Chapter 6 "Jealousy"

553 55 2
                                    

Baru saja dia melambaikan tangan kepada Mae yang menurunkannya di depan kantor, menggantikan P'Katty, saat seseorang menyapanya.

"Mark..." suara lembut itu memanggilnya,

"Aw... P'Pam... Kapan sampai?" sapanya.

Gadis itu baru dikenalnya saat pengumuman pemenang audisi 2 minggu yang lalu. Pamiga Soksawee alias Pam. Gadis yang akan memerankan adik kembarnya,

"Beberapa menit yang lalu..." jawabnya, kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri, "Mana Perth?"

"Aku disini... Aku disini! Aku tidak terlambat bukan?" teriak Perth sambil berlari mendekat ke dua orang yang berdiri di depan pintu.

Dia sampai di samping Mark dengan napas terengah-engah. Satu tangannya memegang bahu Mark dan satu tangannya menyentuh lututnya dengan tubuh sedikit membungkuk.

"Kenapa kau terburu-buru begitu?" tanya Pam padanya,

"Dia bangun kesiangan..." Mark yang menjawab,

"P'Mark... Kau bilang kumpulnya jam setengah 10! Kalau tahu kumpulnya jam 10 aku takkan buru-buru begini!" protes Perth padanya dengan bibir cemberut yang membuat Mark terkekeh geli,

"Jika kita benar-benar kumpul setengah 10, kau sudah akan ditinggal, kau tahu?! Kau pikir ini jam berapa?"

Perdebatan mereka terhenti karena suara tawa dari gadis yang masih berdiri di samping ke dua pemuda itu.
"Aw... Apa ada yang lucu Phi?" tanya Perth padanya bingung,

"Khor tut na... Entah kenapa aku merasa Mark sebenarnya adalah orang pendiam dan pemalu! Aku baru sadar dia bisa galak dan cerewet jika sudah berurusan tentang kau Perth!"

Kedua pemuda itu membeku sambil menoleh pada Pam. Perth kemudian menatap Mark yang langsung menyibukkan diri dengan tasnya. Tak lama kemudian para kru memanggil semua pemain dan meminta semua orang untuk naik ke atas bus.

Dengan secepat kilat Perth merebut tas Mark dan berjalan ke arah bus tak mempedulikan panggilan Mark.

"Ai'Perth!!!"

"Sudah biarkan saja dia! Ayo... Sebelum kita kehabisan tempat duduk!" Pam mengaitkan lengannya di lengan Mark dan menariknya untuk berjalan bersama.

Mark sedikit tidak nyaman atas kedekatan Pam tapi dia mengacuhkan semua itu karena dia tahu selama perjalanan 3 hari 2 malam ini dia harus membiasakan diri dengan kedekatan mereka. Terlebih karena Pam akan berperan sebagai saudara kembarnya, Jan.

Perth menunggu di atas bus dengan tak sabar dan dia langsung menunjuk tempat duduk di sampingnya agar Mark segera duduk di kursinya, begitu dia melihat Mark masuk ke dalam bus. Tapi Perth terkejut saat tiba-tiba Mark ditarik untuk duduk di bagian depan bus bersama Pam.

Dengan senyum cerianya, gadis berambut panjang itu menjulurkan lidahnya pada Perth dengan lucu.

"Mark akan duduk denganku selama perjalanan ke Hua Hin... Kalian kan sudah saling mengenal sebelumnya jadi biarkan kami berkenalan dulu ya?!" sahut gadis itu yang disambut tawa beberapa orang yang ada di dalam bus.

Perth terlalu terkejut untuk bereaksi dan kediamannya dianggap Pam sebagai persetujuan. Mark hanya menatap Perth dengan wajah menyesal dan menyatukan kedua tangannya untuk memberi isyarat minta maaf pada Perth, kemudian duduk di samping Pam yang masih mengajaknya ngobrol.

Perth bisa merasakan tangannya mengepal terlalu kencang hingga terasa sakit. Namun dia berusaha mengalihkan pandangan dari belakang kepala Mark.

'Apa-apaan gadis itu? Menarik Phi kesana kemari sesuka hatinya...' rutuknya kesal.

TAKING CHANCES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang