Lisa berada di kamar hingga sore hari, ia tak keluar kamar karena ia masih marah.
Lisa marah tanpa alasan untuk saat ini, ia benci akan hal ini.
Lisa tau jiwa Psikopatnya muncul lagi saat ini.
Ia sedang duduk di lantai, bersandar ke kasurnya dan menatap kosong ke arah PS yang biasa ia mainkan.
"Bangsat, kenapa harus sekarang" Umpat Lisa
Lisa mengacak-acak rambutnya, Ia frustasi sekarang ini. Niatnya hanya ingin melindungi saudari-saudarinya tapi kenapa jiwa psikopat yang ia miliki harus muncul kembali.
"Gue gak mau nyakitin kakak-kakak ataupun adik gue, Gue cuma mau jaga mereka Tuhan" Gumam Lisa yang sedang menahan tangisnya.
Lisa merasakan tangan seseorang mengusap kepalanya, Lantas ia mendongak menatap orang tersebut.
"Ngapain lo kesini kak?" Tanya Lisa sembari menyeka air matanya yang lolos begitu saja.
"Gue mau liat adek gue" Jawab orang tersebut
"Apa lo gak takut sama gue? Gue bisa aja nyakitin lo kak, Gue bisa aja bikin lo terluka sekarang juga. Kak Rene, please lo mending pergi dari kamar gue, gue gak mau nyakitin lo kak" Ucap Lisa menatap kosong kearah PS nya.
"Gak ada alasan gue buat takut sama lo Lisa, lo adek gue" Ucap orang tersebut yang tak lain adalah Irene.
"Tapi gue bisa nyakitin lo kak dan gue gak mau itu terjadi"
Irene duduk di samping Lisa dan langsung menariknya kedalam pelukannya. Detik itu juga Lisa langsung menangis dalam pelukan Irene.
"Kenapa, Kenapa ini harus muncul lagi kak. Gue takut gak bisa kontrol emosi gue, gue takut lo semua jauhin gue" Ucap Lisa dengan isak tangis.
Irene hanya bisa menenangkan Lisa dengan pelukannya sekarang, Irene tau adiknya ini sedang tidak baik-baik saja.
"Lo jangan pernah mikir kalo kita bakalan benci sama lo, gak akan Lisa"
Lisa mendongak dan melepas pelukannya bersama Irene serta menatap Irene dengan tatapan sendunya.
"Tapi gue psikopat, Gue psikopat kak" Ucap Lisa dengan penuh penekan.
"Terus kenapa kalo lo psikopat? Apa psikopat bakalan nyakitin keluarganya sendiri? Enggak Lisa, gue yakin seorang psikopat pun gak akan pernah tega buat nyakitin keluarganya sendiri" Ujar Irene sembari memeluk kembali Lisa.
"Gue gak peduli meskipun jiwa Psikopat lo ada lagi, gue gak masalah Lisa. Setelah masalah sama Kwon Yuri selesai, gue janji bakalan bawa lo ke psikiater, gue bakalan bawa lo berobat supaya lo sembuh" Lanjutnya.
"Tapi gue takut kak" Lirih Lisa
"Lo gak perlu takut Lisa, Kalaupun nanti lo nyakitin salah satu di antara kita itu wajar, kita gak akan kaget ataupun nyalahin lo, kita bakalan maklumin itu"
Lisa menggeleng cepat.
"Gak, gue gak akan nyakitin kalian. Mending gue nyakitin diri gue sendiri daripada gue harus nyakitin kalian"
Irene langsung mengarahkan jari telunjuknya untuk menghentikan ucapan Lisa.
"Jangan, Lo gak boleh nyakitin diri lo sendiri, cukup waktu umur lo 14 tahun aja, Jangan bikin gue gagal jadi kakak Lisa. Gue kakak sekaligus orang tua buat lo, buat yang lainnya juga. Udah ya lo jangan pikirin apapun yang bersangkutan tentang ketakutan lo itu, Sekarang lo mandi dulu gih, abis itu lo turun ke bawah ya, Kita ngobrol"
KAMU SEDANG MEMBACA
CMON BITCH - BLACKVELVET
FanfictionBlackvelvet Fanfiction. [TAMAT] The characters of blackvelvet here is different from other stories Konflik yang ada di cerita ini bakalan di selingi sama bumbu-bumbu percintaan dan konflik-konflik lainnya Beberapa chapter mengandung adegan pembunuha...