🌼Sembilan Belas🌼

720 68 9
                                    

♪♪∞

V
O
T
E

∞♪♪♪♪∞

C
O
M
E
N
T

∞♪♪♪♪∞

S
H
A
R
E

∞♪♪♪♪∞

"Jangan pergi, dia butuh kamu. Dia menyuruh mu untuk pergi, bukan berarti dia tidak membutuhkan kehadiran kamu"

Kiara melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit, tentunya tanpa sepengetahuan dari Jovan, karena saat ini Jovan sedang menjenguk Melinda di rumah sakit jiwa.

Kiara terus berjalan, di tengah teriknya sinar matahari. Tujuan nya kali ini adalah panti asuhan dia sudah berjanji untuk membawa pulang Steven dan juga Kimberly.

Sesampai di panti asuhan tersebut, Kiara mencari keberadaan ibu panti terlebih dahulu, sebelum mencari Steven dan juga Kimberly.

"Assalamualaikum Bu" sapa Kiara, sambil mencium tangan ibu panti.

"Waalaikumsalam nak, alhamdulilah kamu datang juga, sudah 1 Minggu Steven tidak bisa di ajak bicara dia kangen sama kamu nak" ucap ibu panti tersebut, yang selalu di sapa Bu Siska oleh anak-anak panti.

"Maaf bu, selama 1 Minggu terakhir ini, Kiara masuk rumah sakit. Dan harus mendapatkan istirahat yang cukup" jujur Kiara, kepada ibu panti.

"Masya Allah nak, sekarang kamu udah sembuh" tanya Bu Siska.

"Alhamdulillah bu sudah, sekarang Steven dimana" tanya Kiara ramah.

"Dia, ada di bawah pohon itu nak" Bu Siska menunjuk salah satu pohon, yang di jadikan tempat bersantai untuk Steven maupun Kimberly.

Kiara melangkahkan kakinya ke arah pohon tersebut, tak lupa Kiara membawa 4 batang coklat kesukaan Steven dan juga Kimberly.

"Anak ganteng kenapa hem" tanya Kiara, dengan santai Steven membalikan tubuhnya, dan langsung berhadapan dengan Kiara.

Namun, wajah senang nya dia normal kan kembali, jujur Steven kecewa karena Kiara tidak kesini sudah 1 minggu.

Mengetahui perubahan sikap Steven, Kiara berinisiatif untuk menceritakan semuanya.

"Maaf, selama satu minggu kakak tidak ke sini untuk menjemput kamu sama Kimberly. Kakak baru saja keluar dari rumah sakit" mendengar kata rumah sakit, membuat Steven langsung melihat ke arah Kiara.

"Kakak tidak apa-apa? Dokter bilang apa? Sudah makan? Sudah minum obat? Kakak jawab" rasa panik Steven, malah membuat Kiara semakin tertawa gemas, lucu sekali pikir Kiara.

Air mata Steven jatuh begitu saja, dia tidak ingin Kiara sakit bahkan dia sampai menangis tersedu-sedu.

"Hey kok nangis, udah jangan nangis nanti ganteng nya ilang lo" Kiara memeluk tubuh mungil Steven, nyaman itu yang di rasakan keduanya.

Senja di Penghujung Tahun  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang