Malam ini shani mengajak gracia dan ketiga putri mereka makan malam di restoran. Shani yang duduk di sebelah gracia tersenyum memandangi ketiga putri nya yang begitu lahap menikmati makanan yang ada di restoran tersebut.
"Sayang"
"Hmm"
"Kursi yang di deket kamu kosong tuh" Tunjuk shani sambil melirik
Gracia yang sedang menyuap makanan ke dalam mulutnya pun ikut melirik ke arah kursi yang shani tunjuk.
"Iya, terus kenapa?"
"Nambah satu lagi dong" Ucap shani yang membuat gracia langsung menghentikan kunyahan nya
Gracia bingung
"Maksud kamu?"
"Maksud aku...." Sedikit jeda, shani merangkul gracia mesra, lalu "kita nambah anak"
Prangg!
Gracia yang kaget reflek menjatuhkan sendok dan garpu yang dipegangnya. Shani yang ikut kaget pun reflek melepaskan rangkulan nya pada gracia.
Anaya, Christy dan chika yang duduk di hadapan keduanya juga ikut terkejut.
"Ma, mama gapapa?" Tanya chika sambil menatap khawatir pada gracia. Begitu juga yang dilakukan anaya dan Christy.
"Mama gapapa kok sayang. Ayo dilanjut lagi makannya"
Chika dan kedua saudara perempuannya yang tidak ingin ambil pusing mengiyakan ucapan gracia untuk melanjutkan makan. Sementara gracia meminta ijin kepada Shani untuk pergi ke toilet.
Shani yang melihat gracia pergi dari tempat duduknya segera menyusul istri nya itu. Dan sesampainya di toilet Shani melihat gracia merenung di depan kaca. Gracia juga bisa melihat dengan jelas ada Shani di belakangnya.
"Ge..."
Sambil menyebut nama gracia perlahan Shani mendekat. Lalu dipegangnya kedua pundak gracia dengan lembut. Sejenak sentuhan tangan Shani membuat gracia memejamkan mata.
"Ci"
"Iya sayang"
"Apa kamu serius sama ucapan kamu yang tadi??"
Perlahan Shani membalikkan tubuh gracia menghadap ke arah nya. Di situ Shani bisa melihat mata teduh gracia.
"Ge... Maafin aku ya. Aku gak bermaksud buat kamu kepikiran sama ucapan aku tadi. Aku cuma bercanda sayang. Aku gak serius" Ucap Shani yang meyakinkan gracia
"Sungguh?"
"Sungguh. Aku cuma iseng aja dan gak beneran. Sekali lagi maafin aku ya"
Gracia mengangguk lalu memeluk Shani.
"Aku sayang kamu ci"
"Begitupun aku yang sangat sangat sayang sama kamu ge" Balas Shani, membuat gracia tersenyum
Setelah itu Shani mengajak gracia kembali ke anak-anak mereka.
"Mama sama mami lama banget sih di toilet. Aku udah bosen di sini pengen jalan-jalan. Yuk ma, mi kita jalan-jalan" Ucap Christy ketika kembalinya gracia dan Shani dari toilet
"Tapi sayang, makanan mama sama mami belum habis. Mama sama mami habisin dulu makanan kita ya"
Christy yang mulai bosan hanya mengangguk. Lalu gracia dan Shani segera menghabiskan makan malamnya sebelum mengajak ketiga putri mereka jalan-jalan.
***
PASAR MALAM
Di sinilah Shani, gracia dan ketiga putri mereka sekarang. Pasar malam yang terlihat ramai dan menyajikan beberapa wahana permainan serta pedagang-pedagang kecil yang menjual berbagai makanan, minuman atau mainan.
Christy yang sudah tidak sabar kini mengajak kedua kakaknya untuk mencoba salah satu wahana permainan di sana. Shani yang sedang merangkul mesra gracia pun langsung ditarik oleh Christy untuk minta dibelikan tiket permainan.
"Dek jangan naik yang itu ya. Kamu sama kakak naik yang itu aja" Tunjuk Shani ke bianglala yang dirasa aman untuk putrinya itu dibanding menaiki ombak banyu
"Tapi mi... "
"Dek, mami bener kalo kalian naik bianglala aja. Selain aman, kamu dan kakak juga bisa liat pemandangan yang ada di sini dari atas sana" Ucap gracia yang membantu Shani untuk meyakinkan putri bungsu nya itu
"Hm yaudah deh kita naik bianglala aja. Lagian kalo diliat-liat mainan yang itu serem juga. Adek takut pusing terus jatuh. Sshh! Pasti rasanya sakit"
Shani dan gracia tersenyum mendengar ucapan Christy yang sadar akan bahayanya menaiki ombak banyu.
"Oke kalo gitu adek sama mama dan kakak tunggu di deket bianglalanya dulu ya. Biar mami beliin tiket untuk kalian naik"
"Oke mi!"
Kelimanya pun berpisah dengan Shani yang menuju loket, sedangkan gracia membawa ketiga putrinya menunggu di dekat bianglala.
Sekitar 5 menit menunggu akhrinya Shani datang dengan membawa 5 tiket. Dua tiket untuk Shani dan gracia, lalu tiga tiket lagi untuk ketiga Putri mereka.
"Ih adek gak mau sama kak chika sama kak anaya. Adek mau nya sama mami sama mama" Rewel Christy ketika chika dan anaya sudah masuk lebih dulu ke salah satu bianglala
"Ish yaudah sana!" Chika yang agak kesal dengan Christy mendorong gadis itu tapi tidak sampai terjatuh
Gracia dan Shani yang melihat hal itu pun dibuat kaget dengan sikap chika barusan. Ingin rasanya Shani menegur chika tapi gracia langsung melarang.
"Gak sekarang sayang, nanti aja ya"
Shani pun mengiyakan lalu mengajak Christy dan gracia untuk masuk ke bianglala. Sampai akhirnya bianglala pun berputar.
Anaya yang bersama chika menatap heran pada gadis di hadapannya saat ini.
"Kenapa tadi kamu kasar ke Christy? Bukannya kamu sayang banget sama dia?"
Suara dan pertanyaan anaya membuat chika yang diam menatapnya.
"Gue cuma kesel aja sama dia" Jawab chika
"Kesel??"
"Heem"
Anaya yang tak percaya sepenuhnya dengan jawaban chika mencoba berbicara lagi.
"Aku gak yakin kamu cuma kesel sama dia. Pasti ada yang kamu sembunyikan. Oke kalo kamu gak mau bilang gapapa. Tapi aku cuma gak mau kalau sampai kamu kena marah mami sama mama"
Chika yang merasa dipedulikan oleh anaya tersenyum dalam hati. Sahabat sekaligus saudara perempuannya ini memang gadis yang baik. Chika beruntung memiliki seorang kakak seperti anaya.
"Udah pasti gue bakal kena marah mami sama mama. Christy itu kan anak kesayangan mereka banget. Dari kita kecil kalo terjadi sesuatu sama Christy pasti yang kena marah mami sama mami ya gue. Mau gue salah atau benar sekalipun. Jadi udah gak kaget kalo nanti pulang dari sini gue bakal kena marah mereka" Chika mencoba tersenyum tegar menguatkan hatinya yang selama ini rapuh di depan anaya
Anaya sendiri merasakan kesedihan yang dirasakan chika. Meskipun chika sekarang sedang tersenyum padanya.
Aku gak akan biarin chika sampai dimarahin mama dan mami. Aku gak mau chika sedih lagi mengingat dia hanya anak panti yang diadopsi mama sama mami.
Hai, i'm back!