Terdengar suara benda yang sedang memotong sesuatu di jari shani. Membuat sang empunya jari menatap nanar kuku indahnya yang sedang di gunting oleh gracia.
"Harus banget 3 jari ya ge yang di potong kuku nya?" Tanya shani sambil menatap sedih kuku jari manis nya yang digunting paling pertama oleh gracia
"Yups, aku mau kamu main 3 jari" Jawab gracia
"Yaudah buruan gunting nya, kalo kelamaan keburu aku gak mood main" Kata shani
"Iya-iya sebentar lagi selesai kok"
Dan benar saja apa yang gracia katakan, kuku shani sudah terpotong ketiganya.
"Udah nih, yuk mulai" Ajak gracia, tapi shani malah terdiam di tempatnya sambil memperhatikan pergerakan gracia yang sedang menyimpan gunting kuku di laci
"Ge"
"Hmm"
"Aku baru inget sesuatu" Kata shani
"Apa tuh?" Tanya gracia yang sudah duduk di pangkuan shani sambil mengalungkan tangannya
"Aku punya sesuatu yang bisa bikin kamu puas lebih dari 3 jari" Jawab shani, membuat gracia menatap nya penasaran
"Sesuatu yang bisa bikin aku puas lebih dari 3 jari?
"Heem, kamu mau coba?"
"Hmm... Boleh, tapi kamu yakin sesuatu itu lebih puas dari 3 jari?"
Shani mengangguk
"Sangat yakin! Tapi kamu harus tutup mata dulu, baru boleh buka kalo aku yang suruh" Kata shani dan gracia mengangguk setuju
Sekarang shani munurunkan gracia dari pangkuannya, lalu mengambil kain kecil untuk menutup mata gracia. Setelah itu shani menyuruh gracia untuk naik ke tempat tidur.
"Udah belum ci?"
"Belum, sebentar lagi"
Shani terlihat sibuk memasang benda panjang di area kewanitaannya. Tapi tak lama benda itu sudah terpasang di tempatnya. Dan shani mulai merangkak ke atas tubuh gracia sambil memberikan sentuhan-sentuhan untuk merangsang gairah istrinya itu.
"Ci aahhh" Gracia mulai mendesah
"Udah siap?" Bisik shani dan gracia mengangguk
Shani mulai mengelus area kewanitaan gracia sambil melumat bibir istri nya itu.
"Aku mau masuk" Bisik shani lagi
Kedua pangkal paha gracia mulai shani lebarkan, dan shani menarik tubuh gracia supaya kewanitaan gracia lebih dekat dengan benda panjang yang sedang menggantung di kewanitaan shani.
"C-ci ini apa?" Tanya gracia saat benda panjang itu menggesek di kemaluannya
"Ini sesuatu yang aku bilang sama kamu, yang bisa bikin kamu puas lebih dari tiga jari" Jawab shani
"K-kok aku kaya gak asing ya sama--"
JLEB!
Belum selesai gracia berucap, benda panjang itu sudah shani masukan ke dalam lubang milik gracia.
"Kamu pasti tau benda apa ini sayang" Bisik shani tepat di telinga gracia, dan shani mulai menggerakan benda panjang itu di tempatnya
C-ci... "
"Nanti aja ge ngomong nya, kita nikmatin dulu siang yang panas ini" Sela shani yang mulai menggerakkan dengan cepat benda panjang itu di dalam lubang kemaluan gracia
Gracia mulai mengikuti permainan shani dengan mata yang masih ditutup kain.
Sekitar 10 menit shani menggerakan benda panjang itu di kemaluan gracia. Tiba-tiba saja gracia angkat suara...
"C-ci... A-aku mau ke-keluaarhh"
"Sabar sayang, tunggu aku"
Plukk... Plukk... Plukk...
Terdengar suara benda yang shani maju mundurkan di lubang milik gracia. Sudah terlihat basah dan licin, membuat shani dengan mudah menggerakannya.
"G-gee.. Aku mau--ugghh keluar, aaargghhh!!" Dan benar saja shani sudah mencapai klimaksnya. Begitu juga dengan gracia yang sama-sama mencapai kenikmatan nya
Shani pun langsung ambruk di atas tubuh gracia dengan benda panjang yang masih belum shani keluarkan dari lubang kemaluan istri nya itu.
Perlahan gracia membuka kain yang menutup matanya dengan tangan yang terasa lemah. Kain terbuka, gracia mengerjapkan mata berkali-kali supaya penglihatannya terlihat normal lagi.
"Ci" Panggilnya pada shani yang sedang memejamkan mata sambil mengatur nafasnya yang kembang kempis
"Hmm"
"Aku mau liat sesuatu yang kamu masukin di kemaluan aku" Kata gracia
"Bentar sayang, aku cape" Shani masi betah dengan posisinya yang ada di atas gracia
"Ih mau sekarang!" Rengek gracia dan perlahan shani mengangkat kepalanya lalu menatap gracia
Cup!
Shani mencium sekilas bibir gracia
"Jangan kaget tapi ya" Kata shani dan gracia mengangguk
Perlahan shani mulai mengangkat tubuhnya dari atas tubuh gracia. Lalu pergerakan mata gracia menuju ke sesuatu di bawah sana yang perlahan sedang shani keluarkan..
"ASTAGA ITU KAN---"
"ssstt aku bilang kan jangan kaget"
"Iya-iya maaf"
Shani mulai melepaskan benda itu dari dirinya dan meletakannya di samping kaki.
"Sekarang kamu udah tau kan?"
"Heem, btw kamu dapet dari mana benda kaya gitu? Jangan-jangan di belakang aku kamu main sama perempuan lain pake benda itu, hayo ngaku!" Tuduh gracia
Shani yang dituduh seperti itu pun langsung membela diri dan mengatakan kalau dia tidak pernah sekalipun melakukannya dengan perempuan lain.
"Ini pertama kali nya aku ngelakuin itu sama kamu pake alat ini. Jadi jangan tuduh aku yang enggak-enggak, karena secuek apapun aku belasan tahun sama kamu. Aku masih setia sama kamu ge, sumpah gak bohong!"
Gracia terkekeh melihat ekspresi shani yang menurutnya sangat menggemakan itu. Dan gracia juga percaya jika shani tidak akan berpaling darinya ke wanita mana pun.
"Oke aku percaya, tapi kamu harus puasin aku lagi sekarang juga. Kalo bisa gak berenti sampai nanti malam, gimana?" Tawar gracia
"Kamu serius ge??"
"Yups, kenapa enggak?? Kamu bisa kan??"
Shani? Tentu saja langsung mengangguk mantap dengan tawaran menggiurkan seperti itu dari gracia.
"Yaudah kalo gitu cepet pake lagi itu nya, dan puasin aku dengan berbagai macam gaya seks yang kamu tau" Ucap gracia
"Siap boss, laksanakan!"
Shani kembali memasang benda panjang itu dan kembali memberikan kepuasan untuk gracia sampai malam sp seperti yang gracia minta.
⏩⏩⏩