Brak...
Bruk...
Braak...
Mark masuk ke apartemen dengan suara keras. Sepatu yang dilepas asal-asalan. Tas yang diletakkan begitu saja di lantai depan lorong pintu masuk. Kemudian dia membuka dan menutup pintu kamar tidur dengan keras pula.
Perth hanya bisa mengernyit heran, melihat itu semua.
"Phi..." Perth menghentikan Mark dengan menarik lengannya, namun Mark mengacuhkannya,
"..."
"P'Mark... Yut lei! Talk to me na... Paling tidak Phi harus bilang kenapa marah-marah begini..." pinta Perth dengan suara membujuk,
"Siapa yang marah-marah?!" sahut Mark tak terima,
"Phi melempar barang-barangmu begitu saja... Dan kau menolak bicara denganku...
Apa namanya kalau tidak marah-marah?!" balas Perth masih mengendalikan suaranya tetap tenang,
"..."
"P'Mark... Apa ini tentang P'Klue? Aku tak tahu dia akan ada di pesta itu... Kau tahu sendiri sudah lama aku tak bicara dengannya..." kata Perth lagi,
"Tapi kau membiarkannya mendekatimu!!
Dia bahkan bersandar padamu di pesta tadi!" serunya sembari mengibaskan tangan Perth di bahunya.
Namun dengan sigap Perth memeluk tubuh Mark dari belakang. Membuatnya tak bisa melepaskan diri tanpa melukai Perth secara fisik. Dan Perth tahu, Mark takkan melakukannya.
"P'Klue hampir jatuh karena heel-nya rusak Phi... Aku hanya membantunya berjalan ke sofa.
Semua orang juga pasti akan membantunya..."
"Kalau begitu kenapa tak biarkan orang lain saja yang membantunya..." sahutnya kesal,
Huft...
"P'Mark... Jangan marah lagi na... Perth khor tut... Aku takkan melakukannya lagi..." kata Perth sembari mengecup tengkuk Mark yang terbuka, tahu itu adalah titik sensitifnya,
"..."
"Na... Na..." rayunya dengan nada manja.
Merasa Mark sudah agak lebih tenang, Perth membalikkan tubuhnya dan mengecup pipi Mark gemas. Dia masih cemberut tapi Perth tahu pria itu sudah tenang.
"Khor tut na Perth... Pasti melelahkan menghadapiku yang seperti ini..." gumamnya dalam pelukan Perth,
"Mei cing Phi... Aku tak apa-apa... Aku tahu kau kesal melihat wanita itu menempel padaku. Tapi aku dan P'Klue sungguh tak ada apa-apa. Walau dia bilang dia menyukaiku, aku tak tertarik padanya...
Kenapa aku mau meliriknya jika ada P'Mark yang begitu tampan di sampingku?"
"Lo...?!" ledeknya,
"Cing wa Phi!" kata Perth mencoba meyakinkannya, "Kau sungguh tampan dengan jas barumu hari ini..."
Mark mengangguk pelan sembari membalas pelukan Perth di tubuhnya. Tangan Mark melingkari pinggang langsing Perth dan semakin merapatkan tubuh keduanya.
"Aku sengaja baru mengambilnya hari ini agar kau tak melihatnya lebih dulu..."
"Really hot na Phi..." puji Perth sembari memainkan kancing jas Mark, perlahan dia melepaskan kancing-kancing yang ada di jas Mark dan membantunya melepaskan pakaian itu dari tubuhnya, "Bagaimana pertemuanmu dengan designer itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKING CHANCES (COMPLETED)
FanfictionPerth dan Mark bertemu di project LBC. Mereka memulai semuanya dari sebuah persahabatan, hingga hubungan Kakak-Adik yang akrab. Perth selalu ada untuk Mark dan Mark menikmati apa yang ditawarkan Perth padanya. Mereka saling menjaga dan peduli satu...