Epilogue "The Proposal"

269 23 8
                                    

5 tahun kemudian

Mark kembali dari kuliahnya di luar negeri. Dua tahun yang lalu dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah pasca sarjananya dan mereka berdua menjalani LDR. Sementara Mark kuliah, Perth menyelesaikan kuliahnya yang tertunda dan berhasil wisuda walau terlambat 1,5 tahun dari perkiraan.

Kini Perth telah mendapatkan semua yang dia inginkan. Karirnya sebagai seorang penyanyi, aktor, model dan pencipta lagu berjalan lancar. Dia berada di puncak ketenarannya. Kuliahnya pun selesai dan dia berhasil mendapatkan gelar yang diidam-idamkannya.

Satu tahun setelah mereka mengakui hubungan mereka ke kedua Ibu mereka. Ayah Perth mengetahui hubungan Perth dan Mark. Hal itu tidak berjalan lancar.

Ayah Perth marah, bahkan ayah-anak mengalami perang dingin selama hampir 1,5 tahun. Sampai akhirnya pria itu mau menerima hubungan mereka, setelah melihat keduanya tetap solid selama bertahun-tahun.

Ayah Mark akhirnya mengetahui hubungan keduanya saat wisuda Mark. Dia menanyakan kedekatan mereka pada Mark saat makan malam keluarga dan Mark mengakui hubungan mereka. Di luar dugaan Ayahnya terlihat sangat senang mendengar hal itu.

***

Plan menatapnya dengan wajah tak percaya. Juniornya itu menunjukkan kotak hitam itu di depannya, membukanya dengan gaya dramatis dan menunjukkan sebuah cincin dengan satu mata sederhana.

Namun mengenal Perth dan kegemarannya akan benda-benda mahal, Plan tahu nilai cincin itu tak mungkin murah.

"Mark akan membunuhmu!" celetuknya,

"Karena aku melamarnya?" tanya Perth bingung,

"Bukan bodoh!! Karena kau membeli cincin mahal itu!" amuknya,

"Ini tidak mahal Phi! Lihat!!

Hanya ada satu mata disana..." kata Perth menunjukkan cincinnya lebih dekat,

"Uhuh... Dan kau kira menukar kotak aslinya dengan kotak beludru polos akan bisa menipu Mark?" tanya Plan, dia kadang kagum pada kepolosan Perth,

"Aish... Aku sudah berusaha... Ini adalah cincin paling sederhana yang aku temukan..." keluhnya memelas,

"Siapa yang akan kau bohongi Plan? Mark akan menerima lamarannya bahkan jika Perth muncul dengan cincin perak murahan... Dia bahkan takkan melihat cincin itu sama sekali!" sahut Mean yang mengusak rambut Perth gemas,

"Kau serius akan melamarnya begitu dia pulang?" tanya Plan lagi,

"Aku tak bisa ikut upacara wisudanya karena jadwal kami tidak cocok Phi. Aku sudah cukup merasa bersalah...

Aku ingin ini menjadi sesuatu yang sempurna!" kata Perth memainkan kotak beludru di tangannya,

"Tapi Mark tak suka over exposure... Dia akan lebih menghargai acara private daripada kejutan seperti ini Perth...

Kau kenal bagaimana Mark... Dia akan membencinya... Dia mungkin takkan mengatakannya padamu, tapi dia akan membencinya. Sangat..."

"Huft... Jadi aku harus bagaimana?" keluhnya lesu,

"Lakukan dengan sederhana... Dengan kedua orang tua kalian mungkin... Tapi tidak dengan acara sebesar ini dan lagi di depan fans kalian... Dia akan mencekikmu!"

"Aw..." Perth mendesah kecewa mendengar saran Plan.

Mean yang melihat itu langsung merangkul pundak Perth dan meremasnya pelan. Plan kadang terlalu keras padanya. Perth hanya ingin menyenangkan Mark, walau kadang tindakannya sedikit berlebihan.

TAKING CHANCES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang