Perth sedikit kecewa karena Mark tak bisa menjawab pertanyaannya dengan cepat. Tapi dia tahu ini tak mudah. Bukan perkara kecil untuk menjalin hubungan dalam keadaan ini.
Dan dia tahu Mark juga memiliki banyak pertimbangan.
Hubungan yang mereka miliki beberapa waktu ini menyenangkan. Perth tak ingin membahas ini sebelumnya karena dia tak yakin jika mereka hanya terbawa residu perasaan Jack dan Krit. Tapi ini sudah 2 minggu dan mereka masih tetap sama.
Perth yakin ini cinta. Bukan hanya sekedar residu perasaan mereka, dia benar-benar mencintai Mark. Phi-nya. Tapi meyakinkan Mark akan butuh waktu.
Dia tak tahu jika Mark merasakan hal yang sama. Pembicaraan ini tak direncanakannya. Perth hanya merasa waktunya pas. Mereka juga sedang membahas arti masing-masing untuk yang lain.
Perth bisa melihat pandangan lembut Mark yang terarah padanya selama interview dan entah bagaimana Perth yakin Mark menganggap dirinya spesial.
Dia merasa sudah cukup bertanya-tanya dan menduga. Dia ingin mengetahui yang sebenarnya. Jika dia memang harus patah hati lagi. Lebih cepat lebih baik mereka memutuskan semuanya.
"Aku tidak memintamu harus menjawabnya sekarang Phi!" kata Perth dengan tangan membelai paha Mark,
"..."
"Pikirkan saja dulu!" pintanya,
"Tapi Perth..."
"Khu lu... Setelah ini kau akan kembali dengan P'Gun. Takkan ada JackKrit lagi. Setelah ini hanya akan ada KenklaTechno.
Khu lu! Walau begitu, aku mencintaimu, itu kenyataannya..."
Perth mendorong Mark turun dari pangkuannya sebelum dia sendiri bangkit duduk di tepi ranjang.
"Kau tahu tapi kau menanyakan hal itu sekarang?" tanya Mark bingung,
"Kau mau aku menanyakannya lagi nanti setelah shooting LBC2 selesai?" tanyanya, "Kenapa? Apa bedanya?"
"Entahlah... Mungkin kau lebih nyaman begitu..." katanya,
"Me ben rai Phi! Gunakan waktumu! Buatku tak masalah siapa couple onscreen-mu, aku hanya ingin memilikimu walau hanya di belakang layar..."
"Kau mau kemana?"
Mark terkejut saat Perth bangkit dan mulai berjalan keluar dari kamar. Dia sedikit panik. Takut Perth akan meninggalkannya malam itu. Dia belum bisa menjawab permintaan Perth, tapi dia juga tak ingin pria itu pergi.
"Ke kamar mandi..." jawab Perth singkat.
***
Saat Perth kembali masuk ke kamar tidur, Mark berbaring nyalang disana. Dengan perlahan dia menyelinap masuk dalam selimut dan berbaring diam. Setelah beberapa saat dia berbalik miring memunggungi Mark.
Mark yang melihat hal itu harus menelan ludah dengan berat. Tahu Perth kecewa. Dia juga tak tahu kenapa dia tak bisa mengiyakan permintaan Perth.
'Ben phaen gan...' pikirnya
Tangan Mark terangkat menyentuh punggung Perth dengan perlahan.
'Menjadi kekasihmu... Bolehkah aku mengharapkan hal seperti itu?'
"Perth... Lihat Phi na!" pintanya, getaran dalam suara Mark membuat Perth berbalik dan menatap pria itu dengan tatapan lembut, "Phi akan memikirkannya... Beri aku waktu untuk berpikir na..."
"Uhn..." Perth hanya mengangguk pelan.
Mark bisa merasakan perubahan mood Perth dan dia tak menginginkan itu. Tadi Perth begitu ceria, begitu hangat. Namun kini... Dia berubah dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKING CHANCES (COMPLETED)
FanficPerth dan Mark bertemu di project LBC. Mereka memulai semuanya dari sebuah persahabatan, hingga hubungan Kakak-Adik yang akrab. Perth selalu ada untuk Mark dan Mark menikmati apa yang ditawarkan Perth padanya. Mereka saling menjaga dan peduli satu...