Chapter 25 "Above Everything Thats Matter"

347 35 17
                                    

"Aku tidak salah dengar? Dia apa?" tanya Blue,

"Dia memergoki kami..." ulangku,

"Dalam keadaan telanjang di atas tempat tidur... Aw... Poor Mawin... Dia pasti merasa matanya telah hilang keperawanan gara-gara itu huh?!" sahutnya tertawa terbahak-bahak karenanya,

"Issaat!! Aku senang kau masih bisa melihat kelucuan kejadian ini..." sahutku kesal,

"Tapi itu memang lucu..." katanya dengan napas terengah,

"Aku heran apa masalahmu dengan Mawin sampai hubungan kalian separah itu.

P'Mawin memperlakukanmu seperti wabah..." kataku lelah,

"Dia tak tahan dengan keseksianku..." lanjut Blue percaya diri,

"Ba!!"

Blue mencoba menenangkan dirinya dengan meminum kopi buatan Perth. Sebenci apapun diriku padanya aku harus menjamu dirinya saat ini, karena aku butuh bantuannya untuk berpikir.

"Jadi apa rencanamu sekarang? Dia mengancammu?!" tanyanya serius,

"Dia hanya memperingatkan..." kata Perth,

"Peringatan tanpa ancaman? Itu aneh!" sahut Blue terus terang,

"Dia hanya minta P'Mark mengatakan hubungan kami pada Ayah dan Ibunya, aku kira itu wajar..." sahut Perth,

"Mereka cukup liberal, setahuku... Tak ada salahnya mengungkapkan hal ini pada mereka..." kata Blue mengangguk maklum,

"Mereka memperjuangkan nasib LGBT dan kesetaraan di mata masyarakat, tapi bukan berarti mereka akan bisa menerima keputusanku dengan mudah!" kataku ngeri,

"Kau tidak tahu pasti Mark...

Tapi memang pandangan liberal mereka cukup membantu meringankan bebanmu, che mai?!"

"Entahlah Blue... Bagaimana jika mereka minta aku putus dari Perth?" tanyaku,

"Apa semudah itu? Memisahkan kalian?

Kalau iya, aku rasa aku setuju dengan Mawin. Lebih baik kau hentikan sekarang!" sinar mata Blue berganti dingin,

"Meung..."

"Aku tidak akan membiarkannya!" sela Perth cepat sembari menggenggam tanganku erat,

"Tapi itu orang tua Mark, Perth. Jika Mark tak ingin memperjuangkanmu maka thats it... Kalian berdua hanya akan sampai disini!" sahutnya datar, membuat Perth memucat.

"Apa yang kau lakukan Blue?! Kenapa kau mengatakan itu pada Perth?" sahutku kesal, "Itu tak benar Perth! Jangan dengarkan dia!"

"Tapi dia benar Phi... Aku tak ingin P'Mark harus memilih antara aku dan Khun Mae..." jawabnya tak berani menatap wajahku,

"Aisshh..."

"Kalian bicarakan saja ini dulu... Aku akan membawa baju dan wig ini kembali ke pemiliknya.

Selamat menikmati weekend kalian!"

***

Aku sedikit merasa kesal karena rencana weekend kami harus terhalang karena semua ini. Hilang sudah mood liburanku. Kedatangan P'Mawin memang mengejutkanku, namun kurasa untuk saat ini ada hal yang lebih mendesak dari liburan.

Mark menjadi murung sejak Blue pulang. Bisa kurasakan beban berat dalam pikirannya.

Walau kami main di film BL memang bukan berarti kami bi atau gay karenanya. Tak sedikit orang tua yang khawatir saat anaknya main di film macam ini.

TAKING CHANCES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang