞♪♪♪♪∞

"Sebab jatuh cinta adalah, sebenar-benarnya kejelasan tanpa banyak alasan"

____ Alisa Tanaya Angelica ____

Setelah kepergian Gerald, kini suasana markas Avigator tidak seperti dulu, hening dan masih merasa kehilangan, orang yang selalu memberikan saran disaat terjadi perbedaan pendapat.

Tidak ada lagi candaan dari Gerald, tidak ada lagi godaan Gerald yang membuat markas semakin hidup, kini semua anggota nampak tidak ceria, hanya ada suara helaan nafas dengan pikiran yang kacau.

Arka menatap lurus ke depan, pikirannya terus kepada Kiara, sudah 1 Minggu dirinya tidak mendapatkan kabar dari Kiara, sudah satu minggu juga Arka uring-uringan tidak jelas.

"Guys gw cabut" cicit Alisa, untuk memecahkan keheningan yang terjadi.

"Hati-hati Sa" teriak Rizwan.

Alisa mengendarai motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata, kini dirinya sudah berada di sebuah Padang rumput sambil melihat nabastala yang mulai memancarkan warna oranye.

Hembusan angin menyapa wajah cantik Alisa, pikirannya tidak tenang apa Alisa sudah benar-benar jatuh cinta kepada Gavino, kenapa bayangan Gavino selalu hadir di pikirannya.

Mungkin, Alisa sudah mulai gila dan tidak waras lagi, ah sungguh Alisa benci suasana melow seperti ini.

Helaan nafas Alisa begitu dalam, sampai Alisa mencoba untuk menutup matanya perlahan sambil menikmati indahnya nabastala jingga.

"Huh, kenapa rasa cinta ini hadir lagi, bukannya hati gw udah mati ya" monolog Alisa.

"Mungkin hati mu, sudah berhasil di masuki oleh seseorang" suara berat itu, berhasil membuat Alisa celingak-celinguk untuk mencari asal suara, kenapa suara itu mirip sekali dengan Gavino.

"Cari siapa" tanya Gavino, sontak membuat Alisa terkejut dan kembali menormalkan ekspresi nya.

"Ngapain" ketus Alisa, sambil mengalihkan pandangannya ke arah sunset.

"Kalo ngomong, liat orang nya" sindir Gavino, sambil duduk di samping Alisa.

"Indah, seperti senyummu" lanjut Gavino, tanpa mau memalingkan wajahnya dari nabastala jingga.

"Hah" cicit Alisa.

"Senyum mu indah seperti sunset itu" ulang Gavino, kini mata mereka bertemu, tatapan mata Gavino sulit sekali Alisa tebak.

Orang itu, terlalu misterius untuk seorang Alisa, kadang cuek, perhatian dan kadang romantis, sebenarnya apa yang dirinya inginkan?.

"Jangan perlihatkan senyum itu untuk orang lain, nanti aku cemburu." lanjut Gavino, sambil menggenggam tangan Alisa.

"Maksud lo" tanya Alisa, sambil melihat ke arah Gavino, sedangkan orang yang dia tatap tengah sibuk dengan pandangan nya.

"Enggak, lupain saja" lanjut Gavino, membuat Alisa menggeram kesal.

Senja di Penghujung Tahun  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang