"Buat kamu"
"Apa ini?" Tanya anaya saat chika memberikannya sesuatu berupa amplop coklat
"Itu uang dari aku, Vivi, oniel dan mira untuk kamu bayar uang sekolah. Aku tau kemarin kamu dapet surat dari bu ikha karena uang sekolah kamu nunggak 2 bulan. Dan ini ada sedikit rejeki dari aku sama mereka buat kamu"
Anaya menatap amplop coklat itu
"Gak usah chik, makasih. Aku gak mau ngerepotin kalian semua. Aku bisa bayar itu pake uang celengan aku kok" Kata anaya
"celengan lo yang mau buat beli handphone itu?"
Anaya mengangguk
"Duh nay mending pake uang ini aja deh jangan pake celengan lo itu. Kita-kita gak ngerasa direpotin kok, iya kan gaes??"
"Iyaaa" Jawab ketiganya dengan kompak
Anaya tersenyum dan tetap menolak
"Enggak usah gaes, makasih. Bukannya aku nolak rejeki dan sombong nolak bantuan kalian. Tapi aku bener-bener gak mau ngerepotin kalian" Anaya mendorong coklat amplop yang chika sodorkan tadi, lalu pergi dari sana meninggalkan teman-temannya
"Yahh gimana nih gaes bantuan kita ditolak" Kata Vivi
"Iya nih, sayang banget kalo uangnya gak kepake" Lanjut oniel
Tiba-tiba chika mendapat ide yang membuat ketiga nya tampak setuju-setuju saja.
"Tapi kalo nanti dia nolak lagi gimana??"
"Ya ampun vi kita kan belum coba, semoga aja engga" Kata chika
"Yaudah kalo gitu loe yang beli aja ya"
"Sip!"
Sementara anaya sekarang sedang berjalan menuju ke ruang administrasi untuk melunasi uang sekolah nya yang menunggak 2 bulan.
Dilain tempat dan diwaktu yang bersamaan, gracia tengah melamun di depan kaca rias sambil menyisir rambutnya berkali-kali. Sampai-sampai gracia tidak sadar dengan kedatangan shani yang pulang ke rumah. Alhasil membuat gracia kaget dengan kemunculan shani di kamar.
Kenapa dia diem aja liat aku datang? Biasanya dia bakal bawel nanya ini itu. Apa dia masih cemburu karena aya kemarin??". Pikir shani yang melihat gracia tidak bawel seperti biasa nya
Malah shani melihat gracia masuk ke dalam kamar mandi, mengabaikan shani seolah-olah tidak melihat.
Masa bodo lah dia mau marah atau cemburu karena aya kemarin. Yang penting aku sama aya emang gak ada apa-apa. Batin shani
Setelah mengambil berkas yang tertinggal di rumah, shani kembali pergi tanpa pamit pada gracia yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Melihat shani keluar dari kamar, gracia mengikutinya dari belakang sambil menenteng tas jinjingnya.
"Mau kemana kamu?" Tanya shani
"Bukan urusan kamu" Jawab gracia yang melihat shani sekilas lalu berjalan mendahului shani
Kok dia gak nahan aku sih?? Biasanya juga dia gak bakal biarin aku pergi gitu aja tanpa seijin dia. Pikir gracia saat shani malah diam saja
Sementara dipikiran shani justru sebaliknya, shani tau apa yang ada dipikiran istri nya itu.
Terserah lah dia mau kemana, aku juga gak peduli. Batin shani lalu masuk ke dalam mobil
Gracia pun ikut masuk ke dalam mobilnya sendiri yang ada di samping mobil shani. Dan sekarang keduanya sudah sama-sama pergi meninggalkan rumah.
°°