🌼Empat Belas🌼

773 84 23
                                    

♪♪♪♪∞

V
O
T
E

∞♪♪♪♪∞

C
O
M
E
N
T

∞♪♪♪♪∞

S
H
A
R
E

∞♪♪♪♪∞

"Kau boleh mengambil keluarga ku, tapi jangan pernah ngambil satu-satunya cahaya yang masih
terang dalam hidup ku"

___ KIARA ANASTASIA LAKSANI___

Semua anak inti Avigator berkumpul di diruang tengah, ada yang bermain game online dan banyak aktivitas yang mereka lakukan di sini.

Tak terasa, sang surya perlahan mulai tergantikan oleh kumpulan awan hitam, sang rembulan sudah mulai menampakkan dirinya di ikuti oleh ribuan bintang yang menghiasi luasnya cakrawala.

"Gw duluan ya" cicit Arka, sambil menggenggam tangan mungil milik Kiara.

"Yoi, hati-hati bos" teriak Rizwan.

Mereka langsung bergegas ke rumah Arka, ya dengan rencana mereka di awal Kiara akan menginap di rumah Arka, karena sudah rindu kepada Lia a.k.a bunda Arka.

Sesampainya di rumah Arka, Kiara dan Arka begitu kaget karena ada mobil asing yang parkir di halaman rumah Arka. Namun, bagi Kiara tidak asing itu seperti mobil keluarganya, tak mau ambil pusing Kiara dan Arka pun segera menuju ke dalam rumah.

Benar saja, disana sudah ada Clarita, Rafael dan si ular Audrey. Mata mereka tak kalah kaget melihat kedatangan Kiara di rumah itu.

"Bunda" teriak Kiara sambil memeluk tubuh Berliana.

"Anak bunda, Hem ko bau asem sih, belum mandi ya" tanya Berliana.

"Hehehe, belum bunda"

Melihat Kiara anak mereka, begitu akrab dan apa Kiara memanggil Berliana dengan panggilan "bunda" membuat hati Clarita tergores, walaupun hanya sedikit.

"Ini ada yah" tanya Arka kepada Arga a.k.a ayah Arka.

"Ayah mau menjodohkan kamu sama Audrey, anak tuan Rafael." cicit Arga.

"Gak ya, Arka gak mau. Ayah tau kan selama ini hanya Ara yah hanya Ara yang Arka cintai ayah"

"Tapi ini bukannya Ara ya, temen masa kecil kamu" tunjuk Arga kepada Audrey.

"Bukan ayah, dia hanyalah anak angkat dari keluarga Rafael, dan ini. Ini Kiara ayah, anak kandung keluarga Rafael. Yang mereka anggap sudah mati" tegas Arka, sambil mendekap tubuh Kiara.

"Gak, saya Ara om, bukan dia" bela Audrey.

Clarita menatap tajam mata Kiara, seolah mengatakan bahwa Audrey lah yang menjadi Ara. Namun, kalo ini apakah Kiara boleh egois, apakah dia boleh egois, untuk mempertahankan satu-satunya pelita dan cahaya setelah semua orang meredupkan cahaya di kehidupan Kiara.

Kiara ingin berteriak, dan mengeluarkan semua yang di derita Kiara selama ini, tapi nampaknya percuma saja, tidak akan berarti apa-apa di kehidupan mereka.

"Bukan, saya Kiara Anastasia Laksani, sahabat Zia, iya Zia yang selama ini saya cari. Zia nya Ara. Ma, pa apakah Ara bisa egois untuk kali ini, apakah Ara boleh egois untuk mempertahankan Arka dalam hidup Kiara" air mata Kiara sudah menetes, tidak mengerti dengan pola pikir Clarita dan juga Rafael.

Senja di Penghujung Tahun  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang