Sudah 2 hari semenjak Vino masuk rumah sakit karena kecelakaan itu. Vino belum juga sadarkan diri, dan melody belum mengetahui nya. Viny sengaja merahasiakan keadaan Vino dari melody karena tidak ingin kesehatan ibunya itu semakin memburuk. Semua orang sudah viny beritahu untuk merahasiakan keadaan Vino pada melody dengan alasan klasik jika Vino sedang pulang ke kontraknya bersama anaya.
"Vin"
"Ya ma"
"Aa masih belum bisa ke sini?"
Viny menggeleng
"Belum ma"
"Kalo gitu anaya aja yang kamu bawa ke sini, mama mau ketemu sama dia"
Viny yang diminta seperti itu oleh melody malah melirik suaminya, mario.
"Iya ma nanti kita bawa anaya ke sini, tapi sekarang mama minum obat dulu ya" Bujuk Mario dan akhirnya berhasil
Melody mau meminum obatnya yang sejak tadi ditahan terus menerus karena membicarakan tentang Vino dan anaya.
"Nah karena mama udah minum obat, sekarang mama istirahat ya. Aku sama viny mau ke kontrakan nya Vino dulu untuk jemput anaya"
"Iya Mar, Hati-hati ya kalian"
Mario dan viny tersenyum sambil mengangguk, setelah itu mereka pamit dan pergi meninggalkan melody bersama Bi inah asisten rumah tangga melody.
"Kamu kenapa sih malah bilang ke mama mau bawa anaya. Kamu kan tau anaya gak akan ninggalin aa yang masih belum juga sadar" Viny mengoceh sepanjang jalan menuju ke rumah sakit dimana Vino berada
"Kita belum coba lagi sayang, siapa tau kali ini berhasil"
"Ah terserah kamu deh" Viny menyerah, sementara Mario malah terlihat sangat santai
Sesampainya viny dan Mario di rumah sakit, mereka bertemu dengan gracia dan shani yang ada di depan kamar rawat Vino. Yang kebetulan juga gracia baru saja keluar dari rumah sakit itu setelah dua hari di rawat.
"Kalian berdua kenapa gak masuk ke dalam? Di dalam ada siapa?" Tanya viny pada keduanya
"Ada mama sama bunda kak bawain anaya makanan, tapi... " Ucapan shani terjeda sambil melirik ke arah gracia di sampingnya
"Tapi? Tapi kenapa shan?"
"Anaya gak ijinin gracia masuk ke dalam, jadi aku nemenin dia disini" Jawab shani dan viny mulai mengerti
"Yaudah kalo gitu aku sama Mario masuk dulu ya"
"Iya kak"
Sepeninggalnya viny dan Mario yang masuk ke dalam kamar rawat vino. Shani kembali fokus pada gracia, ditatap nya wajah samping gracia yang sudah tidak terlihat pucat.
"Jangan liatin aku terus kaya gitu" Tegur gracia yang sadar dengan tatapan shani
Shani tersenyum
"Kenapa? Malu ya?" Goda shani dan gracia langsung menatap nya tajam
"Maaf hehe" Cengir shani
"Sana masuk, kamu kan pengen banget ketemu sama anak itu. Ngapain disini nemenin aku, aku gak butuh ditemenin sama kamu" Layaknya anak kecil, gracia langsung memunggungi shani. Membuat shani gemas sendiri melihat tingkah gracia yang seperti itu
"Yakin nih nyuruh aku masuk ke dalem?"
"Hmm"
"Yaudah kalo gitu aku masuk dulu ya" Ucap shani sambil perlahan mengangkat bokongnya dan menghitung mundur dalam hati