Part 11

3.6K 280 12
                                    

"Aku dimana?"

Ve yang ada di samping gracia langsung mengangkat kepala ketika mendengar gracia siuman.

"Sayang, kamu sudah sadar. Maafin mama sayang " Ve langsung memeluk gracia

"Kenapa aku disini? Kenapa aku masih hidup? Kenapa aku gak mati. Aku mau mati!" Gracia berteriak histeris sambil melepaskan pelukan ve

"Gre tenang sayang"

"Lepas!" Gracia memberontak

"Gak, mama gak akan lepasin kamu. Gre, mama minta maaf sayang. Kita semua minta maaf"

Gracia menatap satu persatu mereka yang ada di sana sambil menangis.

"Gak, kalian semua jahat. Kalian cuma bisa nyalahin aku, kalian gak ngerasain gimana perasaan aku. Kalian jahat, kalian egois!" Gracia kembali memberontak dan melepaskan infus yang menempel di tangan lalu turun dari ranjang

"Ge, kamu jangan banyak gerak. Kamu harus istirahat" Kini shani mengambil alih suara

"Ngapain kamu peduli sama aku? Kamu benci dan kecewa sama aku ci, kenapa kamu masih bertahan sama aku? Kenapa kamu gak cerain aku aja!"

"GRACIA!" Bentak shani, membuat gracia semakin menangis

Chika dan Christy yang mendengar dan melihat semuanya ikut menangis tapi juga bingung. Ada apa masalah diantara kedua orang tuanya. Kenapa harus membawa kata-kata cerai?

"Mama" Suara panggilan dari Christy mengalihkan tatapan gracia dari shani ke putri bungsunya itu

"Christy"

"Mama jangan cerai sama mami, Christy sayang mama sama mami hiks"

"Iya ma, chika juga sayang sama mama dan mami" Lalu disusul chika yang sama-sama menangis seperti Christy

Gracia perlahan mendekati kedua putri nya, lalu memeluk erat mereka.

"Maafin mama" Lirih gracia setelah itu melepaskan pelukannya dari mereka dan berlari keluar kamar

Shani yang melihat gracia pergi segera mengejarnya dengan diikuti yang lain.

"Gracia tunggu!" Teriak shani, tapi gracia mengabaikan nya

Gracia terus berlari menyusuri lorong rumah sakit sampai akhirnya ia berhasil keluar.

"GRACIA AWAS!"

BRUKK!!

"AYAH!!"

Teriakan seorang gadis mengagetkan shani dan yang lain. Tidak hanya itu saja, tapi seseorang yang terlempar cukup jauh karena terhantam keras oleh mobil yang melaju kencang di depan rumah sakit tersebut.

Terlihat orang-orang yang berada di sekitar rumah sakit bergerombol menghampiri seseorang yang tertabrak mobil tadi.

"AYAH HIKSS" Gadis itu menangis sambil memeluk ayahnya yang berlumuran darah

"A-a.. "

Tidak sempat berucap, pria yang dipanggil ayah tadi menutup matanya. Orang-orang yang bergerombol disana segera mengangkat tubuh pria tersebut ke rumah sakit.

Gracia yang selamat dari kecelakaan itu menatap tak percaya ke seseorang yang menyelamatkan nyawanya.

"A' Vino"

Ya, pria yang tadi menyelamatkan gracia adalah Vino. Laki-laki yang sudah membuat dirinya disalahkan oleh semua orang, termasuk oleh shani orang yang dicintainya.

"Dokter tolong ayah aku hiks" Gadis yang tak lain adalah anaya menangis sambil memohon kepada dokter yang akan menangani Vino

"Tenang ya, om dokter akan usahakan" Dokter tersebut lalu masuk ke dalam ruang IGD

Sementara anaya kini bersama dengan viny yang mengantarkan Vino dan anaya untuk menjenguk gracia di rumah sakit setelah Naomi tadi mengabari mereka.

"Tenang sayang, ayah kamu pasti baik-baik aja" Viny mencoba menenangkan keponakannya itu

"Anaya takut tante"

"Iya tante tau, kita berdoa buat ayah kamu ya"

Anaya mengangguk lalu kembali memeluk viny sambil terus menangis.

Anaya, ini mami nak. Batin shani saat tatapannya bertemu dengan anaya

*

Satu jam sudah mereka menunggu di luar ruang IGD, akhirnya dokter yang menangani Vino keluar dan memberitahu kan ke mereka jika kondisi Vino sangat memprihatinkan. Bahkan tadi Vino sempat kritis dan banyak kehilangan darah. Untungnya persediaan darah di rumah sakit mereka masih mencukupi.

Anaya dan yang lainnya bernafas lega, meskipun kondisi Vino saat ini sangat memprihatinkan.

"Tante, aku mau ketemu sama ayah" Kata anaya sambil menarik baju viny

"Iya sebentar ya sayang" Viny menatap ke ve dan yang lain, menanyakan apakah mereka ingin ikut masuk atau tidak

"Tante aja vin, mereka biar tunggu di luar"

"Oh oke" Ve ikut masuk ke dalam bersama anaya dan viny, sementara sisa nya masih menunggu di luar

Chika dan Christy sempat bingung kenapa melihat kehadiran anaya dan viny yang mengenal anaya.

"Mi"

"Iya sayang"

"Onty viny kok kenal sama anaya, apa mereka ada hubungan keluarga?"

Shani mengangguk

"Anaya itu keponakannya onty viny, anak dari om Vino saudara kembar onty viny yang selama ini pergi dari rumah" Jelas shani dan chika langsung terkejut dibuatnya

"Pantesan aja waktu aku liat ayah nya anaya kaya gak asing, ternyata mereka saudara kembar"

"Iya, dan anaya itu sebenarnya... "

"Cici!" Gracia dengan cepat memotong ucapan shani sambil menatap tajam shani

"Kenapa? Kamu takut chika tau siap--"

"Cukup ci! Kamu lupa apa pesan mamaku ke kamu?? Lupa hah??!"

Mengingat hal itu tentu saja shani tidak lupa, tapi bagaimanapun chika harus tau siapa anaya. Dan cepat atau lambat rahasia itu pasti akan terbongkar juga, chika akan tau semuanya. Bahkan termasuk Christy, anak yang juga mereka adopsi dari panti asuhan.

"Ma, mi, sebenarnya ada apa sih? Apa yang kalian tutupi dari aku dan Christy?" Suara chika menyadarkan shani dan gracia yang masih saling tatap

"Gak ada kok sayang, mending sekarang chika sama Christy ikut omah omi ke kantin rumah sakit aja yuk. Omah omi haus nih mau minum"

"Tapi omah--"

"Udah gak ada Tapi-tapian, yuk!' Naomi pun membawa kedua gadis itu ke kantin rumah sakit dan meninggalkan gracia bersama shani

Kini Gracia kembali menatap shani

"Ingat ci, walaupun kamu udah tau anak itu masih hidup. Aku gak akan pernah menerima dia, karena anakku hanya chika dan Christy. Aku juga udah gak peduli kamu mau marah atau pun kecewa sama aku. Lebih baik kita cerai, dan hak asuh anak-anak jatuh ke tangan aku!"

Shani yang mendengar gracia berbicara seperti itu pun terpancing emosi. Ia cengkram lengan gracia lalu menghimpit nya ke tembok.

"Jangan pernah mengancam aku dengan kata-kata seperti itu gracia!" Ucap Shani penuh penekanan dan semakin menghimpit gracia ke tembok. Membuat gracia meringis kesakitan

"C-ci.. "

"Sekali lagi aku denger kamu minta cerai, jangan harap kamu bisa liat anak-anak lagi. Mereka pasti akan kecewa sama kamu setelah aku menceritakan ke mereka siapa kamu sebenarnya"

"Kamu ngancem aku?"

"Ya, kenapa enggak??"

Gracia akhirnya mengalah dan diam, ia tidak ingin ancaman Shani membuatnya dibenci oleh chika dan Christy.


⏩⏩⏩

Menanti 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang