Perth ingin mencium Mark yang terlihat tampan di adegan pesta itu. Ciuman pertama mereka adalah ketidak sengajaan. Namun ciuman berikutnya, Perth kesulitan memisahkan kenyataan dan adegan.
Setelah adegan itu Perth panik karena menyadari perasaannya. Dan atas usulan Plan, Perth mencoba memancing reaksi dari Mark.
Permintaannya untuk mencium Mark malam itu membuka pintu yang tertutup dalam hati keduanya. Perth menyadari dia tidak hanya menganggap Mark sebagai Phi dan melihat gelagat Mark, dia hampir yakin pria itu juga merasakan hal yang sama.
***
Awalnya, Mark membeku saat Perth mencium bibirnya. Dalam hati kecilnya dia tahu ini berbeda dari saat adegan di luar sana. Tak ada kamera di sekitar mereka dan Perth menciumnya.
Menyadari bahwa mereka berdua sedang berbaring di ranjang yang sama, membuat Mark semakin panik.
Namun saat Perth beringsut hingga dia setengah berbaring di atas tubuhnya, Mark tak lagi bisa berpikir. Tangannya naik ke tengkuk Perth dan memiringkan kepalanya, memberi akses bagi pria itu untuk memperdalam ciumannya.
"Unh... Urgh..." desah samar Perth saat tubuh mereka bergesekan membuat pinggul Mark terangkat menemui pinggulnya,
"Pe... Perth... Ahhhss..." Mark ingin bicara, tapi bibir Perth yang bergerak agresif membuatnya berhenti berpikir,
'Diao Perth... Ini berbahaya...' batinnya panik.
Mark bisa merasakan bagian tubuhnya yang mulai mengeras.
Perth memberi bibir Mark kecupan-kecupan kecil dan ringan. Bibir Mark yang merekah dan matanya yang terpejam membuat Perth menginginkan lebih. Namun dia sadar jika dia melakukan lebih, dia takkan bisa menahannya.
Tiba-tiba Mark terkekeh di bawahnya dan Perth harus mengangkat tubuhnya untuk mengamati wajah pria itu.
"Alai na Phi?" tanyanya dengan suara parau,
"Apa kita akan menggunakan konsep ini?" tanyanya lagi, menatap Perth dengan mata setengah terpejam, wajahnya memerah,
"Huh?"
"Untuk Jack dan Krit ngai... Apa ini akan jadi konsep pasangan kita? Tak bisa menahan tangan masing-masing?" tanyanya masih tersenyum.
Perth menyadari apa maksud Mark. Namun dia sedikit terperangah karena Mark mengira dia menciumnya karena akting mereka.
"Uhm... Uhn... Kau keberatan Phi?" tanyanya, memutuskan untuk mengikuti arah pikiran Mark,
"Mai..." sahutnya, "Te wa... Aku sedikit terkejut kau bisa mencium seperti itu na..."
"Huh?"
"Meung ben Nong ngai... Dan kau bahkan belum pernah memiliki kekasih kan?" ledeknya, kemudian terkekeh,
"Kami para perjaka bercinta dengan angan-angan Phi, begitulah cara kami berlatih!" sahut Perth,
"Ai'Ba..."
"Jadi... Kau tak apa-apa dengan ini?" tanya Perth, tangannya meremas pinggul Mark,
"Huh??"
"Ciuman..."
"Uhm... Kita memang harus berlatih kan?" kata Mark sedikit ragu,
"Berlatih??? Cai... Berlatih..."
"Alai na?" tanya Mark saat menyadari nada aneh dalam suara Perth,
"Mei mi... Uhn kita harus banyak berlatih bukan?! Jack dan Krit adalah sepasang kekasih yang memiliki koneksi sangat dalam. Kita harus bisa menunjukkan hal itu hanya dalam beberapa adegan kan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKING CHANCES (COMPLETED)
FanfictionPerth dan Mark bertemu di project LBC. Mereka memulai semuanya dari sebuah persahabatan, hingga hubungan Kakak-Adik yang akrab. Perth selalu ada untuk Mark dan Mark menikmati apa yang ditawarkan Perth padanya. Mereka saling menjaga dan peduli satu...