🌼Dua Puluh Tiga🌼

697 67 4
                                    

∞♪♪♪♪∞

V
O
T
E

∞♪♪♪♪∞

C
O
M
E
N
T

∞♪♪♪♪∞

S
H
A
R
E

∞♪♪♪♪∞

"Ikhlas itu bohong, yang ada hanya kepura-puraan, dan berakhir
dengan terbiasa"

____ Kiara Anastasia Laksani ____

Malam ini, inti Avigator pergi ke rumah duka, tentunya tanpa Kiara karena dia harus melakukan pengobatan lebih lanjut, dan itu juga tanpa sepengetahuan Arka tentunya.

Mereka bergantian dalam menjaga jenazah, karena jenazah Dino akan di makamkan besok pagi, benar apa yang di katakan Gavino, ternyata bakal ada yang menjadi korban selanjutnya, orang itu tidak biasa, dia bisa membaca situasi markas Avigator.

Dan membuat kekacauan serupa dengan mengadu domba kan Avigator dan Argasa, mereka saling bergantian dalam membaca ayat suci Al-Qur'an. Ada yang tidur dan ada yang masih membaca ayat suci Al-Qur'an.

Untuk para cewe berada di kamar ibu Dino, sambil sesekali menghibur dan juga memberi makan. Rupanya Dino hanya tinggal bersama ibunya karena ayahnya sudah meninggal 3 tahun yang lalu, karena mengalami kecelakaan bersama adiknya.

Suasana begitu mencengkram, sunyi dan hanya ada suara lantunan ayat suci Al-Qur'an, mereka terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing.

Prank

Suara pecahan kaca membuat semuanya terlonjak kaget, batu itu terbungkus oleh beberapa lembar kertas dengan tinta berwarna merah darah.

Siapkan mental kalian, sehabis kematian Dino siap-siap, salah satu dari kalian bakal masuk ICU, tapi kami masih berbaik hati untuk tidak mencabut nyawanya!!

Surat yang di bacakan oleh Rizwan, membuat inti Avigator mengeraskan rahangnya. Apa-apaan ini, kenapa teror itu terus menghantui Avigator, siapa yang sudah berani bermain-main dengan Arka.

"Shit" semua saling menatap para anggota Avigator satu persatu, ada rasa cemas dan juga was-was.

"Gavino" pekik Ardilah.

Mereka semua mencari keberadaan Gavino, ternyata hanya Gavino yang tidak berada di sini. Semua pada menghubungi Gavino, karena takut hal buruk akan menimpa dirinya.

"Hubungi Gavino, jangan sampai Gavino menjadi korban selanjutnya" cicit Arka, sambil meremas kertas yang baru saja di kirim oleh peneror.

Prank

Sebuah batu berbalut, kertas kembali mengejutkan mereka semua.

Hahaha... Tebakan kalian salah, mana berani gw mencelakai pria sepandai Gavino, dia terlalu berbahaya untuk kita serang!!!

Arka kembali meremas kertas tersebut, bagaiman bisa mereka mengetahui bahwa anggota Avigator tengah mencemaskan Gavino.

Suara motor memasuki pekarangan kediaman Dino, ternyata itu adalah Gavino, sambil memegang sebuah pistol.

Senja di Penghujung Tahun  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang