"Bu shani maaf ada yang mencari anda di bawah" Ucap vany ke shani yang baru saja keluar dari ruang kerja nya"Oh ya, siapa?"
"Ibu Erika"
"Erika?"
Vany mengangguk
"Yasudah kalau begitu saya turun dulu, makasih ya" Ditepuk nya pundak vany oleh shani dengan lembut, membuat vany tersenyum sambil memegang pundaknya sendiri
Kini Shani sudah berada di bawah, lebih tepatnya di ruang tunggu yang dimana Shani melihat wanita bernama Erika sedang duduk sambil membaca majalah.
"Erika" Panggil Shani
Erika yang sedang membaca majalah pun langsung mendongak ke depan tepat di mana Shani berdiri saat ini.
Erika tersenyum dan buru-buru bangun dari duduknya untuk menghampiri Shani.
"K-kok kamu masih ada di jakarta??" Pertanyaan shani membuat Erika agak kesal mendengar nya
"Emang kenapa sih kalo aku masih di jakarta? Kamu gak suka?"
"Y-ya bukannya gitu. A-aku--"
"Udah ah berisik kamu tuh. Sekarang aku mau istirahat di ruangan kamu, boleh kan?? Boleh dong" Tanpa menunggu jawaban dari shani, Erika langsung menyelonong begitu saja dari hadapan shani menuju ke ruangan shani yang ada di lantai paling atas
Shani yang tersadar pun segera menyusul Erika, jangan sampai wanita itu masuk ke ruangannya dan mengagetkan gracia yang sedang istirahat.
"Erika tunggu rik!" Panggil shani
"Apalagi sih shani sayangku.... Cintaku, hmm???"
"ish bisa gak sih kamu jangan kaya gitu, nanti ada yang denger terus salah paham" Kesal shani sambil menurunkan tangan Erika dari pipi nya
"Ya gpp dong kalo mereka salah paham. Toh kita--"
"Kita apa?" Seru gracia dari jarak yang tak jauh dari mereka
Shani yang kaget dengan kemunculan gracia pun langsung melepaskan tangan Erika yang tadi masih dipegangnya.
"G-gracia, kamu kok udah bangun sih sayang" Shani mendekati gracia lalu merangkul wanita nya itu
"Aku haus ci mau minum"
"Oh jadi kamu kebangun karena haus?"
Gracia mengangguk
"Yaudah kalo gitu kita ke kantin aja yuk" Ajak shani yang di iyakan oleh gracia
Sementara Erika mengikuti keduanya dari belakang menuju ke kantin yang ada di kantor shani.
"Kamu mau minum apa sayang biar aku yang pesenin"
Gracia tampak memikirkan sesuatu
"Hmm... Aku mau es teh tapi es nya dikit aja ya ci"
"Cuma itu??"
Gracia mengangguk
"Oke deh kalo gitu aku pesenin dulu ya"
Saat shani akan meninggalkan gracia untuk memesankan minuman. Erika yang berada di sana ikut meminta dipesankan minuman oleh shani.
"Aku juga ya"
"ish, yaudah sana duduk dulu" Perintah shani yang di iyakan oleh Erika
Kini Erika duduk di tempat yang sama dengan gracia yang sejak tadi memperhatikan Erika berbicara dengan shani.
"Hay, aku Erika" Wanita itu memperkenalkan diri pada gracia
"Iya udah tau kok" Balas gracia tanpa membalas uluran tangan Erika
"Oh udah tau, bagus deh"
Gracia tak menggubris nya dan memilih untuk sibuk memperhatikan shani yang sedang memesankan gracia minum.
"Diliatin terus, dia gak bakal ilang kok. Kecuali...."
"Kecuali apa???" Gracia tampak terpancing dengan ucapan Erika
"Ya kecuali dia diambil orang lain" Jawaban Erika membuat gracia khawatir dan juga kesal mendengar nya
Sementara shani yang masih memesankan mereka minuman tampak tersenyum ke arah gracia. Membuat gracia agak lega melihat senyum milik shani.
"Apa orang lain itu kamu?"
Pertanyaan gracia yang tiba-tiba membuat Erika agak terkejut. Kenapa gracia bisa menebak orang lain itu adalah dia?
"Kalau iya orang lain itu aku, apa yang mau kamu lakuin?"
Gracia yang ditanya seperti itu langsung memikirkan sesuatu sambil menatap Erika di depannya.
"Aku bakal bunuh kamu" Singkat, padat dan jelas jawaban yang diberikan gracia pada Erika. Membuat Erika sedikit bergidik ngeri mendengarnya
"Iihh serem!" Balas Erika
Shani yang sudah selesai memesankan minuman untuk keduanya kini kembali dengan dua gelas es teh manis.
"Ini punya kamu sayang" Shani memberikan gracia segelas es teh manis dengan sangat lembut
"Makasih ya sayang"
Shani tersenyum dan mengangguk
"Punya aku mana??" Tanya Erika dan shani pun langsung memberikan nampan yang masih berisikan segelas ea teh manis tadi ke Erika
"Tuh ambil sendiri"
"Ish kok sama aku gak ada lembut-lembut nya sih, kasar!" Kesal Erika tapi shani tak menggubris nya dan lebih memilih untuk memandang gracia yang sedang Menyeruput es teh manis nya
"Enak?" Tanya shani pada gracia
"Enak, mau coba?"
Shani mengiyakan dan mulai menyeruput es teh manis milik gracia.
"Gimana enak kan??"
"Enak dan manis kaya kamu" Gombal shani membuat gracia jadi tersipu malu mendengarnya
Berbeda dengan Erika yang sebal dan mual mendengar gombalan shani pada gracia.
"Oh ya tadi kamu ngobrolin apa sama dia? Kok kaya nya seru banget" Tanya shani diiringi lirikannya pada Erika
"Cuma obrolan biasa dan gak penting" Jawab gracia sambil menyeruput lagi es teh manisnya
"Bener cuma obrolan biasa??"
Gracia mengangguk
"Yaudah kalo gitu kita balik ke ruang kerja aku terus kamu istirahat lagi, yuk!" Ajak shani dan gracia mengangguk mengiyakannya
"Shan"
"Apa?"
"Aku ikut ya" Kata Erika
Shani langsung melirik gracia yang terlihat diam tapi menatapnya penuh arti.
"Rik, kamu tunggu sini dulu aja ya. Kamu istirahat disini aja sekalian pesen makanan tuh. Nanti semuanya biar aku yang bayar, oke!"
"Tapi shan--"
"Udah dulu ya rik, aku sama gracia mau balik ke ruangan. Gracia juga mau istirahat lagi, bye Erika!"
Tanpa menunggu balasan dari Erika, shani langsung membawa gracia pergi dari sana menuju ke ruang kerja nya. Sementara Erika yang masih berada di tempat menatap kepergian keduanya dengan sangat kesal.
Berani kamu perlakukan aku kaya gini shan, kamu akan tau akibatnya!
Sedangkan sepanjalan jalan menuju ke ruang kerja Shani. Gracia tampak memikirkan sesuatu tentang Erika.
Sepertinya bukan cuma aya yang aku curigai, tapi Erika juga. Pasti orang yang meneror aku waktu itu salah satu dari mereka berdua. Batin gracia
⏩⏩⏩