🌼 Dua Puluh Tujuh🌼

676 72 3
                                    

♪♪♪♪∞

V
O
T
E

∞♪♪♪♪∞

C
O
M
E
N
T

∞♪♪♪♪∞

S
H
A
R
E

∞♪♪♪♪∞

" 9u - 7i > 2 ( 3u - 3i )
9u - 7 i > 6u - 6 i
-7i + 6i > 6u - 9u
-i > -3u
i < 3u"

I ♥️ U

____ Alisa Tanaya Angelica ____

Saat ini, Kiara tengah berada di sebuah rumah yang sangat mewah dan megah. Keberadaan rumah itu, sangat jauh dari penduduk lain, sekitar 8-10 km dari pemukiman warga.

Suasana rumah itu masih sangat asri sekali, rumah nya begitu terawat pikir Kiara. Jarang sekali menemukan rumah di tengah-tengah hutan, dengan kondisi yang sangat rapih dan bersih, tidak ada sedikit pun kotoran maupun debu yang menempel di dinding maupun jendela.

Kiara melihat ke arah sekitar, tampak sangat nyaman, di belakang rumah itu terdapat sebuah danau dan juga air mancur, membuat suasana nya begitu sangat sejuk.

Kaki jenjang Kiara terus menelusur sampai ke dalam rumah itu, nampak sepi dan seperti nya tidak ada orang.

Kiara terus berjalan melewati area dapur, dan menaiki satu persatu anak tangga. Di lantai 2 Kiara di buat kagum oleh rumah itu, banyak sekali senjata yang terpajang, dimulai dari pistol, senapan dan juga beberapa benda tajam lainnya tak lupa sebuah belati, yang di bingkai rapi menggunakan sebuah pigura.

Disini sekarang Kiara berada, di sebuah ruangan kosong dengan pencahayaan yang sangat minim sekali, gelap dan sunyi. Hanya ada suara gemuruh air di bawah sana, dan tentunya menyejukkan hati dan pikiran.

Sebuah monitor tiba-tiba saja menyala, di situ ada sebuah laki-laki menggunakan topeng berwarna hitam. Pencahayaan, di monitor juga sangat minim.

"Hai, princess" sapa orang itu.

Kiara masih terdiam, sambil menunggu kalimat apa yang akan di ucapkan pria tersebut.

"Rindu ya, maaf jika nanti aku pergi meninggalkan kamu, di sini. Masih ada Gavino, yang akan meneruskan abang dalam menjaga dirimu, bagaimana keadaan mu princess" tanya orang itu.

Kiara terus menatap lekat, aneh dan tidak mengerti. Namun, suaranya mirip seseorang yang selama ini dia rindukan.

Perlahan cowok itu membuka topeng nya, detak jantung Kiara semakin kencang, tetesan demi tetesan air mata sudah membanjiri pipinya.

"Hai cantik, kalau kamu sudah menemukan rumah ini dan melihat video ini. Berarti abang sudah pergi, gimana hari-hari nya" tanya orang tersebut.

"Gimana, sudah ketemu Zia? Gimana keadaan kamu, maaf ya abang harus ninggalin kamu, jangan benci mereka, jangan benci mama kamu ya sayang, dia sama seperti kamu. Dia hanya belum bisa melihat kebenaran yang ada, jaga mama, ayah dan bunda ya cantik"

"Kalau sudah lelah, nanti abang akan menjemput kamu, tetapi untuk saat ini, bertahan lah. Jika rindu, datang lah ke sini, main di ayunan sana. Abang sering duduk di sana, melihat senja dan matahari terbit"

Senja di Penghujung Tahun  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang