Waktu menunjukan pukul 8 malam, dan gracia baru saja sadarkan diri setelah sebelumnya shani menemukan gracia pingsan di dalam kamar.
"Akhirnya kamu sadar juga sayang"
"Ini jam berapa?" Tanya gracia dengan suaranya yang serak dan pelan
"Jam 8 malam, kenapa?"
Gracia tidak menjawab, ia berusaha bangun dari tidurnya. Tapi dengan cepat shani melarang dan kembali menidurkan gracia.
"Kamu mau kemana?"
"Aku mau ke dapur, masak. Ini waktunya makan malam, kamu sama anak-anak pasti udah laper" Jawab gracia dan lagi-lagi shani melarangnya
"Kamu istirahat aja, lagipula tadi anak-anak udah makan kok" Kata shani
"Terus kamu sendiri udah makan??"
Shani menggeleng
"Belum, nunggu kamu bangun dulu biar kita makan bareng"
"Yaudah kalo gitu kita ke ruang makan sekarang, kita makan malam" Ajak gracia yang lagi-lagi berusaha bangun dari tempat tidur tapi shani melarang
"Kenapa?"
"Kita makan disini aja, aku juga udah nyiapin makanannya kok. Tadi aku sama anak-anak pesen makanan di luar, dan ini ada makanan kesukaan kamu"
Shani mengambil nampan yang ada di atas meja rias, lalu membawanya ke tempat tidur dan menaruhnya di depan gracia.
"Nasi padang?"
"Ya, nasi padang kesukaan kamu di tempat langganan kita" Kata shani diiringi senyumnya
Gracia ikut tersenyum sambil menatap nasi padang itu dan ganti menatap shani.
Usapan lembut dari ibu jari gracia di pipi shani membuatnya tersenyum. Diambilnya tangan itu oleh shani, lalu ia kecup dengan sangat lembut.
"Yuk makan, aku udah laper nih nunggu kamu bangun"
Shani mulai membuka bungkusan itu dan mengambil sendok serta garpu untuk gracia.
"Mana enak makan nasi padang pake sendok sama garpu ci. Kita makannya pake tangan aja" Gracia kembali meletakan sendok dan garpu itu di atas nampan
"Oh gitu... Yaudah aku ambil air dulu buat kamu cuci tangan, tunggu sebentar ya"
Gracia mengangguk dan shani mulai turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Dan tak lama shani kembali sambil membawa wadah kecil yang berisikan air.
"Nih, cuci tangan kamu dulu disini" Kata shani dan gracia langsung mencelupkan tangannya ke dalam wadah yang berisikan air tersebut
"Udah?"
"Udah, yuk kita makan"
"Yuk, berdoa mulai"
Shani memimpin doa, dan keduanya mulai berdoa sesuai kepercayaan mereka masing-masing.
"Berdoa selesai, selamat makan sayang"
"Selamat makan juga ci"
Shani tersenyum melihat kesayangannya itu mulai melahap nasi Padang yang di pesannya tadi.
Dan sekitar lima belas menit keduanya telah selesai menghabiskan nasi padangnya masing-masing.
"Aku cuci tangan di kamar mandi aja ci" Kata gracia dan Shani pun membantu gracia bangun dari tempat tidur menuju ke kamar mandi
Setelah itu Shani meninggalkan gracia untuk membersihkan bekas makan mereka tadi.
"Ci"
"Ya sayang"
"Sini" Panggil gracia yang meminta Shani untuk mendekat, dan Shani pun mulai menghampiri gracia yang sekarang sudah kembali ke tempat tidur
Gracia menepuk ruang kosong yang ada di sampingnya, memberi kode kepada shani untuk mengisi ruang kosong itu.
Kini shani sudah merebahkan diri di samping gracia, lalu dipeluknya tubuh shani oleh gracia.
"Ci"
"Ya sayang"
"Apa mataku terlihat sangat sembab?" Tanya gracia dan shani mengangguk
"Kamu gak mau tanya ke aku kenapa mataku sembab?"
"Kenapa?"
Sebelum menjawab gracia mengambil sebelah tangan shani, lalu jari telunjuk shani diarahkan oleh gracia ke shani sendiri.
"Itu semua karena kamu" Kata gracia
"Kok karena aku?"
"Ya emang karena kamu, si pembohong"
Shani langsung melepaskan tangannya dari gracia
"Maksud kamu apa bilang aku si pembohong?" Tanya Shani yang seakan tak Terima dirinya disebut pembohong oleh gracia
Gracia pun tersenyum hambar
"Tadi siang aya kesini"
Deg!
Shani pun kaget
"Dia kasih tau ke aku tentang satu fakta" Kata gracia
"Satu fakta? Fakta tentang apa ge?" Tanya Shani dan gracia pun menjawab...
"Christy"
Deg!
Lagi-lagi Shani dibuat kaget, dan tiba-tiba saja Shani teringat dengan aya yang menelponnya tadi siang.
"Ge... "
"Kenapa harus dia ci?"
"Ge, ak--"
"Kenapa harus perempuan itu yang kamu minta untuk hamil? Dan kenapa kamu bohong kalau Christy ternyata bukan anak yang kita adopsi dari panti asuhan. Tapi dia anak yang aya lahirkan atas permintaan kamu! Kenapa ci??!!!!"
Gracia menangis, matanya semakin terasa perih dan menyipit.
"Kenapa kamu lakuin itu ci hikss..."
"Aku tau aku pernah salah sama kamu, aku pernah bohong tentang anaya. Tapi please, jangan balas aku dengan perempuan itu" Ucap nya sambil menatap Shani
Shani menjadi sangat bersalah melihat keadaan gracia sekarang ini.
"Maafin aku sayang, aku sama sekali gak ada niat untuk membalas kamu. Aku lakukan ini cuma untuk mewujudkan keinginan kamu untuk memiliki anak lagi. Dan saat itu aku pikir lebih baik aya yang memberikan kita anak" Kata shani yang kini memeluk gracia
"Sekali lagi aku minta maaf ge, aku tau ini salah. Aku udah gak jujur tentang Christy. Tapi dibalik itu semua, aku cuma ingin memberikan kamu seorang bayi. Dan aku gak ada maksud apapun, sumpah!"
Gracia melepaskan pelukan Shani, lalu ditatap nya mata Shani oleh gracia. Tanpa Shani duga gracia tersenyum sambil mengelus pipinya lembut.
"Aku mau maafin kamu, tapi dengan syarat" Kata gracia
"Syarat? Apa syaratnya sayang, kasih tau aku" Tanya Shani
"Syaratnya adalah...... "
Gracia mendekatkan bibirnya ke telinga Shani
"Jauhi aya dan putuskan hubungan pertemanan kalian"
Deg!
"Tapi ge.. "
"Gak ada tapi-tapian ci, pokoknya kamu harus jauhi dia. Dan satu lagi, bawa anaya pulang ke rumah ini besok!!"
"EH!" kaget Shani
Lalu gracia bangun dari tempat tidur dan meninggalkan Shani keluar kamar.
Sementara Shani tampak frustasi dengan syarat yang gracia berikan padanya.
⏩⏩⏩