Chapter 7 "In Between"

456 55 2
                                    

Ketika gathering pada akhirnya Perth, Mark dan Pam duduk berdekatan karena memang karakter mereka saling berhubungan erat dalam film tersebut.

Krit yang kekasih Jack... dan Jan yang saudara kembar Jack.

Mark duduk di tengah di apit oleh Perth dan Pam di kanan kirinya. Mereka nampak serasi dan memiliki visual yang bagus.

Seorang pria maju dan memperkenalkan dirinya sebagai Jim. Sutradara film ini. Mereka pernah bertemu di proses audisi karena pria itu adalah salah satu penilai dalam acara itu.

"Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing... Siapa nama kalian, umur, pekerjaan, kesukaan, apapun yang ingin kalian sebutkan tentang diri kalian..."

Satu persatu para peserta memperkenalkan diri, termasuk Perth dan Mark. Setiap kali seseorang memperkenalkan diri P'Jim dan beberapa kru akan menanyakan beberapa detail tentang diri mereka masing-masing.

Setelah semua orang mendapat giliran, P'Jim masuk ke tengah lingkaran dan mengangkat tangan ke arah orang di sekitarnya. Menatap mata satu persatu orang yang ada disana.

"Kalian telah memperkenalkan diri satu persatu. Diri kalian sendiri. Diri kalian di dunia nyata. Namun mulai sekarang... Aku ingin kalian melupakan siapa diri kalian yang sebenarnya dan selama 3 hari ke depan sebisa mungkin menyelami karakter kalian..."

Apa yang disampaikan Jim membuat semua orang menarik napas tegang. Bagi beberapa orang yang belum pernah bekerja bersama Jim, hal ini memang mengejutkan. Semua ini karena latar belakang teater dari P'Jim, sehingga dia menekankan pembentukan karakter dari awal.

"Kita akan bertemu setiap setelah makan siang dan makan malam untuk membicarakan karakter masing-masing. Di akhir acara ini, aku akan bicara dengan masing-masing dari kalian dan aku ingin saat itu kalian telah mengenal karakter kalian dengan baik!"

Kasak kusuk langsung muncul di setiap sudut dan berbicara dalam saat yang bersamaan. Perth menoleh ke kanan kiri dan akhirnya bertatapan dengan Mark yang juga menatapnya.

Dengan perlahan dan tanpa bicara sepatah kata pun, Perth meletakkan tangannya di atas paha Mark, telapak tangannya mengarah ke atas. Mark merasa seperti ada gumpalan di tenggorokannya melihat tatapan mata Perth yang terasa lembut dan memuja.

Mark merasakan beban tambahan di pahanya dan menunduk menatap tangan Perth yang terbuka.

Mark kembali menatap mata Perth dan melihat pemuda itu tersenyum lembut seolah ingin menenangkannya. Tanpa mengalihkan pandangannya, Mark menyelipkan tangannya menggenggam erat tangan Perth.

'Ya... Apa yang kupikirkan?? Ini adalah workshop aku tak boleh membuat pikiranku teralihkan. Saat ini, aku adalah Jack dan Perth adalah Krit...' dengan pemikiran itu, napasnya yang sebelumnya terasa berat kini menjadi ringan.

Genggaman tangan Perth menenangkannya, menjadi jangkar atas kesadarannya dan menjaga pikirannya agar tak teralihkan darinya, dari momen ini.

Perth selalu memberi efek seperti ini bagi Mark, bagaimana keberadaannya seolah menjadi obat penenang bagi pikiran Mark yang berputar terlalu cepat, hingga memusingkan dirinya sendiri.

Dengung pembicaraan di sekitar mereka seolah memudar dan Perth menarik semua inti dirinya.

"Selanjutnya..." suara P'Jim membuat ruangan itu senyap seketika.

Perth mematahkan aksi saling tatap mereka, walau tangannya masih meremas pelan tangan Mark dalam genggamannya. Seolah enggan melepaskannya.

"Krap pom... Sawadee krap... Namaku Krit! Aku ada disini bersama Jack dan Jan. Jack dan aku, kami berpacaran dan Jan adalah adik kembar Jack.

TAKING CHANCES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang