"Makasih" Ucap aya ke shani yang ada di sampingnya
Shani mengangguk sambil tersenyum
"Aku tau ini sangat beresiko buat kalian berdua, terutama kamu. Tapi kamu dengan beraninya mengiyakan permintaan aku. Sekali lagi makasih udah mau mengabulkan permintaan aku" Pelukan aya ke shani semakin erat, begitu juga dengan tangan shani yang semakin erat melingkar di pinggang aya
"Sama-sama, dan maaf cuma ini yang bisa aku kasih ke kamu sebelum kita benar-benar menjauh" Balas shani
"Gpp, ini semua udah lebih dari cukup kok"
Shani kembali tersenyum
"Yaudah kalo gitu sekarang kita istirahat yuk" Ajak shani yang di iyakan oleh aya
Kini keduanya kembali masuk ke dalam kamar setelah sebelumnya mereka menikmati udara malam berdua di balkon kamar aya.
"Kenapa senyum-senyum?" Tanya shani yang sudah memposisikan dirinya tidur di sebelah kanan Christy dan aya di sebelah kiri Christy
"Gpp, yaudah yuk tidur"
"Heem" Dehem shani yang mulai memejamkan matanya dan menaruh tangannya di atas tangan aya yang melingkar di perut Christy sambil ia genggam
Aya pun semakin tersenyum dibuatnya
Tangan dari orang yang dicintainya selama bertahun-tahun ini kini tengah menggenggamnya erat. Dan yang semakin membuat aya tersenyum adalah. Malam ini ia bisa tidur bersama putri kandungnya dan shani.
Selamat tidur sayang. Ucap aya dalam hati
*Keesokan harinya*
Waktu sudah menunjukan pukul 11 siang, dan shani bersama Christy baru saja tiba di rumah. Kedatangan keduanya pun disambut oleh gracia di ruang tamu.
"Ma, maaf.. " Ucap gadis itu tiba-tiba
"Iya gpp, hari ini adek izin dulu gak sekolah" Gracia membelai rambut Christy
"Oh ya adek udah makan?"
"Udah, tadi dimasakin tante aya sop ayam sama perkedel" Jawab Christy dengan polosnya
Sementara shani jantungnya sudah berdebar, apalagi ketika gracia menatapnya.
"Oh, jadi semalem adek sama mami nginep di tempat tante aya?"
Christy mengangguk
"Iya, dan semalem ternyata kita tidur bertiga" Jawab Christy lagi dengan polosnya. Dan tentu saja membuat jantung shani semakin berdetak lebih kencang. Kening dan lehernya pun semakin berkeringat
Tapi shani sendiri memang sengaja membiarkan Christy berbicara apa adanya tanpa mengajarkan putrinya itu berbohong.
"Tidur bertiga?"
"Heem, adek tidur di tengah. Mami sama tante aya di kanan kiri adek"
Mendengar ucapan Christy, gracia menatap shani sebentar.
"Yaudah kalo gitu adek masuk ke kamar ya, ganti baju juga"
"Oke ma, kalo gitu adek ke kamar dulu. Mi, adek duluan ya" Pamit Christy
"I-iya sayang, bye!"
Sepeninggalan Christy ke kamar, gracia juga meninggalkan ruang tamu. Dan tentunya meninggalkan shani menuju ke dapur. Tapi shani langsung menyusulnya ke dapur dan melihat gracia yang sibuk memotong sayuran.
"Biar aku bantu" Kata shani
"Gak usah, makasih. Aku masih bisa ngelakuin ini sendiri" Tolak gracia, tapi Shani tetap memaksa ingin membantu
"Gpp, biar cepet selesai juga kamu masaknya"
Akhirnya gracia pun memberikan pisau dan bahan-bahan yang akan di masaknya kepada Shani.
"Yaudah kalo gitu kamu aja yang masak, aku mau ke kamar" Gracia segera pergi meninggalkan dapur dan shani. Tapi Shani segera menyusul
"Ge tunggu ge" Panggilnya
"Lepas!"
"Gak, aku gak akan lepasin kamu. Sini ikut aku!"
Dibawanya gracia ke halaman belakang dekat gudang. Lalu sesampainya disana Shani langsung memojokan gracia ke tembok sambil dihimpit.
Jantung gracia pun berdegup kencang ketika Shani mendekatkan wajahnya dan menatap intens gracia.
"J-jangan tatap a-aku kaya gitu" Katanya gugup
"Kenapa? Kok kamu jadi gugup gini"
"S-siapa yang gugup, u-udah minggir aku mau ke kamar" Gracia berusaha menyingkirkan shani, tapi tenaga Shani lebih kuat dari gracia
"Kamu gak boleh kemana-mana, urusan kita belum selesai. Lagi pula aku kangen sama kamu, aku mau kita--"
"Gak ada!" Tolak gracia cepat, yang tau maksud dari ucapan Shani
"Dih kenapa?? Aku lagi pengen nih, yuk!"
"Enggak!" Tolak nya lagi
"Ayolah"
"Enggak shani!"
"Ayolah, sebentar aja"
"Sekali enggak ya enggak ci!"
Gracia kembali menolak, tapi kali ini dengan nada bicara yang membuat Shani sampai terdiam mendengarnya.
Kenapa dia malah diem aja, kenapa gak berusaha bujuk aku lagi. Batin gracia
"Oke, maaf aku gak akan maksa-maksa kamu kaya gini lagi. Maaf juga karena semalam aku dan Christy gak pulang dan kita malah menginap di rumah aya. Aku ngelakuin itu hanya sebagai permintaan aya yang terkahir kalinya. Sekali lagi aku minta maaf" Shani pun mengendurkan tubuhnya yang menghimpit gracia. Lalu perlahan mulai menjauh dari gracia, sampai akhirnya Shani pergi dari hadapan gracia
Kini ganti gracia yang terdiam setelah mendengar ucapan Shani barusan.
Dan gracia yang sempat melamun akhirnya tersadar ketika mendengar suara mesin mobil yang menyala. Gracia segera berlari keluar untuk menahan Shani pergi. Tapi sayang, usaha gracia untuk mengejar Shani sia-sia. Mobil Shani sudah pergi meninggalkan rumah. Dan tak lama handphone gracia bergetar, menandakan ada chat yang masuk.
Cici 💕:
Aku jemput anak-anak dulu ke sekolah,
jangan lupa masak yang enak untuk anak-anak.
Setelah itu aku langsung ke kantor.Ternyata chat itu datangnya dari Shani, dan gracia segera membalasnya.
Kenapa kamu gak sekalian makan siang sama kita?
Kamu juga belum ganti baju kantor ci.Aku masih kenyang,
aku masih ada baju ganti kok di mobil.Ohh gitu, oke hati-hati 💕
Iyaaa ☺
Percakapan lewat chat itu pun akhirnya selesai, dengan balasan dari Shani yang membuat gracia agak sesak membacanya. Shani tidak membalas emoticon yang sama seperti milik gracia. Hanya emoticon senyum saja dengan satu kata singkat.
⏩⏩⏩
Gitu aja terus mereka